"Dulu kita tuh kenalnya gimana sih?"
"Ih lupa, parah! Dah lah bete"
"Wkwkwkk gak gitu yang"
Bulan Juli adalah bulan paling menyenangkan selama beberapa tahun ini. Menjadi bulan yang paling ditunggu setelah bulan kelahiran tentunya. Harusnya saat ini sudah mulai musim kemarau, tapi nyatanya hujan masih sering datang dengan diiringi awan gelap terlebih dahulu. Hujan itu rejeki, katanya. Sebagian menganggap hujan adalah bencana. Aku lebih setuju dengan statement hujan adalah rejeki. Bagi petani, hujan adalah berkah. Bagi tanaman, hujan adalah kebahagian. Bagi anak kecil, hujan adalah saatnya bermain. Bagai mereka yg galau, hujan adalah sahabat sejati. Aku lebih suka hujan di langit dibandingkan hujan di pipi.
Banyaknya tumpukan kertas di kasur dan lantai membuatku sedikit mual. Keseharianku saat ini adalah menulis. Bukan menulis untuk pekerjaan tapi untuk catatan pribadi. Banyak hal yang menurutku memang pantas untuk dituangkan dalam secarik kertas. Puluhan pena telah habis untuk menjabarkan keseharianku yang berhubungan dengan dia. Aku memiliki kebiasaan menuliskan seseorang yang aku sukai. Bahkan bisa menghasilkan puluhan kertas hanya untuk memuji keindahan, perlakuan, dan rasa sakit hati. Bagiku menulis adalah hal wajib untuk mengingat sesuatu yang baik dan hal paling ampuh meluapkan sesuatu yang buruk. Ada yg bilang, lisan adalah senjata paling menyakitkan. Hmm nampaknya kau perlu mengenal tulisanku wahai netizen hehehe.
"Dulu kan aku ngefans sama kamu 2th tuh gara-gara Kak Ren ngeliatin video cover kamu yg Justin Bieber - Love Yourself. Dari situ udah deh ngidolain banget. Sampe akhirnya 2th kemudia di follback ignya. Berasa dihantam bintang jatuh!"
"Dan sejatinya aku udah tau kamu sebelum aku follback ig kamu."
"WHAT?!"
Entah bagaimana aku bisa jatuh hati dengan seseorang hanya lewat suaranya saja. Lebih tepatnya mengagumi. Suara adalah suatu zat yang paling mudah dicerna manusia. Dia adalah salah satu pria yang berhasil membuatku mengidolakan seseorang yang sejatinya bukanlah penyanyi papan atas. Bermodalkan video cover song di cafe yang dipostingnya di Instagram, ia mampu membuatku terbius dengan suaranya. Padahal sebelumnya aku tidak begitu perduli dengan video menyanyi orang-orang. Tapi entah mengapa, dia mampu membius hanya dengan 15 detik. Tuhanku.
Pria tinggi dengan badan cukup berisi ini sedang merengek minta dibuatkan puisi karena tahu aku sedang menulis. Ia terus-menerus menggodaku dengan pertanyaan mengenai awal kami berkenalan.
"Waktu itu malam lebaran, dan aku lagi chat sama Kak Ren trus dia bikin story ss chat aku sama dia yg ngomongin kamu. Gak lama kamu reply dan minta nomor aku. Trus kita telfon untuk pertama kalinya sekalian kenalan."
Pipi merah bak kepiting rebus tak bisa ku sembunyikan. Momen terindah dalam hal percintaan di hidupku langsung hadir tanpa ba-bi-bu. Jantung berdetak lebih kencang dari biasanya. Paru-paru bekerja dengan sangat hebat. Dan gemetar tidak bisa ditolerir. Bagaimana tidak? Orang yang aku idolakan selama 2 tahun tiba-tiba menelfonku dan kita berkenalan satu sama lain. Aku yang terbiasa berbicara dengan orang tiba-tiba menjadi gagu. Mencoba tenang tapi gagal. Sial.
Hari demi hari aku mulai chat intens dengannya. Berbagai cerita tentang keseharian, hal-hal yang disukai dan saling memberikan topik yang membuatku semakin kagum dengannya. Sejatinya aku berusaha menekan perasaan yang mulai menunjukkan tanda-tanda hadirnya kupu-kupu dalam perut. Dia memiliki banyak fans diluar sana. Tentunya kebanyakan para wanita cantik yang sangat jauh di atasku. Jangankan memikirkan menjadi kekasihnya, bisa berkomunikasi dengannya seperti malam itu adalah anugerah yang tiada tara bung!
"Kenapa kamu tembak aku?"
"Kamu yang bantu aku sembuhin luka itu, aku mau kamu tetap jadi obat aku. Aku gak pernah buka hati lagi untuk orang lain, tapi kamu yang buat aku buka hati itu lagi. Mulai saat itu aku tau kalau kamu yang aku butuhkan."
Kisah percintaannya dimasa lalu memang cukup menyakitkan. Diselingkuhi beberapa kali sampai akhirnya putus dan dia memilih istirahat dari seluruh kegiatan krusial dan aktivitas sosial medianya. Patah hati yang dia rasakan mampu membuatnya melakukan beberapa hal yang merugikan dirinya sendiri. Jika ada yg bertanya, kenapa aku menerimanya dengan masa lalunya yang seperti itu, maka jawabanku: jika dia bisa menerimaku sebagai obat tanpa disengaja, artinya dia memang serius denganku. Dan akupun tidak ada niat untuk memilikinya, hanya mengaguminya. Tapi Tuhan berkata lain, kami disatukan.
Jika aku bercerita kepada teman-temanku awal mula bagaimana aku bisa berkenalan hingga memiliki hubungan resmi dengannya, pasti mereka akan terheran-heran dan tidak percaya. Seperti cerita ftv yang tidak nyata, hanya fiksi belaka. Dari mengidolakan jadi berpacaran. Bahkan aku seringkali merasa geli jika mengingat hal itu.
"Jadi, mana puisi buat aku?"
"Iya bentar, ish!"
Dalam kehidupan yang penuh teka-teki ini, Tuhan selalu menyiapkan kebahagiaan bagi setiap insannya. Ntah lewat kebaikan, keberuntungan, atau lewat seseorang. Ketika kita meminta sesuatu dengan sangat namun Tuhan tidak mengabulkannya, itu tandanya hal tersebut bukan sesuatu yang berguna untuk kita. Dan Tuhan pasti sudah mempersiapkan hal yang lebih berguna dan bisa membuat kita bahagia. Terkadang sesuatu yang tidak kita harapkan karena itu berlebihan, ternyata itu adalah takdir Tuhan yang sudah digariskan. Tuhan tahu apa yang umatnya butuhkan. Dan umatnya hanya perlu berserah diri, berdoa, dan berterimakasih atas segala kebaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ópio
Historia Cortaόπιο / ópio (re: hopio) merupakan frasa dalam Bahasa Yunani yang memiliki arti kata "candu". Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata "mencandukan" adalah menyebabkan kecanduan (ketagihan). Ópio merupakan kumpulan cerita pend...