Setelah sampai dirumah Narra langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan istirahat.
"Kakkkk Kakk Narraaaa buka pintunya dong. Itu ada temen kakak di bawah!!!"
Teriak Qilla dari luar kamar."Astaghfirullah ya Allah innalilahi adekkk jangan teriak teriakk."
"Kakak mah. Gw belom mati yee."
"Ya udah pergi sono. Bentar lagi kakak turun."
Qilla sangat kesal dengan kakaknya itu. Tapi bagaimanapun juga saat kakaknya tidak dirumah, sangatlah membosankan.
Narra yang tadinya ingin tidur tidak jadi karena ada temannya. Tapi siapa??diakan hanya punya 2 teman. Lagi pula tadi ga ada janjian mau ke rumah Narra.
"Siapasih ganggu aja. Kalo mau ke sini ngomong kek."
Gerutu Narra sambil menuruni tangga.Saat sampai diruang tamu dia begitu kaget melihat siapa yang datang. Bagaimana tidak ternyata dia adalah Bu Nini.
"Eh Bu selamat sore."
Sapa Narra sembari tersenyum."Selamat Sore Narra. Maaf Mengganggu Ibu cuman mau ngasih buku ini. Ini buku pelajaran yang belum kamu punya. Tadi disekolah lupa."
"Oh iya Bu terima kasih. Maaf jadi ngerepotin"ucap Narra.
"Ya udah kalau gitu Ibu pamit ya. Assalamu'alaikum."
"Iya Bu wa'alaikumsalam."
Narra sedikit kecewa. Dia pikir temannya yg datang.
"Adekkkkkk. Lu bikin gw berharap lebih tau ga. Gw kira cogan yang dateng."
Ucap Narra menatap tajam adiknya itu."Hehe ya maaf kakakku teranj- soalnya biar kakak cepet turun."
Ucap Qilla tanpa rasa bersalah."Dek. Mau ke jurang ga??"
"Ngapain?"
'Astaghfirullah adek siapa sih. Dongo amat'
Batin NarraDia langsung menuju kamarnya lagi tanpa menjawab Qilla.
Sesampainya dikamar Narra bingung apa yang harus dia lakukan.
"Gw ngapain ya. Main keluar asik keknya. Eh tapi sama siapa. Aduhh gw lupa ga minta nomor hp Lia sama Risa. Bodoh banget gw. Untung cantik."
"Kenapa jadi ngomong sendiri sih."
"Dahlah mo main."
"Ya Allah berilah hamba cogan buat diajak keluar."
"Gila gw gilaa."
Narra hanya bicara dengan dirinya sendiri sambil bersiap siap untuk pergi keluar. Memang pada dasarnya dia itu aneh.
"Narra kamu mau kemana? udah makan?"
"Eh Mama. Belum. Ini pengen keluar cari makan."
"Ohh ya udah hati hati."
"Iya Ma Narra pergi dulu."
Narra pergi dengan mobil milik Mamanya. Dia bingung mau kemana dulu dan ya Mall menjadi tempat pertama yang dia kunjungi. Sebenarnya bukan mau beli cuman liat liat aja. Itu kebiasaan Narra.
"Kenapa sih barang barangnya pada mahal. Tapi gw mau beli ini deh."
Narra memperhatikan baju tersebut. "Gilakk bagus banget ni baju."Narra memilih baju hitam polos dan jeans. Dia memang suka dengan Outfit seperti itu.
"Tapi gw kan cuman mau liat liat."
Narra berfikir dan..
"Bodo amatlah lama ga beli baju."
KAMU SEDANG MEMBACA
NARRAFA
Teen FictionMenjadi seorang pengagum bukanlah hal yang mudah Dan memilih pergi bisa jadi sebuah masalah Qynarra Arinda Feranika. seorang gadis yang ingin mendapatkan cintanya . . . . Jangan lupa follow.......