12

34.7K 3.5K 111
                                    

Rapat sudah di mulai. Keysa juga datang 5 menit lebih awal dari perkiraannya.

"Ada beberapa teroris yang bersembunyi. Kita harus perketat untuk melindungi target karena memang dia sasaranya," kata komandan di sana memulai rapatnya.

"Presiden meminta kita untuk menjaga target. Four, kamu perketat mengawasi target karena kamu yang paling dekat dengannya," komandan menunjuk seorang gadis.

"Dimengerti" Four mengangguk menyetujui.

"Wolf, Shadow. Kalian akan mencari keberadaan teroris itu. Minnie, Flower dan Strom kalian persiapkan senjata untuk berjaga-jaga. Kita tidak tahu kapan penyerangan akan terjadi," komandan membagi tugas pada masing-masing anggotanya.

Rapat selesai. Mereka kembali pada aktifitasnya masing-masing. Keysa juga akan pulang ke apartemennya untuk persiapan yang lebih mantap.

Esok harinya, Keysa bersama partnernya Mike juga mulai berjaga untuk mengawal target.

Target mereka mulai keluar dari rumahnya. Mereka menatap satu sama lain dan menganggukan kepalanya. Dan menyusul sekaligus mengawal target menuju sekolah.

Tidak ada gangguan sama sekali di perjalanan mereka. Mereka berdua bernafas lega dan mulai sedikit tenang. Meskipun begitu, mereka tetap waspada dengan sekitar.

Mike pergi karena tugas mengawalnya sudah selesai. Keysa sendiri melanjutkan langkahnya untuk masuk kelas.

Diperjalanan, Keysa berpapasan dengan Melani. Gadis itu berpura-pura terjatuh di hadapan Keysa. Melani sudah tahu bahwa Keysa adalah orang yang sama seperti gadis 3 tahun yang lalu.

Melani berencana mengambil semua yang Keysa miliki. Termasuk menjadi keluarga Mahardika.

"Key kamu kok tega sih dorong aku," dan di mulailah drama murahan ini.

Arkan, Bara dan Kenzo yang baru datang menatap geram pada Keysa yang hanya berdiam tanpa ada niatan meminta maaf pada Melani. Berlian mereka.

"Heh lo apa-apaan sih.  Bukannya minta maaf, ini malah diam aja!" Arkan membentak dan mendorong Keysa untuk menjauh dari pacarnya itu.

"Key, kakak kira kamu udah berubah. Nyatanya kamu sama aja yah," Bara terlihat sangat kecewa dengan Keysa. Sedangkan gadis itu sendiri menatap malas pada drama di pagi hari ini.

"Keysa, aku minta maaf udah buat kamu marah. Aku ngga bermaksud buat ganggu kamu. Aku cuman pengen berteman sama kamu aja," Melani mulai menangis.

Keysa hanya dia memutar bola matanya kesal. Bodoh amat padahal dia sama si Melani ini.

"Melani ini bakal jadi adik lo juga. Seharusnya lo jadi kakak yang baik ding buat dia!" Kenzo menimpali dengan sinis.

Apa katanya adik? Hell no, siapa juga yang mau punya hubungan sama si Melani busuk bau jigong ini.

"Apa kata lo? Kakak yang baik? Terus selama ini lo apa. Lo jadi kakak apa jadi beban negara. Ga usah sok ngajarin gue, kalo lo aja ngga becus meranin sosok seorang kakak," karena kesal Keysa mengeluarkan kata-kata tajam nya dan berlalu dari sana karena tidak tahan.

Keysa sudah tidak ada mood untuk ke kelas. Jadinya sekarang dia pergi ke rooftop untuk menenangkan diri. Tanpa di sangka di sana juga ada seorang pemuda yang mengikuti Keysa dari tadi.

Kalian ingatkan dengan seseorang yang berbisik "Mine" saat di kantin? Itulah orang itu. Namanya Kevin Ronald, sosok pemuda ketua geng motor yang anggotanya ada Arkan dan kedua kakaknya.

"Hai sweetheart," sapa Kevin dengan senyum miring. Keysa hanya mendengus geli mendengar sapaan Kevin.

"Kevin Ronald, itu nama lo" ucap Keysa tanpa berbalik ke arah belakangnya.

"Sekarang lo jadi pacar gue. Ga ada penolakan," Kevin berujar tanpa ingin di bantah.

"Dalam mimpi lo. Jangan harap lo, bangun sana. Tidur di siang bolong," sinis Keysa menatap Kevin yang sudah ada di sampingnya.

"Gue ga mau tau, sekarang lo pacar gue. Key.sa" tekannya diakhir kalimat.

"Bodo amat. Lo jangan berharap lebih," Keysa pergi dari sana dan menuju kelasnya.

"Hem, menarik" seringai Kevin menatap punggung Keysa yang mulai menghilang di balik pintu.

"O em gi hellow. Key lo kemana aja sih, kita cariin juga," Rissa berujar heboh.

"Key lo udah liat papan informasi dan grup kelas belum?" Ana berkata dengan hati-hati.

Keysa menggeleng menandakan dia tidak tahu.

Heh gue ngga nyangka yah ternyata dia sering di pake

Iuh cantik sih tapi kalo nge jalang? Ngga deh

Ternyata gitu yah kelakuan aslinya

Munafik banget sih tuh cewek

Gue kirain suci, nyatanya udak di pake berkali-kali

Mau ga gue sewa, punya gue enak lho

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar. Keysa mengernyitkan dahinya penasaran.

"Ini coba lo liat Key," Rissa menunjukan sebuah foto, dimana di gambar itu ada wajah Keysa. Di sana terlihat jika Keysa sedang berciuman panas dengan lelaki paruh baya.

Ya ampun jaman sekarang memang aneh-aneh yah. Sejak kapan pula dia pergi ke tempat itu. Padahal sehari-harinya dia hanya menjalankan misi dan misi.

"Menurut lo? Yakin itu gue?" tanya Keysa santai.

"Gue percaya sama lo. Key, lo bukan orang yang kayak gitu. Dari pertama kali lo nolongin gue, gue udah tahu lo orang baik," Ana berkata mantap dan di angguki setuju oleh Rissa.

"Dengar An, gue ini bukan orang baik bukan juga orang jahat. Gue netral. Tergantung orang memperlakukan gue kaya apa, gue bisa aja baik, dan bisa juga jadi jahat" jelas Keysa memancing reaksi kedua temannya itu.

Mungkin sebagai ujian mereka ini memang benar teman atau hanya orang yang sama seperti mereka yang menilai buruk seseorang tanpa tahu aslinya.

"Gue tetep percaya kok sama lo. 'Don't jugje book by the cover'. Gue masih pegang itu kata-kata. Yang baik bukan berarti baik. Begitu juga sebaliknya. Yang jahat belum tentu jahat," dengan bijaknya Rissa mengutarakan isi hatinya.

"Yeu sok bijak lo," Ana mengejek Rissa yang di balas dengan wajah cemberut. Ana hanya memandang jijik pada Rissa. Keysa hanya tersenyum kecil, mereka berdua memang teman sejati. Apakah harus dirinya bilang, bahwa sekarang mereka bertiga sahabat?

****

Mulai panas yah Bun

Salam cerah,

BlackSwan

8 Juli 2021

Antagonis Yang Berbeda [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang