O4.

487 82 1
                                    

perpustakaan.

kira-kira apa yang terlintas di benak kalian soal perpustakaan? tempat belajar? tempat buat ngadem? atau malah tempat paling aman buat bolos terus tidur di sudut paling tersembunyi?

hmm, kalau menurut renjun sih perpustakaan itu ya tempat belajar, emangnya apalagi. tapi, beda kalau menurut yangyang. menurut yangyang, perpustakaan itu tempat yang cocok buat bolos sekalian ngadem dan kalau ngantuk tinggal tidur. tidur di spot paling pojok supaya ketutup sama rak-rak buku.

harap tiru contoh yangyang ya, jangan renjun.

engga deng, canda chingu. ehe.

BRAK!

suara hentakan kecil terdengar sampai seluruh penjuru perpustakaan di siang itu berasal dari sudut paling tersembunyi disana.

"astaga, njun. lo masih mau baca buku lagi?" tanya salah satu cowok dengan earphone masing-masing terpasang pada telinganya saat meja yang di tempatinya sedikit bergetar karena ulah temannya itu.

yang ditanya hanya mengangguk sedikit lalu kembali duduk dan mulai mengambil satu dari lima buku yang dia bawa.

yangyang melepas earphone miliknya, menggulung earphone tersebut hingga rapih dan dia masukkan kedalam saku celana. agaknya yangyang sedikit tertarik dengan buku yang di baca renjun.

"baca buku apa tuh, kawan?". yangyang sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah renjun supaya bisa ikutan baca.

renjun sedikit mengendikkan kedua bahunya, "engga tau juga, sinopsisnya bilang ini buku tentang dewa-dewi yunani kuno gitu. penasaran aja, makanya mau gue baca."

"ohhh, sejarah toh. skip." ucap yangyang. dia menarik tudung hoodie yang dipakai sampai menutupi seluruh kepala. menumpu kepala pada kedua tangan diatas meja lalu kembali tidur.

kelahiran maret itu sih bodo amat sama yangyang yang tidur. dari dia sama yangyang dateng ke perpustakaan, yangyang langsung tag tempat dan tidur dengan kedua telinga ditutup earphone.

ada bagusnya yangyang tidur, jadi renjun engga ada yang ganggu.

sekarang perpustakaan cuma diisi renjun, yangyang, satu penjaga perpustakaan, dan satu guru magang.

sepi emang. namanya juga perpustakaan. kalau rame ya namanya jadi pasar. iya, kan?

mungkin kalian ada yang nanya, kenapa renjun sama yangyang di perpustakaan? kenapa engga kayak yang lain ikut class meeting?

jadi, renjun sama yangyang ini bolos, yorobun. sebenernya yangyang doang yang bolos, renjun cuma ikut-ikutan aja.

sistem di sekolahnya itu setiap ada acara sekolah, pasti semua murid harus kumpul di lapangan dan semua akses ke kelas langsung dikunci dan dijaga sama anak osis.

bisa aja sih duo ini maksa buat di kelas aja secara renjun sama yangyang sekalinya buka mulut pasti adek kelas langsung nurut. toh, yang jadi anak osis kan anak kelas 10 dan 11. sedangkan renjun sama yangyang udah kelas 12.

tapi entah darimana yangyang kasih ide buat ke perpustakaan aja. perpustakaan juga ada di lantai dasar sekaligus dekat lapangan. daripada capek naik tangga. dan juga mereka bisa sesekali dengar suara pertandingan diluar serta sahut-sahutan para suporter terutama suaranya felix dan hyunjin.

"renjun?" renjun mengangkat kepalanya dari buku yang sedang dibaca saat mendengar namanya di panggil. engga jauh dari tempatnya duduk, disana ada penjaga perpustakaan yang renjun kenal.

"iya, pak?"

"bapak titip perpustakaan sebentar, ya. bapak mau ke ruang guru dulu. terimakasih, renjun." jelas penjaga perpustakaan itu dengan cepat ke renjun lalu pergi keluar perpustakaan.

doughty. [00line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang