Semuanya kembali bekerja seperti biasa ahhh namun ada sedikit berbeda karena ada penghuni baru
"Mau ngapain kalian?" Tanya Naruto sambil bersedekap dada tak lupa wakah datar
"Apa? Kami hanya mencari kesibukan dan juga kakak Rias sudah mengijinkan kami jadi berhenti memonopoli kakak-kakak cantik sendiri kuning" Penjelasan panjang kali lebar Kiba dan tak lupa mendelik kesal kearah Naruto
"Maaf disini tidak menerima orang jelek" Naruto berucap santai namun tak lama
Nyuttt....
"Ittai ittaiiiii.... Ampun kak" Naruto langsung menjerit saat telinganya di jewer oleh Rias
"Bicara apa kamu? " Tanya Rias sambil tersenyum dan itu membuat takut Naruto
"Kak Rias sangat cantik hehe" Naruto langsung ngeles dan dia makin senang saat melihat semburat merah di kedua pipi Rias
"Sudah.. Sudah... Naru kamu antar temanmu ambil seragam kerja dan jangan bikin ribut" Rias sedikit melotot pada Naruto yang dibalas dengan senyum canggung
"Rasain, makanya g usah usil" Kiba langsung ngeledek dan langsung diam saat tatapan mata Ino sangat nyalang
Oh iya saat ini hanya tersisa 4 pembuat onar yaitu Naruto, Kiba, Shikamaru dan juga Chouji karena Sai pindah mengikuti keluarganya. Jadi sekarang mereka bekerja sesuai jadwal pembagian kemarin dimana Shikamaru membantu Naruto membuat kopi, lalu Chouji membantu Hinata di dapur lalu Kiba membantu Ino juga Sakura sedangkan bu bos bagian kasir
Cafe seperti biasanya sangat ramai, sampai menjelang sore mulai agak sepi, namun bisa di kategorikan ramai untuk cafe baru
Naruto yang selesai membuatkan pesanan pembeli akhirnya dia bisa istirahat. Netra birunya melihat seorang laki-laki yang terlihat sangat stres dia sedari tadi mengacak rambutnya frustasi
Dengan perlahan Naruto menghampiri laki-laki tersebut sambil membawa es kopi miliknya
"Boleh duduk disini?" Laki-laki itu mendongak dan hanya mengangguk sebagai jawaban
Mereka terdiam dengan kegiatan masing-masing sampai Naruto kembali melihat laki-laki di depannya kembali frustasi
"Ada masalah paman? Kelihatannya sangat bingung" Laki-laki di depannya mendengus apalagi mendengar Naruto memanggilnya paman
"Hei gaki, aku belum tua ya" Kesal laki-laki di depannya
"Lalu? Lihatlah kerutan di wajah paman dan juga heollll rambut acak-acak dan juga wajah penuh rambut" Naruto mencibir membuat laki-laki itu mendelik kesal
"Hehehe maaf paman, ah iya namaku Naruto"
"Asuma"
"Lalu kenapa paman terlihat frustasi tadi?"
"Karena....... Ahh bocah labil sepertimu tahu apa masalah orang dewasa" Asuma menganggap remeh Naruto karena menurutnya percuma juga
"Jangan menganggap remeh anak kecil paman, karena terkadang pemikiran anak kecil lebih brilian daripada pemikiran orang dewasa. Jadi paman bisa cerita siapa tahu aku bisa membantu"
Asuma terdiam mendengar ucapan Naruto, dirinya menimbang apakah bagus jika dia menceritakan masalahnya
"Jadi begini, aku mempunyai kekasih kita sudah bertunangan namun aku ingin melamarnya namun aku bingung harus bagaimana? Dia itu suka hal yang romantis sedangkan aku bukan tipe pria yang kamu tahu lah hehe"
Asuma menceritakan masalahnya kepada Naruto. Naruto sendiri hanya terdiam mencerna masalah paman di depannya. Asuma yang melihat Naruto diam hanya mengehela nafas, sepertinya percuma dia berbicara pada bocah di depannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffe Love
Randombaca ada dan ingat bahasa nya pakai bahasa gaul yang ada di indo jadi please jangan minta jejepangan 🙏