Accident!

30 8 9
                                    

Sudah vote?
Vote gratis! Comment juga!🥵

.

.

.

.

.



•••

Akhirnya sudah jam istirahat. Waktu yang di tunggu-tunggu telah datang. Keilyn merenggangkan tubuhnya. Pegal sekali. Saat ini yang Keilyn rasakan adalah, lapar, ngantuk, dan ingin pulang.

Padahal baru saja istirahat, jam pulang masih lama sekali. Keilyn sangat ingin pulang.

Apa cabut aja ya?

Engga deh, hari ini ada pelajaran wali kelas. Takut di tanyain yang engga-engga.

Keilyn menguap besar di barengi dengan ia merenggangkan tubuhnya, "Huap" sial, gumpalan kertas masuk ke dalam mulutnya.

Keilyn mengambil kertas di dalam mulutnya, "Cuih, ih iseng banget si lo, Kijang!"

Saka tertawa puas sekali melihat ekspresi wajah Keilyn saat ini, "Pagi-pagi nguap mulu lo" tertawa nya makin keras, membuat Keilyn kesal mendengarnya.

"Bacot, gue nguap juga tetep cantik. Ngga masalah" Keilyn mengibaskan rambutnya ke wajah Saka.

Saka mengusap kasar rambut Keilyn yang berterbangan di wajahnya, "Aduh rambut lo belom pernah gue gunting ya"

"Berani lo?"

"Berani lah"

"Oh gitu," Keilyn mengikat rambutnya yang terurai, dan melipat lengan bajunya yang panjang.

"Aduh Ibu peri mau ngapain ya..." seketika ucapan Saka berubah 360 derajat dan wajahnya juga berubah menjadi gemas.

Tidak, itu tidak gemas menurut Keilyn. Malah terlihat freak.

Keilyn menatap sinis wajah Saka, "Ibu peri, Ibu peri. Emang gue Ibu-ibu."

"Yaelah baper amat lo, bercanda kali. Gue sikat lo ya"

"Apa lo sikat-sikat" Saka emang bener-bener nantangin Keilyn banget.

"Engga, ini tangan nya si Gyvan mau gua sikat. Kukunya kotor banget kaya abis maen tanah" Saka menari tangan Gyvan yang tergeletak di atas mejanya.

"Apaan si Sak, gua lagi ngantuk" Gyvan terbangun karna tanganya di tarik dengan semena-mena oleh Saka.

Saka membulat kan matanya, "Buset, itu mata merah bener. Kaya narkongab lu" orang ngantuk di bangunin ya gini, mata nya merah. Emang si Saka kalo ngomong ngga bisa di filter.

"Saka lo kalo ngomong di filter apa" Keilyn yang mendengar ucapan Saka tadi langsung mengomeli Saka. Emang kebiasaan nyerocos.

Saka yang merasa terpojoki pun langsung minta maaf, "Iya, iya elah maaf."

Agas yang berdiri di belakang Saka pun langsung menarik bibir Saka, "Emang nih mulutnya"

𝐓𝐡𝐞 𝐨𝐧𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐣𝐚𝐲 || 𝐉𝐀𝐘 𝐏𝐀𝐑𝐊 •𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍•Where stories live. Discover now