Happy reading
Sorry kalo bnyak typo masih belajar
Siapapun yang baca jangan lupa vote + komen thx u-!.....
"Sayang udah pulang nak, ko malem banget pulang nya Arsya mana?" tanya Arsi mengahmpiri Prima yang masih mematung di tempat.
"Iya bun. Tadi Prima sama Arsya beli sate dulu, Arsya udah pulang katanya maaf gabisa mampir,"
"Oh yaudah gapapa,"
"Bunda kenapa mereka ada disni?," tanya Prima. Arsi yang mendengarnya hanya tersenyum sembari mengelus rambut panjang Prima.
"Mereka pengen ketemu kamu. Kangen katanya udah lama gak ketemu. kesana yuk," ajak Arsi untuk menemui orang tersebut.
"Gak bun, Prima mau langsung ke kamar aja, mau bersih-bersih. Prima udah cape," tolak Prima dengan nada sedikit dingin.
Prima pun langsung melangkahkan kakinya meninggalkan sang bunda. Arsi yang melihatnya hanya menghela nafas fasrah.
Sementara kedua orang yang sedari tadi melihat interaksi Prima dan Arsi hingga Prima pergi ke kamarnya hanya menatap sedu, merasa tidak enak Arsi yang menyadari itu segera kembali ke ruang tamu.
"Mohon maaf atas sikap Prima barusan sepertinya Prima sedang cape, dia butuh istirahat. Mungkin karna seharian beraktivitas,"
"Tidak apa apa mungkin kita nya yang datang tidak tepat waktu, yasudah karena Prima nya sedang tidak ingin bertemu, kita pamit,"
"Lain kali kita akan kesini lagi, tolong sampaikan pada Prima bahwa kita sangat menyayanginya, sampaikan juga jika butuh sesuatu hubungi saja saya, atau bisa langsung datang ke rumah," ucap lelaki paruh baya tersebut. Ada sedikit rasa kecewa dihatinya tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Sekali lagi mohon maaf nanti saya sampaikan pada Prima, mari saya antar," Kedua orang tersebut hanya tersenyum dan mulai melangkah keluar di ikuti Arsi di belakang nya.
......
Senin 06.35
Karena hari ini adalah hari Senin. Jadi Prima bangun sangat pagi karena setiap hari Senin Arsya selalu menjemputnya. Arsya selalu datang sangat pagi, katanya agar tidak terlambat dan ketinggalan upacara. Sebenarnya Arsyanya saja yang lebay mana mungkin upacara sepagi ini emang dasar aneh.
"Prima udah bangun belum? Kalo udah ayo turun sarapan," panggil Arsi dari bawah yang masih sibuk membuat sarapan. Sebenarnya hanya membuat nasi goreng telor ceplok tapi terlihat sangat sibuk.
"Udah bun. Nanti sebentar lagi," Saut Prima sedikit berteriak seperti biasa Arsi hanya geleng-geleng kepala.
"Bunda dasi prima dimana ya ko di lemari ga ada?" tanya Prima yang sedang berdiri di atas tangga.
"Ada ko di lemari, ketutupan kaos kaki kali coba cari lagi," Prima yang mendengarnya kembali memasuki kamarnya dan memeriksa kembali.
Beginilah rutinitas Prima setiap hari Senin. sangat merepotkan.
"Gimana ada ngga? Kalo gaada biar bunda yang cari," tanya Arsi saat melihat Prima yang mulai menuruni anak tangga.
"Hehe ada bun," ucapnya sambil tersenyum kikuk.
"Yaudah ayo sarapan dulu nanti kesiangan lagi,"
"Bunda masak apa hari ini?,"
"Cuma nasi goreng telor ceplok," Prima segera duduk di kursi sembari menatap makanan yang sudah di siapkan bundanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arsyararey
Fiksyen Remajapertemuan dan perpisahan terjadi begitu cepat, namun perasaan dan kenangan tertinggal begitu lama. ••• "maybe in another life, sampai juga semestaku." "perlahan semua tentangmu akan hilang di pikiran, maka abadilah dalam kenangan." - - Start 22 Juni...