Bab 16

1.2K 128 42
                                    

----------------------------------------------------

KALA CEMBURU USAI: Act II
by: reescarlet

NARUTO © Masashi Kishimoto
Cintailah Aku Sepenuh Hati © Ari Lasso

Sasuke Uchiha x Naruto Namikaze (fem)
Yahiko (Pain) x Naruto Namikaze (fem)
Sasuke Uchiha x Sakura Haruno

Rate T menuju ke M

WARNING!!!
OOC, AU, genderbend, typo(s), bahasa tidak baku, bahasa kasar, drama sinetron, kekerasan, adegan menjurus ke 'iya-iya', dkk.

Enjoy!

----------------------------------------------------





Selama mengenal Yahiko, baru kali ini Naruto melihat cowok itu gugup. Biasanya Yahiko tampak begitu percaya diri dan lihai berbicara. Sekarang pun kelihatannya begitu, tapi Naruto bisa melihat tangan Yahiko bergerak-gerak gelisah sedari tadi. Bahunya pun tampak begitu kaku, tegang. Meski begitu, si jingga masih mampu menatap Kushina tepat di mata selama pengakuannya.

"Maafkan aku, Namikaze-san. Gara-gara aku, kau jadi ketakutan atas hilangnya Naru. Putrimu juga mengalami hal yang buruk. Ini salahku karena tidak berani menghadapi ayahku sendiri dan membiarkan masalahku berlarut-larut," ucap Yahiko menutup penjelasannya.

Kushina tidak lekas menjawab. Suara detik jam dinding terdengar begitu jelas, menambah debar di dada Naruto. Mau tak mau ia merasa cemas. Diliriknya wanita di sebelahnya itu, mencoba menerka reaksi sang ibu.

Terdengar helaan napas panjang membuat Yahiko dan Naruto seketika duduk tegak. Kushina tersenyum tipis menyadari kegelisahan keduanya. "Aku senang kau bersikap gentleman dan meminta maaf secara langsung, Yahiko-kun," ungkapnya tenang.

Naruto mengeluarkan napasnya yang ia tahan tanpa disadari. Pundak Yahiko juga sedikit merileks.

"Itu karena aku merasa bertanggungjawab," jelas Yahiko. "Semua ini tidak akan terjadi kalau aku menghadapi masalahku sendiri sejak dulu."

"Aku yakin kau anak baik-baik, hanya lingkungan tempatmu dibesarkan saja yang salah. Posisiku disini sebagai ibu dari Naruto, tentu akan selalu mengkhawatirkan keselamatan putriku."

Yahiko menunduk, tampak mencoba mahfum. "Aku mengerti, Namikaze-san. Mulai sekarang aku akan menjaga jarak dari Naruto."

Naruto tidak tahu wajahnya bermimik macam apa saat Kushina tertawa kecil setelah melihatnya.

"Aku tidak memintamu menjauhi Naruto, Yahiko-kun." Kushina merangkul bahu Naruto. "Walaupun kusuruh pun Naruto tidak akan mau melakukannya kalau itu bukan kemauannya sendiri. Iya 'kan, Naru?"

"Hee? Kok Kaa-san bisa tahu?"

"Kau pikir sifat keras kepalamu itu turunan dari siapa?"

"Oh iya ya." Digaruknya pipinya yang tidak gatal.

Kushina geleng-geleng kepala melihat kelakukan putri semata wayangnya. Ia kembali beralih pada Yahiko yang mengamati interaksi mereka. "Dia memang masih ceroboh, masih sering kekanakan. Tapi kalau aku terus mengontrol hidupnya, kapan dia akan dewasa?"

"Aku bukan bocah lagi, Kaa-san," protes Naruto tidak terima.

"Terus kenapa kau bisa tersesat di gunung beberapa bulan lalu kalau kau memang sudah dewasa?" tantang Kushina.

Kala Cemburu Usai: Act IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang