Boom
Suara ledakan terdengar saat pembelajaran terakhir berlangsung. Semua yang berada di sekolah sangat panik mendengar itu.
"Pemberitahuan untuk semua orang untuk segera menuju aula sekolah. Sekali lagi pemberitahuan untuk semua orang yang berada di lingkungan sekolah untuk menuju ke aula secepatnya,"
Terdengar pemberitahuan dari pengeras suara yang menyuruh semua siswa untuk pergi ke aula.
Sementara Keysa sudah panik karena target tidak sedang berada dalam jangkauannya. Keysa malah berbalik untuk pergi ke kelas Andreas untuk melindungi pemuda itu.
Ana dan Rissa malah mengikuti Keysa. Saat Keysa akan berbelok, dirinya berpas-pasan dengan Bara, Kenzo, Kevin, Melvin, Karina, dan Arkan.
"Key kamu mau kemana? Kita harus ke aula, dek" ujar Kenzo khawatir karena Keysa malah pergi ke arah sebaliknya.
"Maaf, tapi gue lagi buru-buru," tanpa menunggu respon lagi, Keysa segera melenggang pergi dari sana.
Gedung kelas 10 kebetulan sangat berbeda dengan kelas 11 yang berdekatan dengan kelas 12. Mereka semua hanya mengikuti Keysa karena khawatir.
Keysa celingak-celinguk mencari keberadaan Andreas.
"Andreas mana?" tanya Keysa saat dirinya menahan seorang siswa.
"Maaf kak aku ngga tau," panik siswa tersebut dan pergi dari sana. Netra matanya langsung menangkap dimana Andreas berada.
"ANDREAS," panggil Keysa dengan berteriak agar Andreas menengok padanya. Keysa segera menghampiri Andreas dan mencekal tangannya dengan erat.
"Lo ikut sama gue Andreas," pemuda itu hanya mengangguk tanda tidak mengerti apa yang terjadi.
Boom
"AKHHHH" teriak beberapa orang yang masih belum ke aula.
"Semua orang tolong ikuti instruksi dari saya. Follow me," Keysa berujar tegas menyuruh mereka mengikuti dirinya. Karena tidak sempat menuju aula yang cukup jauh dari jangkauannya.
Keysa mengarahkan mereka untuk masuk ke dalam kelas Andreas dengan masih memegang tangan Andreas erat yang membuat pemuda itu tersipu malu.
Kevin langsung mendekat dan melepaskan genggaman Keysa pada Andreas.
"Ga usah pegang-pegang pacar gue," Kevin menatap tajam Andreas yang di balas dengan memutar bola matanya malas.
Keysa hanya mendengus kasar mendengar perkataan Kevin. Dia bahkan tidak sudi untuk berdekatan dengan pria itu.
"Semuanya dengarkan gue, jangan panik dan tetap santai, Okey?" Keysa mencoba menenangkan beberapa orang yang masih panik. Terdapat 20 orang bersama dengan orang yang mengikuti dirinya tadi.
Keysa mencari alat komunikasi untuk mencari bantuan.
"Hello, you can hear me? Shadow answer me. Hello? Ah shit" Keysa mencoba menghubungi rekan-rekannya namun tidak bisa. Sepertinya jaringan di sekolah sudah di blokir oleh para teroris itu.
"Kita harus gimana kak?" tanya salah satu dari mereka, Laura yang masih kelas 10 itu dengan nada cemas.
"Kalian tenang dulu, gue lagi mikir. Jangan khawatir, kita cari cara buat hubungi bantuan" Keysa menjawab dengan tenang meski hatinya juga tidak karuan.
Keysa mencoba mengintip dari jendela. Ada beberapa orang yang berkeliaran di luar. Untungnya kelas Andreas ada di bawah, memudahkan untuk Keysa menuju parkiran untuk mengambil senjatanya.
Dengan masih memikirkan cara, Keysa membongkar salah satu tas yang ada di sana dan mengeluarkan sebuah buku dan sebuah pensil.
Keysa menggambar denah sekolah untuk bisa menuju parkiran. Tidak mungkin bagi mereka untuk bisa keluar dari sekolah karena sekolah mereka sudah sangat terkepung di segala sisi.
"Key kamu mau ngapain?" tanya Ana melihat Keysa yang sedang menggambar. Keysa tidak menjawab karena fokus dengan apa yang dilakukannya.
Keysa harus bisa meminta bantuan dari luar. Denah sekolah sudah Keysa buat, sekarang tinggal bagaimana dia menuju parkirannya.
"Okeh, dengar. Gue bakal ke parkiran buat ambil sesuatu. Kita ga bakalan bisa keluar hidup-hidup karena di luar kita udah di kepung," Keysa mulai menjelaskan situasinya.
"Key, itu bahaya banget. Kakak ngga mau kamu kenapa-napa" cemas Bara.
"Ngga bisa gu- aku harus ke parkiran buat ambil sesuatu. Kita ngga bisa berdiam diri terus. Andreas lo bakalan ikut sama gue dan harus tetep sama gue," Keysa akan membawa Andreas bersamanya. Karena Andreas adalah tanggungjawabnya.
Andreas menganggu kan kepalanya, Kevin berdecih sinis menatap Andreas yang di prioritaskan oleh Keysa.
"Aku ikut sama kamu Key," sahut Kevin berharap.
"Ini bukan saatnya lo bersikap kayak gitu Kevin. Dengar kita bakal bagi tugas. Gue, kak Bara, Andreas, Melvin bakal ke parkiran. Sisanya kalian harus cari cara buat ke rooftop," sentak Keysa pada Kevin dan menjelaskan rencana yang ia susun.
"Gue ikut sama lo, Key" Ana mengajukan diri untuk ikut. Keysa menggeleng tanda tidak menerima usulan Ana.
"Gue bakal berangkat sekarang. Ini denah yang gue buat untuk kalian lebih mudah menuju ke rooftop. Ingat satu hal, kalian ngga boleh terekam sama CCTV. Yang gue sebutin tadi sekarang ikut sama gue," Keysa menginteruksi orang-orang yang ia sebutkan untuk mengikutinya.
"Good luck" sebelum menghilang dari balik pintu, Keysa menyemangati mereka yang ada di dalam.
****
Huhuhu gue jadi deg-degan sendiri ih.
Oh my god gue berasa nih cerita bagus,
Salam,
BlackSwan
8 Juli 2021
Maaf guys aku engga publish, lagi sakit soalnya🤒. Kuota juga engga ada heheheh. Alhamdulillah sekarang udah mendingan dan beli kuota jadi bisa up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Yang Berbeda [TERBIT]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] {Transmigrasi series ke 1 by :feliz_liaa26} Judul awal : I will always be me The Love Antagonist Judul baru : Antagonis yang berbeda Kalo kepo langsung baca aja⬇⬇⬇⬇⬇ Plagiat hush hush gue usir untuk menj...