Bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa keluar kelas dan bergegas meninggalkan sekolah.
Maira masih diam dikursinya, entah apa yang membuat dia masih betah dikelasnya.
"Ra, pulang yukk" ucap seseorang yang sedari tadi berdiri didepan pintu kelasnya, dia yang tak lain adalah Nur saudaranya.
Namun saudaranya itu tak menghiraukan panggilan darinya. "Iss si Maira, Mairaaaaa ayo ih pulang, aku tinggal ya." Ujar Nur dengan nada kesal.
"Ih Nur, apaan sih kaget tau" ucap Maira sambil melepaskan tangan Nur.
"Lagian malah ngelamun sendirian, yang lain udah pada pulang. Betah banget sih." Ujar Nur memarahi.
"Hah? Apa?" Jawab Maira yang masih tidak memperhatikan siapa yang diajak bicaranya.
"Astaghfirullah, dari tadi ngelamun, ih kesambet nanti." Tukas Nur sambil menarik tangan Maira dan keluar dari kelasnya.
"Ya biasa aja kali, anak orang jantungan mau tanggung jawab?" Ucap Maira sambil cemberut.
"Yaudah ayooo balikk." Nur menggerutu.
"Iyaaa ih" jawab Maira.
Saat mereka menuju ke arah parkiran, lagi dan lagi Maira dipertemukan dengan Alvaro. Hingga membuat Maira menjadi tidak karuan.
"Ya Allah kenapa ketemu lagi sih, sama nih orang, huhh tenang Maira tenang" batin maira.
Nur yang sedari tadi memperhatikan saudaranya tersebut bertanya-tanya.
"Kenapa Ra? Lu sesek napas? Tanya Nur, sambil memegang pundak Maira.
Maira memejamkan matanya kesal "ihh enggaaa, mending lu diem" ucap Maira.
"Ya lagian lu aneh banget jadi orang, tadi ngelamun sekarang sesek napas gak jelas, takut kesambet gua kan? Ucap Nur, dengan nada yang sedikit kesal.
"Engga engga, aku gak papa, udah ya yuk, gak usah berantem." Jelas Maira.
"Ihhh kenapa aku punya saudara gini amat ya, nyebelin banget" batin Maira dengan muka cemberutnya.
"Kalian belum pulang?" Tanya Alvaro, yang dari tadi sudah memperhatikan mereka berdua.
"Mau nih kak, tapi si Maira tadi sesek napas gak jelas." Ujar Nur, sontak membuat Maira kaget.
"Hahh... engga engga, aku gak papa Nur aja yang berlebihan kak." Ucap Maira, dengan muka yang sedikit memerah.
"Serius kamu gak papa?" Tanya Alvaro memastikan.
"Iya kak, aku gak papa. Kita pamit ya, assalamualaikum." Jawab Maira sambil menarik tangan saudaranya itu dan pergi meninggalkan Alvaro.
"waalaikumsalam" ucap Alvaro pelan.
Alvaro lagi lagi hanya memperhatikan punggung mereka berdua yang kian menjauh.
***
Helo guys i'm come back.
Terimakasih yang sudah baca sejauh ini.
Jangan lupa kasih jejak ⭐
See you, annyeong^^
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK ALVARO
Ficção AdolescenteApakah aku harus mengubur perasaan ini ataukah memperjuangkannya. Sedangkan di sisi lain sahabat ku juga mempunyai perasaan yang sama kepada orang yang juga aku cintai...