Chapter 2

57 3 6
                                    

“Sepertinya semua sudah hadir,” Grand Master Tesla Nirgilis membuka dengan perkenalan, “Eibie” panggilnya kepada seorang anak perempuan berkuncir kuda yang sedang duduk di sofanya, “ini seniormu, Caelia dan Hellioz”. Wanita paruh baya itu melirik kereta buku yang berada di belakang mereka – trolly yang dipinjam oleh Cael ketika mereka melewati perpustakaan untuk kedua kalinya; Tesla tersenyum memaklumi.

“Nah, tutup pintunya,” Sesudah Cael melakukannya, Tesla membuat tanda lingkaran kecil di muka pintu yang kemudian berpendar hijau dan menyebar, melalui gurat-gurat kayu ke celah pintu dan segala retakan kusen dan dinding.

Sihir kedap.
Hellioz menarik napas gusar, merasa terkurung dan tidak nyaman dengan kerahasiaan ini. Berbeda dengan Caelia yang berbakat, Hellioz terbiasa untuk tidak dilibatkan dalam hal-hal besar, terutama kalau berhubungan langsung dengan wanita paling berkuasa di akademi.

“Aku secara pribadi memilih kalian bertiga, karena aku yakin kalian mampu untuk sebuah tugas penting dan rahasia. Namun beresiko. Apabila kalian tidak siap mendengar detilnya, silahkan keluar dari ruangan ini,”

Keluar apa? Pintunya sudah disegel, pikir Hellioz. Dia melirik ke kanan dan ke kiri, kedua anak lain sepertinya tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan ruangan. Mereka semua tetap di tempatnya, menunggu dengan antusias.

“Kita akan berburu fosetta. Nah, apa yang kalian ketahui soal fossetta?” Tesla bertanya dan dua tangan teracung ke atas, Hellioz memutar matanya.

“Caelia,” dan Caelia menjawab, “Fosetta adalah sebuah kitab berisi sihir angin paling kuat, namun kitab itu hilang dan tidak diketahui keberadaannya””

Tesla tersenyum menyipit, “ tidak terlalu tepat, “. “Eibie”

“Nama Fosetta diambil dari Dewa Angin pelindung Vienna, dan kitab itu tidak berisi mantera sihir namun mencatat sejarah Vienna-,”

“Arkana,” koreksi Hellioz.

Berkat berkali-kali merangkum demi satu atau setengah poin tambahan nilai. Hellioz telah melahap semua tulisan yang dapat ia temukan tentang kerajaan pendahulu Vienna ini… bahkan hingga ke catatan-catatan kaki berukuran semi-mikroskopis dan lembaran jurnal keriting bertulisan cakar ayam yang tidak diterbitkan bersama buku resminya.

Tesla memberinya anggukan kepala agar ia melanjutkan, “ada DUA BUAH peninggalan Arkana yang menyandang nama Fosetta. Yang pertama adalah tome, seperti telah kalian sebutkan, berisi mitos, bukan sejarah, dan syair, bukan sihir. Kitab aslinya hilang, namun salinannya ada di perpustakaan kita, dan kisahnya sudah ratusan kali dipertunjukkan di opera, jadi pastinya bukan itu yang kita cari…” Sedangkan benda yang kedua… Hellioz tidak yakin apakah ia harus melanjutkan, namun ruangan begitu hening hingga ia terpaksa terus berbicara.

“ …Fosetta yang kedua adalah artefak yang memiliki kekuatan tidak tertandingi. Ada tulisan yang menyebutkan Fosetta sebagai benih dari xypherite yang menerbangkan Vienna, dan tanpanya, Vienna akan mengalami kehancuran,” Baik Cael maupun Eibie belum pernah mendengar perihal artefak ini sebelumnya.

Grand Master bertepuk tangan atas jawaban Hellioz, “Dan aku bertanya-tanya mengapa akademisi sebrilian engkau kesulitan di Arkana Basic,”. Cael mengeluarkan dengusan keras akibat tawa yang tertahan, sementara Hellioz membetulkan poninya dengan salah tingkah. Eibie pun tersenyum karenanya. Ketegangan dalam ruangan itu mulai mencair dan muncul banyak pertanyaan di benak Hellioz. Dia membuka mulutnya dan dicegah oleh GM Nirgillis.

“ Ap! -Sebelum kalian bertanya. Pertama, kita menemukan reruntuhan Arkana di dataran Mistral, dan itu adalah kabar baik, “ kata-katanya mengisyaratkan bahwa hal yang berikutnya tidak terlalu baik. Dan memang benar. Ketika intel Quon mendengar kabar penemuan ini, mereka segera mengusir arkeolog Vienna dan menutup akses kita ke sana. Saat Tesla belum selesai bercerita, Hellioz dan Caelia memprotes dengan keras, “Mereka tidak dapat melakukannya!!” namun Tesla mengemukakan alasan netral bahwa Arkana adalah situs yang dianggap religius oleh mayoritas penduduk Arletha, wajarlah bila Quon merasa perlu turun tangan melindunginya, sebelum penyihir datang dan menclaim atas nama ilmu pengetahuan. Diam-diam Eibie mendukung hal ini.

Setelah akses penyihir ditutup, yang tinggal di dataran itu hanyalah pekerja penggali biasa, di bawah pengawasan pihak penengah – kaum bukan penyihir. Mustahil untuk mengirim penyihir lagi ke sana. Aksesnya terbatas dan diawasi dengan ketat.

Sulit mengelabuhi penjagaan, karena sebagai kota termaju di Arletha, setiap penduduk dewasa, terlebih lagi penyihir – yang termasuk kasta khusus – terdata dengan baik. Setiap patroli dapat mendeteksi penyihir dengan satu sapuan pemindai. Namun, akademisi cilik seperti ketiga anak ini belum tercatat, mereka bisa disamarkan dan diberangkatkan bersama zeppelin pekerja dari lower region. Selama mereka berhati-hati dan tidak menggunakan sihirnya sembarangan, mereka dapat terjun ke lokasi dan menyelidiki dengan leluasa, “tapi kalian semua masih terlalu muda, sebagai wali, aku tidak akan membiarkan kalian bertiga sendirian ke sana,” tegasnya

“Akan ada satu orang dari kalangan non-penyihir yang menyertai kalian. Apabila kalian berangkat besok, waktunya satu minggu, sebelum pihak Quon mengambil alih situs itu,”

BESOK?! Wah buru-buru sekali… “J-jadi kami hanya perlu masuk sebagai pekerja, sambil mencari info tentang Fosetta?” tanya Caelia. Tesla mengangguk.

“Lalu, apabila kami menemukan Fosetta-“

“Apabila kalian berhasil menemukan Fosetta…,” potong Tesla, “Kalian akan dibebaskan dari sistem akademi, yang berarti… seseorang tidak diharuskan lulus pelajaran wajib syarat kenaikan kelas,” katanya sambil melirik Hellioz,”…seseorang tidak perlu terbatasi oleh usia untuk mengambil kelas senior, “ Cael langsung tersenyum mendengarnya,  “…dan kalian semua juga akan dibebaskan dari biaya-biaya akademi, “ hampir tak kentara dia melirik Eibie. “Saat  kalian cukup umur, kalian akan memperoleh rekomendasi khusus dariku untuk posisi di akademi atau di pemerintahan, sesuai minat dan bakat kalian,” kalimat terakhir disambut dengan riuh.

Hellioz mengatupkan kedua tangannya. Sesungguhnya itu adalah tawaran yang sangat bagus sekali. Tentunya tidak semudah itu kan?  “Apa resikonya?” Tanya Hellioz

“Bila kalian tertangkap…” Tesla membiarkan kalimat itu menggantung.

Maka kami akan dibiarkan sendirian dan akademi akan menyangkal keterlibatan mereka … atau lebih buruk, akademi sendiri mungkin akan menghapus bukti keberadaan kami di sana, tebak Hellioz, …Dan usiaku baru 14 tahun. Hmm… Antara mati muda dengan tidak lulus sampai tua. Pilihan yang sulit…

“Yah… pokoknya pastikan kalian tidak tertangkap… – Ya Eibie?” Tesla menyadari Eibie sedari tadi mengangkat tangannya.

“Apa yang harus kami lakukan bila menemukan fosetta? Bentuknya seperti apa? Besar atau kecil? Bagaimana kalau besar?”

“Aku pun belum pernah melihatnya dan tidak tahu ukurannya. Cleo, pria yang menyertai kalian akan memikirkan bagaimana cara membawanya,” kata Tesla, meraih sebuah kotak kayu, “ Sedangkan untuk mengenalinya…”

Ketika segel sihirnya dihilangkan, ketiga anak itu langsung dapat merasakan getaran energi yang kuat, “Bukalah…,” kata Tesla. Di dalamnya mereka menemukan sekeping xyphrite, mineral yang umum terdapat di dataran Vienna. Namun xyphrite biasanya tidak memiliki gelombang energi magis sekuat ini.

“Mineral ini diambil di dekat situs Arkana”. Batu tersebut menjadi berenergi akibat radiasi Fosetta. Relik yang menjadi sumber radiasinya tentu memiliki tipe gelombang yang sama, namun beribu-ribu kali lebih kuat. Tesla menegaskan bahwa kaum penyihir peka sekali terhadap energi ini. Dia tersenyum, “Kalian tidak mungkin salah mengenalinya,”

“Oke, tunggu apa lagi?” kata Tesla sambil menepuk tangannya, “Kemasi barang kalian dan taruh di kantorku, yang penting kawan asrama kalian percaya bahwa kalian pulang ke rumah dan bukan malah terlibat misi berbahaya,”

“…Mistral sangat dingin, jadi aku sudah menyiapkan ini untuk kalian,” tambahnya sambil menunjuk 3 stel baju kalangan non penyihir, “kuharap ukurannya pas untuk kalian”

Hellioz tertegun. Wanita ini… Dia benar-benar percaya tidak satupun dari kami akan menolak tugas ini. Tapi memang harus kuakui setiap mage tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini. Kuharap resikonya sepadan.

 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Malam itu, menggunakan baju yang terbuat dari beberapa lapis kulit kasar, mereka bertiga meringkuk berhimpitan di dalam zeppelin. Sesuai petunjuk GM Nirgilis, mereka tidak kembali ke asrama, melainkan bermalam di kendaraan yang akan membawa mereka besok, ke dataran tertinggi dan terdingin Vienna, di mana mereka tidak dapat memakai identitas mereka sebagai akademisi.

Arletha Chronicles [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang