cinque

603 67 0
                                    

𖦆𖦆𖦆

𖦆𖦆𖦆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖦆𖦆𖦆


"Jangan nangis lagi"

"Tapi seriusan sakit to.." air mata asa masih saja turun di ujung pelupuk matanya walau dia sudah berusaha menahan.

"Iya iya, udah siap ini jangan nangis lgi sayang.." Haruto mengusap ujung kelopak mata pemuda itu, mencoba menghapus air matanya.

"Apasih sayang-sayang" ucap asa sambil menepis tangan haruto.

"What's wrong? Liat aku sekarang.." Haruto menggenggam sepasang tangan mungil Asahi lalu mengusapnya

Asa menoleh, menatap mata legam haruto. Lelaki itu benar-benar tampan apalagi ketika mimik wajahnya serius begini.

"I know you feel it too, aku tidak berbohong Aksa Adhitya.. lalu apakah kamu tau sesuatu?" Haruto menaikkan satu alisnya.

"Se..suatu?tidak,memang apa?"

"Mata milikmu sangat cantik,jangan menangis lagi. Itu mengubah kecantikan nya" haruto tersenyum,lantas mengecup kedua mata pemuda didepannya.

"Ruto..?" Asa gugup, bagaimana bisa haruto melakukan hal seperti ini dengan mudahnya tanpa mengingat status mereka,asa suka iya , tapi dia juga paham batasan.

"Hmm..kenapa?"

"Enggk.. gapapa , gue ke kamar dulu sekalian mandi" asa menepuk pundak haruto, mencoba menyamarkan perasaan gugupnya.

"Gue tdur bareng lo ya sa?!" Ucapan haruto bikin asa gelagapan.

"Jangan.. gue mau sendiri dulu okay?? Lo tidr di kamr lo aj ya to.."

Habis ngomong gitu Asahi jalan kearah kamar, kakinya udah gak terlalu sakit lagi but gugup yang mendominasi diri dia sekarang.

Blamm

Pintu bercat putih itu tertutup,tubuh asa merosot ke lantai.asa memukul dadanya,dia bingung dengan keadaan sekarang ini. Haruto ,Arjuna , Jayden , dan dia .terus saja terlintas dipikiran nya.

Apa dia harus menjauhi haruto? Tapi bagaimana? Ah sudahlah jangan terlalu dipikirkan, sekarang dia lelah dan harus segera mandi lalu masuk kedalam bunga bunga mimpinya.

07.50

"Saa.. bangun"

"Ehmm?? Ruto?"

"Iya bangun sa,kaki lo udah baikan belum??" Haruto menyingkap selimut yang dipakai Asahi.

"Udah to.. kalau buat jalan udah enakan" asa duduk di kepala ranjang,dia mengucek matanya yang masih mengantuk itu.

"Hari ini mau nemenin gue gak sa?"

"Nemenin kemna? Gua bisa aja nih.."

"Ke..adalah siap-siap aja dulu gua tunggu dibawah" ucap haruto sambil mengacak rambut asa.

 ANANTA - HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang