siapa dia?

5 0 0
                                    


Semenjak itu aku sering sekali chattingan dengannya. Dengan dia orang yang sempat membuat hatiku berbunga-bunga. Fikri, yaaps nama orang itu adalah Fikri. Aku pertama kali bertemu dengannya dan berkenalan dengannya saat menghadiri seminar umum  di salah satu universitas  Bogor ketika aku semester 2. Pada saat itu kebetulan sekali aku dan ia menjadi panitia seminar itu. Ya walaupun aku dan dia hanya bertugas menjaga buku tamu. Dari situlah ia mulai meminta no ku dari salah satu temanku. Aku pun awalnya terkejut saat ia mengirim pesan, kemudian ia bercerita tentang bagaimana ia mendapatkan no ku.
Setiap hari kami saling mengirim pesan. Kemudian suatu hari ia mula menyataakan perasaanya padaku. Aku sempat bingung, karena hati ku pun mencintainya. Aku memintanya agar memberikan aku waktu untuk menjawabnya.
Aku menceritakan ini pada sahabat penaku, Asa . Seorang muslimah yang anggun dan penuh karisma. Cadarnya pun bisa membuat siapa saja yang melihatnya tenang. Aku baru sekali bertemu dengannya di kajian tapi ntah kenapa aku merasa nyaman dengannya. Kenapa aku tidak bercerita kepada Dyandra? Ya, karena saat itu kami belum terlalu dekat. Asa melarang ku untuk pacaran. Yahh, itu pun kemauan ku. Asa tau aku belum pernah pacaran jadi ia sangat melarangku berpacaran.
Tiba saatnya aku bilang pada Fikri bahwa aku tidak mau pacaran. Ya dia memakluminya tapi kami masih saja saling mengirim pesan dan sekedar berlempar kabar. Sekedar info saja, kini  Fikri semester 5 sama denganku. Ia kuliah di salah satu universitas di Bogor. Setelah sekian lama kami chattingan tiba tiba ia berubah, suka menghilang dan akhirnya hilang. Hati ku sakit. Aku selalu di nasihati oleh Asa. Asa selalu membangkitkan semangatku. Ia selalu bilang “ ingat, ada Allah yang maha segalanya.” Kata- kata yang selalu aku ingat hingga kini.

UNPREDICTABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang