BAB 21

533 55 42
                                    

"Enak ya bangsat si Mingi malah ikut padahal piket sekarang. kan jadi gue yang ngepel disini ish!"

Wooyoung misuh-misuh sendiri karena harus membersihkan kamar mandi sendirian. Karena sedikit takut juga agak berani Wooyoung mempercepat pekerjaannya, saat ini ia tengah mengepel lantai tersebut.

"ulala ulala when Hoho go down I'm go down ulala ulala issheo isso ~"

Suara merdu Wooyoung mengalun untuk menghilangkan rasa takutnya, menyebut nama pujaan hati yang sempat ia lupakan namun kembali teringat.

Memaju mundurkan pengepelan untuk membersihkan lantai kamar mandi. Karena tidak terlalu luas Wooyoung jadi tidak terlalu lelah untuk itu juga masih ada pewangi ruangan membuat Wooyoung tidak tersiksa disana.

"Hohoho-"

Toktoktok

Wooyoung berhenti dari pergerakannya menatap pintu kamar mandi tengah yang terdengar ada mengetuk daridalam, benar-benar dari dalam.

"Ada orang ya?"

Tidak ada jawaban, Wooyoung mencoba untuk fokus kembali mengepel lantai menganggap tadi itu hanya salah dengar.

Toktoktok

"Woy! keluar gak lo?! ga takut gue!" teriak Wooyoung

Yah, sebenarnya takut sih hanya saja untuk mengibuli siapapun dengan bodoh nya mengetuk pintu dari dalam.

Wooyoung mempercepat acara mengepelnya, membuat gerakan acak agar terlihat basah dilantai. Usai dengan itu ia meletakkan benda untuk digunakan mengepel itu ditempat biasa.

Sebenarnya ingin segera kembali tapi rasa penasaran tidak bisa Wooyoung hindari lagi. Mencoba mendekat ke pintu kamar mandi tengah, membawa tangan kanannya terulur ke depan bersiap membuka knop pintu.

Toktoktok

Wooyoung terkejut mendengar ketukan itu lagi namun berusaha untuk menggenggam knop pintu tersebut.

ckl-

Pintu terbuka sedikit, Wooyoung baru menyadari bahwa lampu dikamar mandi tengah itu mati. Namun masih penasaran Wooyoung mendorong paksa pintu tersebut hingga membentur tembok.

Alangkah terkejutnya saat tidak mendapati siapapun disana, tidak mungkin juga ada dibalik pintu karena pintu tadi benar-benar menabrak tembok.

"AAAAAAA!!"

Wooyoung berlari terbirit keluar koridor, mengumpat keras untuk setan manapun yang malah menganggu dia yang tengah melaksanakan tugasnya. cih, enak saja.

Wooyoung berlari dengan cepat bahkan sempat hampir terpeleset karena lantai yang agak licin habis dia pel tadi.

Bruk!

"aaww!"

Wooyoung meringis memerangi pantat yang dengan tidak indahnya menempel dilantai. Dia seperti menabrak seseorang dan mudah-mudahan memang manusia seutuhnya bukan manusia jadi-jadian.

Wooyoung mendongak dengan wajah kesal menatap lelaki didepannya yang mengulurkan satu tangan untuk membantu Wooyoung berdiri. Diterima oleh sang empu lalu ikut berdiri sembari merapikan seragamnya.

"kenapa gak bilang aku?"

"Tadi kamu di uks sama Minho" jawab Wooyoung

lelaki yang ditabrak itu Jongho.

"Yaampun sayang,mau apa-apa bilang aja sama aku ya mulai sekarang? Nanti kamu kenapa-kenapa"

"Iiyyaa—"

About School - Ateez (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang