Chat

7 1 0
                                    


Jam menunjukkan pukul 06.00 aku yang telah siap untuk berangkaat kekampus mulai membuka kembali buku fiqih, karena akan diadakannya ujian tulis. Kubacaa dengan seksama dan kupahami, agar aku dapat mengerjakannya dengan lancar. Aku sangat berambisius untuk menyelesaikan kuliahku dengaan cepat. Aku tidak tau alasannya kenapa. Mungkin aku ingin cepat-cepat bekerja atau malah aku ingen cepat-cepat menikah?? Heiiiii bangun, pacar saja tidak punya bagaimana kau mau menikah?? Hemm.. menikah tidak harus punya pacarkan bisa saja ada seorang pangeran yang tiba tiba datang untuuk mengkhitbah.! Ett ett ettt kok malah bahas beginian??
“ assalamualaikum,,” suara Dyandra menyadarkanku. Aku meletakkan bukukan dan membuka pintu.
“ waalaikum salam Dy, yuk ahh langsung berangkat,” aku langsung memakai tasku dan keluar kamar.
“ ehhh sialan, gak ditawarin masuk dulu apa??” Dyandra menatapku dengan tatapan kesal tapi aku tau dy pasti tidak serius dengan kekesalannya itu.
“ hehehe, udah lah ayook” aku menarik tangan Dyandra, ia pun mulai mengikuti ku dari belakang.

Kriiiing... kriiiiggggg,
Yaaaa, nada peringatan sudah berbunyi waktu nya menyudahi aktifitas yg berhubungan dengan tulis menulis. Dosen ku yang satu ini sungguh luar biasa disiplinnya. Beliau selalu membawa sebuah “stopwatchn ya” semacam itulah di jam pelajarannya sebagai penanda ynag akurat yang apabila benda itu sudah berbunyi, auto kegiatan yang terjadi berhenti.
“ Rara sama Dyandra parahhhh” omel Rehan teman sekelas yang selama ujian sibuk memanggil manggil namaku dan Dyandra.
“ Biasa Han, mendadak budeg mereka ini,” sambung Niko yang duduk di belakang Rehan. Hemm,,, bukannya aku dan Dyan pelit dan tidak mau berbagi jawaban. Hanya saja mereka yang tidak bisa mengontrol volume bicaranya yang mengakibatkan pak Ryan dosen fiqih ku itu memperhatikan kami.
“ makanyaa suara lo dii kecilin doong, Pak Ryan merhatiin kita tau gak” ucap Dyandra,
Aku hanya tertawa mendengar celotehan mereka sambil memasukkan pena dan buku ke dalam tas untuk bergegas pulang.
“ kawan kawannn, jangan pulang dulu yaaa,,” ketua kelas kami tiba tiba berdiri didepan dan hendak memberi instuksi.
“ sehubungan dengan diadakannya FEBI EXPO, kelas kita di beri kesempatan untuk mendirikan stand dan ikut berpartisipasi. Nahhh saya harap kita dapat menjadikan moment ini sebagai saranan untuk memperkuat persaudaraan kita dan... bla bla blaa” salut sama ketua kelas yang selalu mengarahkan, memimpin, dan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di kelas. Memang ini sudah menjadi tugasnya tapi aku yakin siapapun yang menjadi ketua kelas pastilah orang yang telah memikirkan resiko resiko seperti mementingkan orang lain dari pada dirinya, bagaimana tidak, kulihat ketua kelasku iini rela pulang sore demi menunggu tugas terkumpul lengkap. Sungguh luar biasa, yang bikin luar biasanya lagi ketua kelasku ini perempuan. Wahhhh strong woman banget kaaan.
Drrttt drtttt tiba tiba ponselku berbunyi.
“ dy? Kenapa dia tiba tiba menghubungiku?” batin ku yang agak terkejut melihat siapa yang mengechat ku.
Lama aku berfikir dan tak segera membalasnya tiba tiba ia menelfon. Aku sangat bingung. Haruskah aku mengangkatnya.
“ Ra lo ngapain?” tak sengaja Dyandra menyenggol tanganku yang membuat jariku menggeser ikon warna hijau. Yappss panggilan itu terjawab.
“ aduhhhh” eluh ku yang tak sengaja kulontarkan. Aku beranjak pergi dari tempat dudukku mencari tempat yang bebas dari suara. Dyandra terheran melihatku dan hanya menatapku.
“ Assalamualaikum” terdengar suara bariton yang merdu keluar dari ponselku. Aku terpana, Astaghfirullah...
“ Wa,, waalaikum salam” jawabku,
“ Aku ganggu ya?” tanya nya,
“ emm,, enggak kok”
“ kok ga di bales?”
“ hah? Apanya?” aku mendadak jadi orang linglung.
“chat nya”
“ oh, itu, hp di pegang sama temen” aduhh aku berbohong, bodo ahhh.
“emm, iya gak papa, ntar di bales ya” pintanya.
“i,, iya”
Daaan bodohnya aku mengiyakan ucapannya.

Terimakasih yang sudah mampir, jaga kesehatan yaa,
Cerita selanjutnya di up hari kamis :)

UNPREDICTABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang