● 𝙼𝚎𝚖𝚘𝚛𝚒𝚊𝚕

1.2K 238 12
                                    

𝐊𝐞𝐜𝐞𝐩𝐥𝐨𝐬𝐚𝐧 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚

•••

𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 [𝙽𝚊𝚖𝚎] 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊

•••

Minggu biasa nya hari paling banyak digunakan buat waktu istirahat, hang out atau melakukan kegiatan yang disukai. Contohnya saja, gadis ber kaos oblong warna hitam sedang pergi ke minimarket dekat rumah. Ia berencana ingin marathon anime sambil memakan cemilan.

Saat depan kasir, sorot mata nya melirik bungkus kuaci matahari yang terpajang depan kasir. Entah mengapa mengingatkan diri nya pada seorang Kita Shinsuke. "Sekarang dia ngapain ya? " Pikir [Name] penasaran, mengundang tawa gelitik dalam perut.

Sambil membawa satu kantung belanjaan nya, [Name] melambat berjalan, ia terpaku oleh seseorang yang akhir-akhir ini mampir di pikiran nya. Terlihat raut tanpa ekspresi sedang menunduk, seolah tenggelam pada dunia nya.

" Oi Kit, mau kemana? " [Name] menepuk pelan punggung seorang Shinsuke yang hampir saja terkejut karena keberadaan si gadis tersebut. Dilirik nya sebentar kantung yang [Name] pegang.

Shinsuke menjawab, " Saya mau pulang "

" Kamu dari minimarket? " Tanya balik nya mendapat anggukan kepala, sudut mata gadis yang merupakan teman sekelas nya memperhatikan wajah Shinsuke

" Lagi banyak pikiran? " Tebak nya sambil menyikut lengan tangan Shinsuke, pemuda rambut abu-abu ber gradasi hitam itu terdiam beberapa detik lalu menatap lekat nya. " Gak cerita sekarang juga gak apapa, maksain diri itu gak baik "

Ujung bibir nya terangkat bentuk senyuman, " Kamu pernah bingung buat kasih hadiah ke orang yang lagi ulang tahun? " Tanya Shinsuke

" Ah soal itu — Sering " Angguk nya, " Dan berakhir ngucapin doang, biasanya juga sayang uang juga. Gue ngasih dia kado, nanti pas gue ulang tahun bakal dikasih gak ya atau lupa ama ulang tahun gue? Di pikir-pikir gak bener sih culas begitu " Jelas ia memberi jawaban, gadis itu memandang ke depan tanpa sadar jika Shinsuke menatap nya.

" Emang siapa yang ulang tahun? " [Name] bertanya

Hampir, Hampir saja tertangkap basah tengah memandang wajah gadis itu. Shinsuke melirik ke arah lain, lalu bercerita. "Nenek saya hari ini ulang tahun, tapi saya bingung mau kasih hadiah buat nenek "

Gemas. Sangat gemas bagi [Name]. Wajah nya yang merundung ketika menyangkut soal nenek kesayangannya itu membuat ia ingin mencubit pipi Shinsuke. Benar-benar menggemaskan pemuda di sebelah nya.

" Menurut kamu, saya harus kasih hadiah apa? " Shinsuke meminta saran

" Kata gue sih — " Gantung nya sebentar, tangan nya juga menempel di dagu seakan berpikir keras. " Coba buat sesuatu yang memoriable, misal dalam bentuk video ucapan, lukisan wajah, rangkaian kata-kata,atau juga benda-benda yang bisa buat nenek lu inget kenangan nya? "

Shinsuke bukan membalas omongan nya, ia sedang memikirkan semua saran dari gadis bermata cantik yang diam-diam ia kagumi.

Sejenak hanya suara motor yang kebetulan lewat samping mereka, hampir tiga menitan saling terdiam. Tapi, Shinsuke juga tidak bosannya memperhatikan sosok seorang [Name]. Saat kedua alis mengernyit, dahi nya berkerut seperti memikirkan sesuatu yang sangat sulit, dan tentu saja bilahan bibir mengucapkan gumaman tak luput dari perhatian Shinsuke.

Pemuda itu mengeluarkan kekehan kecil, " Jangan terlalu di bebani. Saya gak nuntut kamu buat ngeluarin pendapat "

" Abis nya ini kan buat nenek lu " Cicit nya agak malu

Netflix || Kita ShinsukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang