"happy reading"
"Erga.. liat deh, bagus kan lukisanku?" Ucap seseorang kepada Erga
"Iya, bagus." Jawab Erga singkat.
"Ih Erga cuek banget sih." Cemberutnya
"Jangan ngambek, jangan kaya anak kecil. Kita tu udah 15 tahun." Ucap erga membuat Liona tambah cemberut
"Yaudah deh, ona mau minta apa? Erga turutin." Ucapnya lagi
"Yeyy, serius ya. Em, lukisan Erga kan bagus nih, lukisin ona ya. Di taman itu ngelukis nya, oke?" Ucap Liona sambil menunjuk taman diangguki Erga
"Jangan lari-lari na." Ucap erga dihiraukan Liona
"LIONA AWASS!" Teriak Erga saat melihat mobil berjalan kearah Liona
Brakkk
Erga terpatung, berdiri kaku. Ia tak percaya pada apa yang ia lihat di depan matanya. Melangkah pun tak bisa, ia melihat orang-orang berlarian ke tempat Liona kecelakaan.
Ia menatap lukisan Liona yang sudah tercampur dengan darah, di pikirannya hanyalah 'kenapa ia diem aja? Kenapa tadi cuma teriak? Kenapa gak nyelamatkan Liona? Kenapa?!'
Otaknya penuh dengan pertanyaan, hatinya penuh dengan penyesalan.
"LIONAA!!" Teriaknya
Keringatnya mengalir, deru nafasnya tak beraturan. Mimpi itu lagi, mimpi yang di hindari Erga.
Bagaimana ia bisa melupakannya? Jika mimpi itu terus menghantuinya. Rasa bersalah selalu ada di benaknya, jika ia bisa mengembalikan waktu, ia ingin kembali pada waktu dimana Liona mengalami kecelakaan, ia ingin menyelamatkan Liona untuk menebus rasa bersalah nya.
"Mimpi itu lagi?" Tanya Vio di depan pintu kamar Erga
"Hm." Ucap erga singkat
"Dek, lupain. Coba Lo nyari cewek biar lupa sama Liona. Dan satu lagi, kejadian itu bukan salah Lo, jadi berhenti nyalahin diri Lo sendiri. Belajar ikhlas." Ucap Vio menasehati adiknya
Erga hanya menghela nafas, sebenernya Erga sama Liona itu gak pacaran. Hanya saja, kehilangan Liona adalah mimpi buruk bagi Erga.
*Di sekolah
"Assalamualaikum Erga." Salam Aisyah dengan senyum manisnya
"Syalom." Balasnya
"Hah?" Kaget Aisyah
"Kenapa?" Bingung Erga
"Em, itu.. kamu nonis? Maksudnya tu kamu bukan Islam?" Tanya Aisyah hati-hati
"Bukan, emangnya kenapa?" Tanya Erga
"Em, gapapa.. pantes aja pas Icha ngucapin salam ke Erga tapi Erga gak jawab.. maaf ya ga, aku gatau kalo kamu bukan Islam." Ucap Aisyah bersalah
"Kok ngerasa bersalah? Ya gak papa lah, lagian gue yang gak ngasih tau Lo kalo gue nonis. Tapi, Lo gak bakalan jauhin gue kan?" Tanya Erga ragu
"Ya enggak lah, em.. katanya mau ngelukis Icha, yaudah ayo ke ruang lukis." Ucap Aisyah mengalihkan pembicaraan
Erga hanya mengangguk kan kepalanya lalu mengikuti jalan Asyiah dari belakang.
*Ruang lukis
Mereka fokus sama kegiatan mereka masing-masing, Erga sibuk sama lukisannya sedangkan Aisyah sibuk jadi modelnya.
Aisyah terdiam, tak berani berbicara duluan padahal ia jagonya modus karna prinsipnya adalah 'modus itu nomer satu eh nomor dua, yang nomer satu itu kewajiban terhadap tuhan'
"Icha boleh kan suka sama orang yang beda agama sama Icha?"batin Aisyah
Karna terlalu fokus sama pertanyaan nya, ia tak sadar kalo Erga memanggil nya dari tadi
"Cha." Panggilnya ke sekian kalinya
"Eh iya?" Ucap Aisyah sadar
"Mikirin apa? Dari tadi di panggil gak jawab, kirain kesambet." Ucap erga dengan tampang tak berdosa
"Heh, enak aja bilang Icha kesambet, Icha gak kesambet tau!" Kesel Aisyah
"Ya kan kirain, emang Lo mikirin apa sih?" Tanya Erga
"Gapapa kok, oh ya.. emangnya Erga gak punya temen ya? Soalnya Icha selalu liat Erga menyendiri." Ucap Aisyah ceplas ceplos
"Gak punya." Jawabnya singkat
"Loh kenapa? Kan gak enak menyendiri mulu, mending nyari temen deh." Saran Aisyah
"Berarti Lo bukan temen gue? Lagian gue trauma buat temenan sama orang-orang kaya mereka. Yang cuma mau manfaatin gue biar mereka juga pinter, gue sebenernya tau itu tujuan mereka temenan sama gue tapi gue terpaksa pura-pura gak tau." Ucap erga
"Kenapa gue pura-pura gak tau? Kenapa gue lebih milih diem? Kenapa gue tetep senyum walaupun di manfaatin? Karna gue gak mau punya masalah, karna gue gak mau murid kesayangan guru di cap buruk." Lanjutnya
Aisyah terdiam, kenapa sejak ia temenan sama Erga, ia jadi tau masalah Erga di sekolahnya yang dulu? Kenapa ia harus masuk ke dalam masa lalunya Erga?
"Terus.. kenapa kamu mau temenan sama Icha? Padahal Icha juga bisa manfaatin kamu." Ucap Asyiah di jawab gelengan oleh Erga
"Karna gue tau Lo beda." Ucap erga berhasil membuat Aisyah mengerutkan keningnya
"Maksudnya?" Tanya Aisyah
"Lupain, tapi.. semakin Lo kenal gue, semakin banyak Lo tau masa lalu gue." Ucap erga
"Apa Lo tetep mau temenan sama gue?" Lanjutnya
Aisyah bukan tipe orang yang kepo sama masa lalu sahabat, temen bahkan keluarganya. Tapi entah kenapa ia jadi kepo sama masa lalu orang yang ada hadapannya saat ini.
Ingin rasanya mengetahui masa lalu Erga, ingin rasanya berbagi suka maupun duka.
"Iya." Ucap Aisyah
Erga cuma natap Asyiah tanpa berkata apapun.
"Apa Lo yakin Cha?"batin Erga.
*TBC*
Jangan lupa vomment^^
Luv yu kalian💛
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR [On Going]
Teen Fiction"Umi, misal Icha suka sama orang yang berbeda agama gimana?" -Aisyah "Suka? Boleh kok tapi jangan berlebihan." -Umi Nia "Kalo pacaran?" -Aisyah "Agama kita melarang umatnya berpacaran, yang seagama aja dilarang apalagi yang berbeda agama." -Umi Nia ...