BAB 13

508 58 26
                                    

Keesokkan harinya disekolah yang sama pukul 12.00 p.m Yeosang dan Yunho tengah berada diperpustakaan. Hanya ada mereka berdua disana karena ada beberapa materi yang belum mereka dapatkan untuk membuat tugas kelompok yang dikumpulkan hari ini juga. Sebagai ketua kelompok mereka berdua mengambil alih tugas yang materi nya belum lengkap.

Sunyi dan tidak ada suara ribut diluar, bagaimana tidak. Semua kelas tengah belajar sekarang mungkin sesekali mendengar beberapa suara mengobrol dari mereka yang akan menuju ke kamar mandi. Udara disana cukup menyejukkan dengan kipas angin berada diatas mereka, memang nyaman jika bejalar seperti ini tapi jika suatu kejanggalan terjadi. Hancur sudah kenyamanan itu.

Tiba-tiba kursi diujung meja bergeser persis seperti ada yang akan duduk disana.

Dreeet.

Yeosang dan Yunho menatap kursi itu bersamaan, keduanya menelan ludah dengan kasar ketika mendapati tidak ada siapapun disana.

"Y-Yun..nugu y-yang di-sana??"

Yunho menggenggam tangan Yeosang yang menutup kedua matanya, bergumam pelan namun dapat didengar oleh Yeosang.

"C-cowo Sang, di-dia baik kok. Pake kacamata "

"Duhh Yunnn rambut-rambut halus gue bediriii"

Yunho mendekat untuk berbisik kepasa Yeosang, mengabaikan tatapan yang diberikan dari sosok arwah lelaki yang duduk diujung meja.

"Jangan dihirauin. Tetep fokus"

"O-okay"

Yeosang membuka kedua matanya yang langsung ia bawa menatap buku-buku didepannya. Meskipun dia bukan indigo tapi setan disekolah tidak segan-segan menampakkan diri kepada siapapun.

"Yun, ini yang diringkas sampe mana sih? bingung gue"

Yeosang menyenggol bahu Yunho ketika tidak mendapat jawaban, mendongak untuk melihat Yunho. Entah apa yang ditatap uke Jeong itu hingga tak berkedip, tatapannya tepat di ujung meja dimana kursi bergerak tadi. Perasaan Yeosang menjadi tidak nyaman, menutup buku yang ia gunakan tadi niatnya adalah berlari saat ini.

"Yun! woy! ayo keluar aja "

Yeosang menepuk-nepuk pipi Yunho hingga sang empu tersadar dan menatap si pelaku yang menepuk pipinya.

"Kenapa sih?! jangan buat gue takut dong"

"Mian Sang, gue habis dapet pengelihatan "

Yeosang melebarkan kedua matanya dengan bibir terbuka sedikit, rasa penasarannya mulai datang tertarik dengan apa yang sudah terjadi dengan setan diujung meja itu.

Yunho menatap sosok yang ia lihat bergantian dengan Yeosang.

"Dia meninggal karena bunuh diri disini, dia sering dibully gegara culun Sang. Setelah meninggal dia gak bisa keluar disini karna ada penjaga yang gue bilang raksasa itu. "

"Se-serius? Terus sekarang dia ngapain?"

"Duduk doang, liatin kita tapi gak marah kok dia. Cuman pengen rasain aja punya temen"

Yeosang mengangguk paham, namun kembali ia menepuk pipi Yunho memberi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

"Lo gak boleh jadi temennya dia. Gue gak mau lo hampir mati kayak setahu lalu gegara temenan sama setan digudang"

Kini Yunho yang menganggukkan kepalanya. Menatap uke Kang itu dengan yakin, tidak akan ikut mereka lagi. Maklum dulu Yunho juga merasa sendirian jadi tidak segan-segan dia mencari teman didunia gaib. Yunho jamgan ditiru ya, bahaya.

Brak!!

"Aigo kamchagiya!!"

Sebuah buku jatuh dari raknya dengan sendiri, Yeosang sudah was-was merapikan semua peralatan menulisnya. Sedangkan Yunho asik memandangi buku yang jatuh tersebut.

About School - Ateez (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang