4. Pertemuan Yang Tak Di Sengaja

538 165 31
                                    

Met malam minggu. Silahkan tinggalkan jejak yah. Votenya doong itu yh vote cm 79 loh, yang baca hampir 200an🥱😒.

Yang vote, happy reading, yang gak pernah vote semoga kalian bisa tetap baca cerita ini.

So, happy reading




💗💗





Gervase berdiri di dekat tebing, menatap hamparan laut lepas di depannya dengan tatapannya kosong. Pikirannya terbayang pada Phoebe dan apa yang saat ini tengah wanita itu lakukan.

Memilih menetap dan menenangkan diri di Lostwithiel memang bukan pilihan terbaik. Terbukti dari ia yang masih saja teringat Phoebe dan memikirkan wanita itu. Tapi setidaknya ia hanya ingin menjauhkan diri agar tidak lepas kendali dan merusak kebahagiaan Phoebe dan Deverell hanya karena keegoisannya semata.

Gervase mengerjap. Ia menghela napas beberapa kali. Menghirup udara pantai yang terasa sangat menyegarkan.

Udara segar di Lostwithiel hampir sama dengan udara segar di Avening, tapi udara pantai memang sedikit berbeda. Ada aroma asin air laut serta deburan ombak yang terdengar di telinganya semakin menambah kesan menenangkan di Lostwithiel. Tidak heran Leonora menjadikan Lostwithiel sebagai tempat untuk melarikan diri saat itu.

Jika mengingat bagaimana Leonora dulu, Gervase tidak bisa untuk tidak tersenyum. Ia dan semua keluarga awalnya menentang keinginan Leonora dan sangat yakin Leonora akan segera kembali ke Avening secepatnya. Karena ia sangat tahu, bagi Leonora, tidak ada tempat lain seindah Avening. Tapi ternyata ia salah. Leonora tidak kembali secepat yang ia serta yang lain pikirkan. Dan sekarang Gervase mengerti alasannya. Ternyata Lostwithiel memang sangat indah dan sangat cocok untuk di jadikan tempat menenangkan diri seperti yang saat ini tengah dilakukannya.

Gervase meringis ketika memikirkan tujuan awalnya ke Lostwithiel. Terdengar begitu menyedihkan karena ia memilih melupakan Phoebe dengan cara melarikan diri seperti ini. Tapi Gervase yakin, jarak dan waktu akan bisa membuatnya melupakan apa yang di rasakannya pada Phoebe, atau setidaknya ia bisa lebih ikhlas melihat wanita yang di cintainya hidup bahagia dengan pria lain.

Cinta memang seperti itu. Sakit ketika tidak berbalas dan bahagia ketika berbalas. Sialnya Gervase merasakan sakit karena cintanya tak berbalas.

Cinta pertama dan patah hati pertamanya. Terdengar sangat menyedihkan, tapi tidak ada yang bisa Gervase lakukan selain mencoba mengikhlaskan semuanya. Tidak semua apa yang kita inginkan memang bisa menjadi kenyataan dan Gervase cukup mengerti mengenai hal itu.

Puas melihat pemandangan indah di depannya, Gervase melangkah menuju tempat lain yang jauh lebih indah dari tempatnya berada saat ini. Tempat itu adalah tempat terindah yang pernah di lihatnya, dan sialnya Gervase baru mengetahui keberadaan tempat itu setelah beberapa hari berada di Lostwithiel. Itu pun kalau bukan karena Rees yang membawanya kesana pagi ini, Gervase mungkin tidak akan pernah mengetahui keberadaan tempat indah itu.

Laguna itu memang adalah tempat rahasia Rees. Hanya Rees yang tahu dan tentu saja bersama Leonora. Entah apa yang Rees pikirkan ketika memberitahunya mengenai tempat itu. Tapi ketika Gervase bertanya, Rees hanya menjawab ingin berbagi kebahagiaan dengannya.

Terdengar sedikit aneh di telinga Gervase, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut karena sejak dulu Rees memang suka mengatakan hal-hal aneh yang terkadang tidak di mengerti Gervase. Yang terpenting adalah, Gervase kini memiliki tempat rahasia yang akan menjadi miliknya selama ia berada di Lostwithiel.

Dengan langkah lebar Gervase melangkah melalui jalan setapak. Ia langsung menguak ilalang tinggi di depannya dan melangkah masuk ke dalam tanpa berpikir akan ada pemandangan langka yang akan di lihatnya di dalam sana.

(PO)Destiny of Love (Season Series#7)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang