Bab 15

1.1K 127 41
                                    

----------------------------------------------------

KALA CEMBURU USAI: Act II
by: reescarlet

NARUTO © Masashi Kishimoto
Menjaga Hati © Yovie & Nuno

Sasuke Uchiha x Naruto Namikaze (fem)
Yahiko (Pain) x Naruto Namikaze (fem)
Sasuke Uchiha x Sakura Haruno

Rate T menuju ke M

WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak baku, bahasa kasar, drama sinetron, kekerasan, adegan menjurus ke 'iya-iya', dkk.

Enjoy!

----------------------------------------------------




Walaupun sudah tidak tahan untuk mencurahkan segala isi hatinya yang berdesak dengan segala emosi selama setengah bulan, Sasuke mencoba bersikap diplomatis. Apalagi ia masih ada di kantor kepolisian, tidak pantas rasanya jadi tempat untuk menyatakan cinta.

Ia pun menawarkan diri untuk mengantar Kushina dan Naruto pulang dengan menggunakan mobil Itachi. Lagipula pembicaraan Fugaku dengan bersaudara Sabaku yang menjemput Gaara juga sudah selesai. Kedua orangtuanya dengan pengertian pun mengajak Tenten dan Ino pulang bersama supaya anak bungsunya tidak kesulitan mencari momen mengobrol dengan Naruto. Itachi yang iri pada keluarganya yang bisa cepat pulang tanpa perlu memusingkan pekerjaan, menyodorkan kunci mobilnya pada Sasuke sambil menggerutu.

Tatkala mereka tiba di rumah Naruto, dengan suara pelan Sasuke meminta waktu Naruto untuk bicara. Kushina yang mendengar maklum, memberi ruang untuk dua muda-mudi itu. Beralasan akan memasak makanan untuk Naruto yang sepanjang perjalanan tadi mengeluh rindu masakan sang ibu.

Seperti saat Sasuke memergoki Naruto pulang agak larut setelah pergi jalan dengan Pain, keduanya duduk bersisian di teras rumah Namikaze. Suhu udara subuh yang rendah mampu memberdirikan rambut di lengan. Sasuke melepas jaket kemudian mengulurkannya. Naruto tidak malu-malu langsung menerima dan memakai outer penghangat itu, tanpa kata seperti halnya Sasuke. Menunggu si bungsu Uchiha yang memulai pembicaraan.

"Aku putus dengan Sakura."

Hening sejenak. Karena tak kunjung mendapat respon, Sasuke melirik. Mendapati Naruto yang sedang memandang lurus ke depan dengan kedua alis terangkat.

"Oh," gumamnya. "Well, aku turut prihatin" tambah Naruto apa adanya.

Sekalipun reaksi Naruto tidak seheboh yang ia sangka, Sasuke melanjutkan ceritanya. Sembari mengenang pengalaman tidak menyenangkan menangkap basah Sakura beberapa jam lalu. "Aku baru tahu kalau dia tidak sebaik yang kukira."

"Oh iya?"

"Dia mengakui kalau sudah memberi ide pada Kaichou Akatsuki untuk menculikmu."

"Hmm, 'gitu ya."

"Begitu saja responmu?" Sasuke tidak tahan lagi dengan jawaban lempeng Naruto. "Pacarku sudah membuatmu diculik, Nar! Kenapa kau bisa sesantai itu?"

Sasuke tidak habis pikir dengan Naruto. Bagaimana bisa cewek itu begitu tenang? Bukannya info yang baru ia utarakan barusan berisikan bom semua? Bahkan saat Sasuke pertama kali mendengarnya dari Sakura, seisi rongga dadanya seperti jatuh ke perut.

Naruto menoleh. Ekspresinya tetap kalem menghadapi Sasuke yang kesal. "Aku sudah menduganya, makanya aku enggak kaget." Ia menghela napas. "Walaupun aku sudah curiga karena Sakura adalah tunangannya Yahiko, sih. Tapi dalam situasiku aku bisa apa, Sas?"

Kala Cemburu Usai: Act IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang