║ 益 ║
"Lo tuh punya otak gak sih Ley?"
"Kenapa Sha? Aku salah lagi ya?"
"Gak"
"Maaf Sha"
"Gua benci Lo"
"Aku gak Sha, aku sayang banget sama kamu, soalnya kamu baik banget"
"Udah deh Ley, jangan ganggu gua!".
Kamu orang baik Sha. Jangan ada yang nyakitin kamu seharusnya.
^••^
"Hey Ley, Lo liat Sasha gak?" Tanya Rey saat tak sengaja bertemu Leya di karidor."Dia di kelas lagi gak mau diganggu, tapi kalo Lo mungkin dia bakal seneng digangguin Rey." Kata Leya sembari menyembunyikan kegugupannya.
"Ley, are u oke?" Tanya Rey dengan raut khawatir.
"I'm oke, tapi gak tahu dengan Sasha. Bisa gak Rey Lo pastiin kalo Sasha baik-baik aja?" pinta Leya dengan memohon.
Persetan dengan perasaannya, Leya tak menghiraukan itu. Meskipun jantungnya berdegup sangat kencang dia tetap berusaha biasa saja.
Menahan segalanya apalagi ketika melihat orang yang dia suka. Ralat bukan orang yang Leya suka, tapi orang yang Sasha suka.
"Oke gua ke kelas dia dulu ya, gua mau liat dia bentar. Bye Leya" kata Rey berlalu pergi meninggalkan Leya sendirian di karidor.
Sakit tapi gak papa ini udah biasa Leya rasain. Leya pikir kebahagiaan seperti ini masih bisa ia rasain lain waktu.
Yang terpenting baginya adalah kebahagiaan Sasha dan hubungan pertemanannya yang harus tetap terjalin.
Semoga kamu bahagia ya Sha. Jangan sampe ngerasain sakit kayak aku.
Leya bingung apa yang harus dilakukannya saat ini.
Sasha pasti lagi seneng-seneng sama Rey sekarang.
Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes I'm
RandomAku sakit Sha Tapi aku tahu kamu lebih sakit dari pada aku. Thanks Sha bahagia ya sama Rey