Lisa menyandarkan punggung nya di kursi yang ia duduki sambil menyesap pelan kopi yang berada ditangan nya, menanti apa yang ingin dikatakan oleh sang lawan bicara.Pria didepan nya masih terdiam sambil menatap lisa dengan seksama, meneliti setiap yang ada didalam sana.
"Tiga bulan ini kita tidak pernah benar-benar bertemu, jadi aku baru bisa bertanya sekarang, apa rencana mu sebenarnya?"
Jiyong memberikan tatapan dingin nya pada lisa, tatapan yang biasa ia gunakan saat menghadapi anak bimbing nya, tatapan yang biasa nya akan membuat si lawan bicara terdiam.
Lisa meletakan gelas kopi nya dan mulai menatap manik mata jiyong dalam, berusaha berbicara lewat tatapan mata masing-masing.
"Yahh.... kau tau? Sedikit hadiah kecil untuk mu"
Jiyong mendecih, melempar tatapan sinis nya ke wanita dihadapan nya, bahkan setelah bertahun-tahun dia tidak berubah.
"Si bodoh itu lagi? Woahh.. gadis payah ini.."
Lisa mengerucutkan bibir nya sebal, jiyong selalu bisa membaca pikiran nya padahal sudah lama mereka tidak bertemu.
"Aishh.. jangan berlagak imut didepan ku kau menyeramkan lice.."
"Aaahhh oppa..."
Hancur sudah image dingin dan menyeramkan lisa ketika berhadapan dengan teman semasa kecil nya itu, bocah belasan tahun yang dulu ia panggil oppa, kini sudah tumbuh dewasa dan menjadi amat menyebalkan.
Jiyong terkekeh puas, lisa tidak pantas berakting didepan nya, jiyong tau gadis macam apa lisa, dia akan menjadi seperti singa kepada orang lain dan menjadi kucing ketika berhadapan dengan nya.
Jiyong merindukan lisa, sangat. Setelah lama tidak bertemu lisa menjadi amat cantik dan dewasa, sebenar nya dia agak terkejut saat melihat lisa melamar pekerjaan sebagai manajer big bang.
Tapi ia biarkan, toh,tak apalah pikir nya, jadi dia bisa mengawasi gadis itu setiap hari lagi seperti dulu.
"Lice... kapan kau ada waktu?"
"Saat bigbang senggang"
"Heish.. aku juga tahu itu, maksudku kapan kita berdua ada waktu? Aku ingin mengajakmu pergi"
Lisa berpikir sejenak, berusaha mengingat jadwal big bang dan jadwal nya kapan akan bertemu di waktu senggang.
"Ah sabtu ini kita kosong oppa.. mau kemana? Jika ke tempat aneh aku tidak mau ya.. seleramu kan sedikit.. AWW!"
Lisa memegangi pipi nya yang merah karena mendapat cubitan gemas dari jiyong, 'apa-apaan pria ini' pikir nya.
"Tenang saja aku akan membawa mu ke suatu tempat yang indah"
"Arrasseo..."
Setelah itu mengalirlah percakapan diantara mereka berdua, membalaskan rasa rindu satu sama lain yang belum terbayarkan selama bertahun tahun tidak bertemu.
-🌜🌜🌜-
Dia merebahkan badan nya diatas kasur ukuran king size nya ,sambil mencari posisi ternyaman nya untuk menghilangkan penat nya akhir akhir ini.
Pikiran nya masih dibayangi oleh gadis itu, hahh gadis itu masih berdampak besar pada hidup nya rupa nya.
"Lisa... mianhe.... aku menyesal"
Hwang in yeop, actor besar korea yang nama nya sedang naik daun karena drama yang baru baru ini membuat nama nya melejit pesat.
Ternyata hubungan asmara actor tampan tersebut tidak berjalan dengan mulus, in yeop masih dibayangi oleh sosok lisa, lalisa manoban, gadis lugu dan cantik yang dahulu ia temui selama masa sekolah nya, gadis yang pernah ia kejar dan ia cintai begitu dalam namu juga ia khianati sedemikian rupa.
In yeop mengusap wajah nya kasar, pikiran nya kalut, mengapa gadis itu masih memiliki pengaruh besar dihidup nya, dia pun tak tau mengapa.
"Ahh... kenapa dulu aku sebodoh itu lis? Aku bahkan membuang mu dan membuat mu menangis dulu.."
In yeop menyamankan tubuh nya, kali ini ia berjanji kepada diri nya, tidak akan mengecewakan wanita itu lagi. Ia bertelad menjadikan lisa hanya untuk nya.
"Bahkan jika si pria urakan itu menghalangiku, aku akan tetap mempertahankan mu lis.."
-🌜🌜🌜-
Keadaan dorm big bang sekarang sudah tak lagi layak disebut sebagai tempat tinggal. Keadaan nya begitu mengenaskan, seperti baru terjadi perang dunia disana.
Lihatlah bekas bungkus makanan yang berserakan dimana mana, meja dan kursi yang sudah tak lagi pada tempat nya, dan jangan lupakan empat pria bodoh yang sedang tergeletak bersampingan diatas lantai .
Taeyang menggeliat malas dengan mata masih tertutup rapat, Seunghyun tertidur dengan wajah merah nya dalam posisi meringkuk seperti bayi. Lalu disamping nya ada seungri dan daesung yang sedang berpelukan sangat intim.
Karna kepergian jiyong dan lisa sejak kemarin yang entah kemana, akhirnya mereka ber empat memutuskan untuk berpesta bersama, melepaskan stress masing masing, namun berhubung yang hyun suk tidak mengizinkan, alhasil mereka ganya minum minum didalam dorm lama mereka.
Seunghyun menjadi orang yang pertama kali bangun. Ia terbangun karna mendengar deringan telepon yang ada didalam dorm. Dengan langkah gontai seunghyun mengangkat telpon tersebut.
"Wae?"
"Oo.. seunghyun-ssi? Aku akan kembali ke dorm pada pukul 2 siang nanti. Kalian sedang berkumpul di dorm bukan? Jika iya maka perhatikan agar dorm tetap RAPIH!"
Tutt---
"Heol!!"
Seketika seunghyun langsung mengumpat dan bersegera membangunkan adik-adik nya, mereka harus membereskan semua kekacauan ini sebelum 'tiger manoban' kembali.
"YAK!! Kalian bangun!! Sebentar lagi manajer kita akan kembali!!"
Taeyang dan daesung langsung terlonjak kaget lalu bersegera bangkit dan mulai merapihkan, sementara seungri dengan tak tahu diri malah melanjutkan tidur nya.
"Hey bocah brengsek! Ketika manajer pulang nanti, akan kupastikan dia menendang bokong mu itu! Ireonaa!!"
Seungri terkejut dan terlonjak kaget lalu tak sengaja kepala nya membentur meja yang tepat berada disamping nya. Dan munculah umpatan umpatan pagi ala seungri.
"Aish! Meja sialan, siapa yang menaruh nya disini?!"
"Hey! Lebih baik kau segera belerja sebelum aku tidak mengizinkan mu masuk kesini lagi"
Demi mendengar ancaman hyeong-nya seungri langsung bergegas bergabung dengan taeyang dan daesung yang sedang melakukan aksi pembersihan.
"Hahh.... sebagai yang paling tua aku hanya perlu memerintah lalu bersantai"
Cut...
Hehe... akhir nya up setelah sekian lama.
Huu maafkan saya.But hope you enjoy this chapter.

KAMU SEDANG MEMBACA
After midnight
Fanfiction" aku tidak mau hyung!! " "heishh bocah satu ini !!kau mau mencari manager atau pacar huh?!" pencarian manager baru untuk big bang diisi oleh berbagai perdebatan rumit antara para member, apalagi seungri yang merasa bahwa manager mereka yang sekaran...