▪︎■ 🅄🄽🄸🅀🅄🄴 ■▪︎
...
☆please support this story with your star☆
...Setelah kejadian malam itu, (Y/n) sering sekali tersenyum-senyum sendiri dikamar sambil melihat ponselnya. Ibunya sempat bingung melihat putrinya itu yang terlihat bahagia, namun ia segera tahu apa yang dialami putrinya itu membuat ia juga turut berbahagia.
Jaehye menatap kakaknya itu bingung karena sedari tadi Jay terus tersenyum sambil menatap ponsel. Jaehye sama sekali tak pernah melihat kakaknya terlihat sebahagia itu. Ketika Jay menyimpan ponselnya dinakas dan berjalan kekamar mandi, Jaehye duduk disofa dan mengambil ponsel kakaknya itu.
Ia membuka ponsel itu namun terkunci dan harus memasukkan password. Jaehye mencoba memasukkan tanggal lahir Jay namun ternyata salah, dan mencoba beberapa tanggal yang menurut Jaehye penting namun hasilnya tetap nihil. Tiba-tiba satu notifikasi muncul dan segera Jaehye lihat
(Y/n) ♡
|boleh, aku tunggu ya!!Jaehye terdiam. Bukan, bukan karena pesan itu, namun nama penggunanya. Jay yang baru keluar dari kamar mandi terkaget melihat adiknya itu sudah memegang ponselnya.
"Kakak punya pacar?!!!"
"!!!!"
Sedikit perdebatan dengan adiknya itu dan juga sesi tanya jawab yang untungnya Jay bisa jawab semua dengan mudah.
"Kok gak ngasih tau sih?!" Tanya Jaehye kesal.
"Baru kemarin, masa langsung ngasih tau." Jaehye tetap cemberut kesal, Jay hanya tersenyum lalu mengecek ponselnya itu. Ia membalas pesan (Y/n) dan mengambil jaket dan juga kunci motornya.
"Jaehye, aku pergi dulu, kalau kamu mau kembali hati-hati!"
"Bilang mau kencan gitu kak, apa susahnya?" Jay hanya menatap adiknya itu sebentar lalu melengos keluar. Walau baru kemarin bertemu, Jay sudah merasa rindu pada (Y/n). Mungkin sekarang Jay tengah merasakan rasa orang yang tengah jatuh cinta.
Setelah sampai didepan apartemen (Y/n), Jay melepas helmnya dan memberi tahu (Y/n) bahwa kini ia sudah sampai.
"Jay!" Mendengar itu, Jay segera menoleh dan mendapati (Y/n) yang berlari kecil padanya membuat ia terkekeh pelan karena melihat tingkah lucu yang diperlihatkan (Y/n).
"Hati-hati, (Y/n)."
"Hahaha tak apa Jay."
Jay melepas helm yang ia gantung dibelakang motornya lalu memasangkannya pada (Y/n), sementara (Y/n) hanya diam membiarkan Jay memasang helm itu dikepalanya. Setelahnya (Y/n) naik kemotor Jay. (Y/n) memegang jaket Jay seperti kemarin membuat Jay diam, lalu menarik tangan (Y/n) memeluk tubuhnya.
"E-ehh..." Saat tangan (Y/n) hendak ditarik, Jay segera menahannya agar tangan (Y/n) tetap memeluk tubuhnya.
"Masih malu? Kemarin malam jugakan seperti ini." Pipi (Y/n) memerah lalu pasrah memeluk tubuh Jay.
Jay tersenyum lalu mulai menyalakan motornya. (Y/n) menengok kesamping menikmati perjalanan.
"Kita mau kemana Jay?" Tanya (Y/n) pada Jay sedikit berteriak.
"Nanti kamu tau." Mendengar itu, (Y/n) hanya terdiam dan lebih memilih untuk menikmati pemandangan gedung-gedung disampingnya. Sementara Jay, ia fokus pada jalanan atau bila jalanan kosong, ia sesekali mengusap tangan (Y/n) yang berada diperutnya.
Mereka sampai disatu tempat dan (Y/n)pun turun disusul Jay sambil melepas helm mereka.
"Ini dimana Jay?" (Y/n) menengok kesana kemari melihat pemandangan disekelilingnya. Jay berjalan mendekat kearah (Y/n) dan mengusap rambut (Y/n) seperti kemarin karena rambut gadisnya itu sedikit berantakan.
"Tempat rahasia, ayo!" Jay merangkul (Y/n) dan mengajaknya masuk sedikit lebih jauh dari motor Jay disimpan.
"Wahhh!!" Mata (Y/n) berbinar melihat pemandangan sekelilingnya. Hanya pepohonan dan sedikit aliran sungai, namun terlihat cantik dipandang. Jay melambaikan tangannya meminta (Y/n) untuk duduk bersamanya dibatu yang cukup besar. (Y/n) naik namun langsung tangannya ditarik hingga ia terjatuh diantara kaki Jay.
"H-hey!!" Jay malah diam dan memeluk tubuh (Y/n).
"Tak apa, masa malu sama kekasih sendiri?" (Y/n) terdiam lalu kemudian tersenyum melihat sifat Jay yang seperti ini, ia memegang tangan Jay yang memeluk tubuhnya dari belakang.
"Kamu emang suka kaya gini? Lucu hahaha." Jay tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Hanya denganmu." Pipi (Y/n) bersemu mendengarnya,mereka kembali terdiam dan menikmati pemandangan dihadapan mereka. (Y/n) kembali mengingat kejadian pertama kali ia bertemu dengan Jay, ia tersenyum, padahal saat itu ia mengira hari itu adalah hari sialnya. Tapi, sekarang (Y/n) malah bersyukur karena hari itu membawa Jay padanya dan sekarang, lelaki itu menjadi miliknya.
"Terima kasih sudah datang ke kehidupanku, Jay."
Jay tersenyum lalu memeluk (Y/n) semakin erat, sesekali ia mencium pelipis (Y/n) membuat mereka terkekeh bersama.
(Y/n) dan Jay tahu ini masih permulaan bagi mereka, mungkin nanti hubungan mereka akan banyak dirundungi segala masalah. Namun, mereka hanya ingin menikmati segala proses itu, dan mereka akan sekuat mungkin menjaga hubungan mereka agar tetap bersama.
"Aku mencintaimu."
END
...
Terima kasih sudah membaca cerita yang mungkin memboringkan ini.
Juga apresiasi yang diberikan pada cerita ini.
Masih banyak kekurangan dan juga kesalahan yang mungkin aku tak tahu.Aku ngga terlalu suka bikin cerita yang terlalu banyak konflik, jadi mungkin ceritanya terasa atau terkesan klise.
Jadi mohon maaf pada semuanya yang malah jadi bosan ditengah jalan :')Sekali lagi terima kasih!!
Send warm regards,
didihey.Special Chapter
⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
[UNIQUE] : Hong JaeYeol × Readers ✔
Fanfic[ Short Story ] Menurut (Y/n), Jay itu laki-laki paling unik yang pernah ia temui. . . . •> Characters belong to Park Taejoon. •> This story and OC is mine Pub-22062021