Sudah pagi lagi ini hari keempat. Sanzu terbangun dengan semangat. Tidak. Sanzu bangun dengan semangat meninggal. Semalam ia tidak bermimpi apa-apa, Boro-boro ia mimpi bertemu Rin, hanya gelap gulita yang ia lihat.
Sekarang pagi Sanzu di sambut oleh anggota Bonten kecuali Ran.
Mungkin pergi menjenguk Rin. Pikir nya.
"Tuan putri sudah bangun, sini sarapan dulu." cibir Kakucho
Sanzu membalas nya dengan tatapan malas.
Soal kondisi nya Sanzu sudah mulai lebih baik. Di tengah melamun Sanzu di kagetkan oleh Mikey.
"Hari ini nggak usah ke rumah sakit, udah ada Ran di sana." Mikey menyuruh ini bukan tanpa alasan.
"Kita hari ini ada misi. Kaki lo masih sakit kan? udah lo di markas aja sama tuh kokoh kokoh bau duit" ucap Kakucho sambil menunjuk Kokonoi yang ingin kabur, "Heh mau kemana lo." cegat Akashi.
"Biasa ke bawahan dulu sebentar." selalu alasan klise yang Koko ucapkan. Semua anak anak bonten tau kalo koko mau stalk Inui yang sekarang menjadi montir di D&D Motors bengkel nya Draken.
"Lah katanya hari ini gue ga ikut misi" protes koko.
"Ya lo disini aja jangan kemana mana." omel Kakucho.
"Oke, kita berangkat, Koko jaga Sanzu." amanah Mikey pada Koko.
"Siap bos" Koko hormat.
Mikey dan kawan-kawan berangkat menuju tempat yang di tentukan.
Sedangkan Sanzu dan Kokonoi hanya saling diam. "Hadeh bosen. Gue pengen liat Inupi dulu sebentar." ucap Kokonoi jujur, ia langsung pergi keluar markas.
Tinggal Sanzu sendirian disini.
Sanzu berniat untuk pergi ke rumah sakit, menemani Rindou lagi walau di sana ada sang kakak yang menjaga. Bukan Sanzu namanya jika tidak nekat.
Pertama. Sanzu tidak akan menaiki angkutan umum seperti bus, kereta dan kendaraan lain nya karena kaki nya belum pulih total. Jadi Sanzu memutuskan untuk pesan taxi.
Ia menggunakan baju serba tertutup guna menyamarkan wajah nya agar tidak di ketahui oleh orang-orang, karena Bonten adalah buronan polisi.
Sesampainya nya dia rumah sakit ia mendengar percakapan dokter dan suster di dalam kamar rawat Rindou, "Sudah nggak ada harapan lagi." tutur suster pelan tetapi masih terdengar."
"Brain death, ini hari ke-empat. 3 hari lagi kita cabut." Dokter berkata seperti tidak akan melihat keajaiban datang.
Deg.
Bukan nya Koko bilang Rindou hanya koma? Dimana Ran? Setelah melihat kedalam di sana hanya ada dokter dan 1 suster.
Saat dokter dan suster itu mau beranjak keluar, Sanzu dengan langkah hati-hati untuk menyembunyikan diri agar tidak terlihat.
Sehabis dokter dan suster itu keluar Sanzu masuk diam-diam ke kamar Rindou. Padahal dia sudah izin pada suster yang berada di depan untuk menjenguk.
Sanzu menatap Rindou dengan tatapan yang sulit dibaca. Sanzu dengan pelan-pelan mengangkat, menggenggam tangan Rindou dan ia taruh di pipi nya.
"Rin. Ayo bangun." lirih Sanzu.
Dan terjadi lagi di kepala nya teringat kilas balik saat bagaimana dia dan Rindou berteman.
Mereka memang sudah bertemu saat mereka di Tenjiku tetapi baru mengobrol dan berkenalan di bonten walau Sanzu sudah memperhatikan Rindou dari jauh.
Rindou terkejut saat Sanzu membuka masker nya dan melihat bekas luka Sanzu. Acara terkejut- kejut itu tak berjalan lama, sekarang Rindou selalu terkagum kagum melihat bekas luka itu.
"Plis kasih tau gue cara dapat luka itu gimana, mau gue coba!" tanya Rindou berbinar binar dan berakhir mendapat pukulan dari sang kakak "sini gue tonjok ampe luka nya Sanzu" kata Ran emosi.
Mengingat itu Sanzu terkekeh pelan.
Ingatan kilas balik tentang Rindou pun berputar lama hingga petang datang.
Tiba-tiba sesuatu terlintas di kepala nya. Dimana Ran? Mikey bilang Ran ada di sini menjaga Rindou.
'brak' suara pintu di dobrak, Sanzu menoleh kaget. Ternyata oknum tersangka yang mendobrak pintu itu adalah Kokonoi.
"Hah.. hah.. ternyata lo disini. Ayo pulang! nanti gue yang di amuk Mikey." jelas Kokonoi sambil menarik lengan nya.
"Ran mana?" tanya Kokonoi sambil menoleh ke sudut ruangan mencari orang yang dimaksud.
"Dari gue dateng dia ga ada disini."
"Hadeh kenapa deh orang pada menghilang semua." Koko pusing sambil memijat pelan keningnya.
Akhirnya mereka pulang menaiki mobil Koko. Hening.
Sanzu teringat perkataan dokter siang tadi. Brain death, apa kemarin Koko berbohong? Kalo dipikir-pikir sangat aneh jika Rindou hanya koma kenapa di pasangkan alat bantu bernafas sebanyak itu.
"Brain death." gumam Sanzu pelan
Kokonoi yang mendengar itu langsung keringat dingin. Untung nya Sanzu tidak bergumam tentang itu kembali hingga sampai ke tujuan.
__
Sesampainya di markas Sanzu hanya menghela nafas pelan karena tidak ada seorangpun di sana, ya mereka belum pulang misi dari siang tadi.
Sanzu akhirnya memilih untuk tidur, ah lagi- lagi efek samping dari obat rumah sakit yang dia minum.
Setelah pulang tadi Kokonoi memaksa nya untuk minum obat dengan ancaman, "Nanti gue bilang Mikey lo ke rumah sakit diam-diam" Sanzu yang mendengar langsung meminum obatnya.
'hooaaam' bye bye Sanzu nya mau bobok.
Tak lama Sanzu menguap ia terlelap.
Hayo Ran kemana?
Sampai lagi ketemu di hari kelima.
KAMU SEDANG MEMBACA
₊❏❜ 7 Day ╹Rinzu
Fanfiction╰─▸ ❝ Terima kasih buat 7 hari nya. ❞ ⋆。 Sanzu yang sangat optimis Keajaiban itu akan Datang. 【Sanzu Haruchiyo x Haitani Rindou】 ˚➶ TW// Slight bxb content, spoiler manga, hospitalization, suicide, depression, character death. (homophobic dni) Toky...