doughty
(adj.) berani, pantang menyerah, gagah dan perkasa.
cerita tentang lima belas orang anak tingkat akhir sekolah menengah atas yang tiba-tiba mendapatkan takdir siapa mereka sebenarnya. sebagai seorang demigod sekaligus pahlawan. pahlawan bagi...
shotaro baru aja beli taro milk tea favorit dia di kantin. dan sekarang lagi jalan mau kelasnya, mumpung masih istirahat. niatnya juga mau ngadem sambil nonton mukbang.
selama perjalanan ke kelas, shotaro lihatin lapangan yang udah sepi. lapangan tadinya rame sama pertandingan futsal dan basket. belum lagi penonton sekaligus suporter dari semua kelas. yang ada sekarang cuma beberapa anak osis yang lagi karaoke.
shotaro sengaja jalan santai, malah terkesan lambat. soalnya dia jalan sambil sesekali balas sapaan dari adek kelas sambil senyum manis.
bukan, itu bukan buat modus apa gimana, ya. shotaro emang terkenal suka senyum.
pas shotaro lagi asik melepas dahaga, tiba-tiba aja pintu ruangan di samping dia di buka dari dalam.
"BUJUG BUSET! uhuk uhuk."
shotaro kaget, guys. mana kaget sampe keselek terus batuk gitu. kacian.
"shotaro? nice, kebetulan ketemu kamu disini. bapak minta tolong dong."
terdengar suara berat dari samping kirinya. ada pak jaehyun, si oknum pembuka pintu engga liat-liat.
setelah sedot taro milk tea nya sebentar buat redakan batuknya. shotaro tanya, "bapak mau minta tolong apa?"
"bapak minta tolong panggil temen-temen kamu yang lain." ucap jaehyun lalu perlahan menutup pintu ruang multimedia di belakangnya.
penasaran. shotaro intip sedikit ke dalam ruang multimedia. sekilas dia bisa liat empat orang temennya di dalam sebelum pintu tertutup rapat. ada yoshi, jisung dan eric sama jeno yang muka nya kelihatan bonyok dan ada dua guru lainnya.
"shotaro? bisa, kan?" tanya jaehyun sekali lagi karena shotaro kelihatan bengong.
"e-eh? kenapa, pak?"
jaehyun hela nafasnya pelan. 'sabar, jaehyun. orang sabar nanti tambah ganteng.'
"jadi, bapak minta tolong ke kamu. tolong panggil temen-temen kamu yang lain ya." jelas jaehyun dengan senyuman lebar khasnya, sampai lesung pipinya keliatan.
si murid malah memiringkan sedikit kepalanya, "temen saya yang mana lagi ya, pak? kan di dalem itu udah ada temen saya." shotaro bingung.
lagi-lagi jaehyun hela nafas lalu tertawa kecil. senyumnya masih ada, justru malah makin lebar.
yang sabar ya, pak jaehyun.
"iya, bapak tau. tapi bapak juga mau ketemu sama anak geng kamu yang lain itu, loh."
"ohh, gitu... tapi kan, pak. saya mana ada punya geng. bapak salah orang kali."
abis ngomong gitu, shotaro lanjutin minum taro milk tea nya sambil liatin guru bahasa inggris yang lagi magang di sekolahnya itu.
tenang, yorobun. stok kesabaran jaehyun masih banyak, kok.
untuk ketiga kalinya jaehyun hela nafas pelan. kali ini jaehyun sambil menyisir rambut hitam legam miliknya yang sudah agak panjang kebelakang.
jaehyun memegang kedua pundak shotaro lalu mengarahkan untuk menghadapnya. "gini shotaro, kamu kan punya empat belas orang temen, kan?"
shotaro cuma ngangguk buat jawab pertanyaan dari jaehyun.
"bapak ada perlu nih sama kamu dan temen-temen kamu itu. berhubung di dalam udah ada jeno, eric, yoshi dan jisung. jadi bapak mau minta tolong kamu buat panggil yang lain, ya. paham?" jelas jaehyun dengan perlahan, jelas, dan hati-hati supaya shotaro paham. senyumnya juga belum luntur sama sekali.
mengerjapkan kedua matanya perlahan sampai akhirnya shotaro spontan teriak, "OH, GITU. PAHAM SAYA, PAK! BILANG DONG DARI TADI."
helaan nafas lega campur kesel keluar dari bibir jaehyun. 'ini anak kalo bukan anaknya dewa, rasanya mau gue ceburin ke danau camp.' batinnya.
menepuk pelan kedua pundak lalu lepaskan kedua tangannya dari sana, jaehyun berkata, "bagus lah kalau paham. gih, cari temen-temen kamu."
"Siap, gerak!" balas shotaro dengan tambahan hormat ala tentara.
"tapi nanti nilai bahasa inggris saya naikin ya, pak. hehehehe." lanjut shotaro sambil cengengesan.
jaehyun cuma bisa nepuk kening di sambung mengusap pelan wajahnya. "oke, bisa di atur kalo itu. asal kamu panggil temen-temen mu itu dalam waktu 10 menit. kalau engga nanti kamu sama temen-temen mu kena hukuman juga kayak jeno sama eric."
"hah?"
"10 menit di mulai dari sekarang."
"tapi, pak- PAK JAEHYUN INI TEH BENERAN?"
shotaro menatap pintu ruang multimedia yang udah tertutup karena jaehyun baru aja masuk ninggalin shotaro.
"wah beneran ini mah."
habis bilang begitu, shotaro langsung lari buat melaksanakan tugas mulia dari bapak jaehyun. jangan lupa sambil habisin taro milk tea nya yang tinggal setengah itu sampai habis.
emangnya ada orang minum sambil lari?
ya, ada. itu shotaro contohnya.
di tengah-tengah pencariannya, cowok gemoi ini sesekali nanya ke adek kelas yang dia lewatin.
"dek, liat haechan ga?"
"eh, eh, kamu. liat sunwoo?"
"bro, liat seungmin tidak?"
udah engga kehitung berapa adek kelas yang di tanya sama shotaro. setiap ada adek kelas, pasti di tanya sama dia.
shotaro cek jam tangan nya, "MAMPUS LIMA MENIT LAGI."
kali ini shotaro lari tanpa tanya ke adek kelas lagi. lari aja dulu, kalo ketemu ya bagus. kalau engga ketemu? tinggal teriak aja panggil nama mereka 3 kali. emang mereka bakal muncul? ya engga, positif thinking aja dulu.
"CHANI!" panggil shotaro saat dia lihat temen sekelasnya di lorong kelas.
"oit, kenapa?" sahut chani.
"liat felix, junkyu, hyunjin, yangyang dan lain lain?"
"tadi sih gue liat felix ada di pendopo taman tuh sama-"
"okay, thanks bro!"
shotaro langsung tancap gas setelah dapat jawaban dari chani. sedangkan chani cuma geleng-geleng liat kelakuan shotaro.
"dia dan teman-temannya tidak akan pernah pantas menjadi pahlawan kebanggaan camp."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cerita ku yang ini aneh ga sih? :(
jadi ini masih chapter pengenalan ya sampai 2 chapter kedepan. setelahnya baru deh di mulai petualangan mereka di camp.