Matahari sudah muncul bahkan kiasan cahayanya sudah menembus kesetiap sudut tapi tidak membangun seorang remaja yang mempunyai wajah manis.
Siapa lagi kalau bukan jisung.Jeno sudah bangun satu jam yang lalu, sekarang jeno sedang asik memandangi wajah jisung, mengelus pipinya yang sedikit tembam itu.
Jisung mulai terganggu dengan gerakan yang ditimbulkan jeno.
Dia mulai membuka matanya dan mendapati jeno yang sedang membenarkan rambut yang menutupi matanya."Tidurnya nyenyak hhmm" Jeno
Jisung masih bingung dengan keadaan sekarang, jisung masih sedikit asing dengan situasi seperti ini, jisung juga masih takut berada didekat laki-laki ini.
"Jangan mendekat" Jisung
Jeno berhenti ketika hendak membantu jisung duduk, jeno menatap jisung dengan insten, sedangkan jisung hanya menunduk.
Jeno duduk disisi ranjang, dia menggenggam tangan jisung lalu menariknya kedalam pelukannya.
Jeno harus bisa menenangkan matenya.
Jeno memeluk jisung sambil mengelus punggungnya, membiarkan jisung supaya menghirup aroma feromon nya."Kamu takut hhmm, kamu takut dengan mate mu sendiri, kenapa? " Jeno.
"Pulang hiks aku mau pulang, aku takut" Jisung
Jeno melepaskan pelukan tersebut dan menagkup wajah jisung yang sudah dibanjiri air mata.
"Coba tatap mataku, apakah aku menakutkan, apakah wajahku ini menyeramkan sehingga kau takut dengan ku" Jeno.
Air mata jisung semakin deras jeno langsung memeluk jisung kembali.
"Tidak apa apa, jangan takut oke, sekarang cuci muka ya, setelah itu sarapan dan minum obat, tadi malam kamu sempat demam, tadi mommy juga memberi tau kalau orang tua kamu akan datang, kamu percaya kan sama aku hhmm" Jeno.
Jisung hanya mengangguk mendengar ucapan jeno barusan, entahlah jisung juga nyaman berada disamping jeno.
Jeno membantu jisung untuk pergi kekamar mandi hanya sekedar cuci muka.
Mark jaemin haechan dan renjun sedang bersiap untuk pergi kerumah keluarga jung.
Chenle sudah berangkat sekolah tadi pagi tadi"Ayo hyung cepat, aku takut terjadi apa apa dengan jisung" Jaemin.
Mereka pergi dengan terburu buru dengan satu mobil.
Jaemin yang sedari kemarin cemas memikirkan jisung tidak bisa tenang."Hyung, percaya jisung pasti baik baik saja, mereka pasti menjaga jisung" Renjun.
Didalam perjalanan cukup sunyi hanya ada suara mesin mobil yang menemani perjalanan mereka.
Tak terasa setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan menuju rumah jung yang terletak dipinggir kota.
Akhirnya mereka berhenti didepan pagar rumah keluarga jung.
Mark turun untuk memberi tahu penjaga rumah tersebut bahwa mereka tamu keluarga jung.Mereka mulai memasuki halaman rumah mewah tersebut dan saat mereka baru keluar dari mobil, mereka sudah ditunggu oleh seorang pelayanan yang menemani mareka masuk.
Mereka cukup kagum dengan desain rumah mewah ini.
Mereka dituntun menuju ruang tamu yang ternyata disana sudah ada tuan jung jaehyun dan istrinya."Selamat datang tuan lee, silahkan duduk" Jaehyun
Mereka semua duduk berhadapan.
"Maaf sebelumnya tuan jung, bagaimana bisa putra saya bersama keluarga anda? " Mark.
"Kalau urusan itu nanti biar putra saya jeno yang akan menjelaskan" Jaehyun
"Kita belum berkenalan bukan, saya jung doyoung istri sekaligus pasangan dari jung jaehyun" Doyoung.
"Saya mark lee appanya jisung dan disebelah saya ini jaemin eomma jisung lalu yang disebelah lagi itu adik saya lee haechan dan istrinya renjun" Mark.
"Salam kenal tuan jung dan nyonya jung" Haechan.
"Tidak perlu seformal itu tuan Haechan dan tuan mark lee, toh sebentar lagi kita akan menjadi keluarga" Doyoung
Mereka masih bingung dengan arah pembicaraan ini.
"Kalian pasti bingung kami minta maaf sebelumnya, ini juga salah satu yang ingin kami bicarakan dengan keluarga jisung" Jaehyun
"Maksudnya" Mark
"Jisung putra kalian adalah mate dari putra kita" Doyoung.
Mereka cukup terkejut mengetahui fakta tersebut.
"Maaf membuat kalian terkejut, tapi ini sudah takdir, sebentar lagi putra saya akan turun, jadi kita tunggu dia terlebih dulu. " Jaehyun
Tak lama jeno turun menuju ruang tamu yang sudah diisi beberapa orang.
"Annyeong tuan lee saya jung jeno, putra tunggal keluarga jung" Jeno membungkuk sebentar untuk memberi hormat pada mereka.
Jeno duduk diantara orang tuanya."Maaf nak jeno tapi dimana jisung? " Jaemin.
"Imo tenang saja, jisung sedang istirahat tadi setelah sarapan dan minum obat, tadi malam dia sempat demam dan terus menangis tidak bisa tidur tadu syukurlah demam nya sudah turun tadi pagi" Jeno
"Tapi apakah memang jisung punya imun yang lemah tuan lee? " Doyoung.
"Putra kami memang sedikit lemah karena dia termasuk omega yang mempunyai darah keturunan penyihir ditubuhnya" Mark.
"Tunggu siapa diantara kalian yang merupakan seorang penyihir? " Doyoung.
"Eomma kami, sedangkan kami tidak bisa mempunyai ilmu sihir karena kami darah campuran, eomma kami seorang penyihir yang menikah dengan alpha" Haechan.
Mark mulai menceritakan semuanya termasuk kondisi jisung yang sering menjadi sasaran empuk para penyihir diluar sana.
Keluarga jung yang mendengar itu sedikit prihatin mendengar cerita tantang jisung.
"Kalau begitu kita percepat saja penyatuan jeno dan jisung, supaya jeno bisa melindungi jisung, iya kan mom" Jaehyun.
"Aku setuju lebih cepat lebih baik" Doyoung.
"Maaf tapi sebelumnya kami masih membutuhkan waktu untuk hal ini, kami belum bisa mengambil keputusan ini, karena ini bukan hal kecil" Jaemin.
"Itu tidak masalah jika kalian belum siap, kita juga mengerti, bagaimanapun kalian yang akan berpisah dengan anak kalian kan? " Jaehyun.
"Aku masih bisa menunggu dad" Jeno.
"Terimakasih atas pengertiannya tuan jung, tapi apakah kita bisa menemui putra kami? " Mark.
"Sepertinya jisung sedang tertidur karena pengaruh obat" Jeno.
"Tidak masalah saya akan menggendong nya, sekaligus kami pamit pulang tuan jung" Mark.
"Ahh! Kalau begitu biar jeno saja yang menggendong nya sekaligus mengantarkan kalian sampai pintu depan" Doyoung.
Jeno pergi ke kamarnya lalu dia menggendong jisung ala bridal dan membawanya keluar.
Mereka sudah menunggu jeno dedepan rumah tak lama mereka melihat jeno yang sedang menggendong jisung dan menaruhnya didalam mobil keluarga mark, didalam mobil sudah ada jaemin dan renjun.
Setelah menaruh jisung, jeno sempat memcium pucuk kepala jisung.
"Aku akan menjemputmu nanti" Jeno.
Mark dan haechan pamit untuk pulang kepada keluarga jung.
KAMU SEDANG MEMBACA
difficult ( End)
Werewolfsulit bukan berarti tidak mungkin kan tapi gimana jika takdir selalu bermain main dengan kehidupan kita. "setelah aku menemukanmu kau tak bisa lepas dari kehidupanku" jeno "hiks eomma appa, jisung takut" jisung BxB Tolong dimengerti dan bijak ya ka...