KALA CEMBURU USAI: Act II
by: reescarletNARUTO © Masashi Kishimoto
Lagu 'Bunga' © Bondan Prakoso & Fade2BlackSasuke Uchiha x Naruto Namikaze (fem)
Yahiko (Pain) x Naruto Namikaze (fem)
Sasuke Uchiha x Sakura HarunoRate T menuju ke M
Jadi adek-adek, yuk ditaroh hapenya! Dah malem waktunya bobo'WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak baku, bahasa kasar, kekerasan, adegan menjurus ke 'iya-iya', dkk.Enjoy!
.
.
.
"Sepenting itu kah −" tanya Naruto pelan, mengabaikan desir aneh dari sudut hatinya yang terdalam. "− sampai tidak bisa disampaikan lewat chat, atau telpon?"
Yahiko tidak berniat....... untuk menyatakan cinta atau semacamnya kan? Dengan cepat Naruto menepis pikiran itu.
"Penting bagiku." Helaan napas Yahiko terdengar di antar desau angin, masih enggan memandang gadis pirang di hadapannya. "Karena itu aku ingin mendengar jawabanmu secara langsung."
Naruto mengangguk, meski tahu Yahiko tidak melihatnya. Ia menunggu.
"Naruto" desiran itu datang lagi di dada Naruto menyadari Yahiko menanggalkan suffiks -chan saat memanggilnya. "Apa kau menyukaiku?"
Kedua safir Naruto membulat, hanya sebentar sebelum akhirnya gadis itu terkekeh kecil "Jadi hanya karena ini sikapmu jadi aneh begini?" balasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Tentu saja aku menyukaimu."
"Seperti apa rasa sukamu padaku?"
"Eh?"
"Apa rasa sukamu seperti rasa sukaku padamu, sampai aku ingin menyelipkan rambutmu−" tangan Yahiko terangkat, dengan jemarinya ia menyusupkan helai pirang Naruto di belakang telinga. "menyentuh wajah manismu−" mengelus tanda lahir Naruto di pipi gembul gadis itu. "−memeluk tubuh kecilmu−" kedua lengan Yahiko menyusup melingkari pinggang Naruto, membuat si pirang tanpa sadar menahan napas. "atau mungkin−" tiba-tiba Yahiko memajukan kepala, mendekati wajah Naruto hingga hidung mereka nyaris bersentuhan. "menciummu?"
Saking terkejutnya, Naruto tidak bisa bergerak. Jantungnya berdentum-dentum tak keruan, mengalirkan darah deras ke wajahnya yang tersapu napas Yahiko. Menciptakan rona merah pekat di sepanjang tulang pipi hingga telinga.
Debaran itu membuat malah membuat kinerja otak Naruto melambat untuk merangsang refleksnya, entah sekedar menggerakkan bibir untuk bicara atau mendorong lelaki itu menjauh. Tubuh Naruto terdiam kaku, seakan menikmati hangat yang menguar dari pemuda yang memeluknya ini.
Menyadari reaksi Naruto yang tidak menolak perlakuan, Yahiko mengeratkan pelukannya. Wajahnya mendekat lagi, mengurangi jarak keduanya, mengelus ujung hidung Naruto dengan pucuk hidungnya. "Naruto? Seperti itukah rasa sukamu padaku?"
Tergugu, Naruto berusaha mengendalikan diri. Tangannya menyentuh bahu pemuda jingga itu lalu mendorongnya pelan. "Y-yahiko, tunggu sebe−" Kata-kata Naruto terputus saat pelukan Yahiko mengerat, tidak terpengaruh dengan dorongannya. "Ngh... Lepaskan aku dulu." Lelaki itu malah mengalihkan pucuk hidungnya ke daun telinga Naruto, membuat bulu kuduknya meremang terjejal suatu rasa yang belum pernah Naruto rasakan selama hidupnya.
Sebuah pukulan menghantam perut Yahiko telak. Pelukannya pun terlepas. Yahiko terhuyung, namun ia berhasil menahan kedua kakinya supaya tidak goyah. Ditatapnya gadis pirang dihadapannya yang masih merona merah, begitu juga dengan tangan kanannya yang masih terkepal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Cemburu Usai: Act II
FanfictionSequel Kala Cemburu Usai "'Kan sudah kubilang kau tidak boleh dekat-dekat dengan yakuza itu! Kenapa kau mengabaikan perintahku?" "Kalau begitu apa kau mau putus dengan si pinky untukku?" NARUTO © Masashi Kishimoto Kala Cemburu Usai: Act II © reescar...