{2}

952 100 3
                                    

 


                       🍀🍀🍀🍀




Sebelumnya aku akan menjelaskan tentang diriku. Namaku (sekarang) adalah Eleasha Winter de Gaillerds. Yaps, sesuai namaku, aku lahir saat musim dingin. Sekarang usiaku adalah 9 tahun.

  Aku adalah anak bungsu dari pasangan Duke Oliver de Gaillerds dan duchess Aryana de Gaillerds. Aku mempunyai 3 saudara laki-laki. Yah, yang sayangnya mereka tak menyukaiku, dan itu dimulai setelah meninggalnya ibuku.

  Saat itu aku berusia 2 tahun. Aku dan ibu terlibat dalam sebuah kecelakaan yang naasnya hal itu merenggut nyawa ibu, sedangkan aku selamat. Singkatnya, mereka –duke, dan kedua putranya (kecuali kakak ketigaku) menganggap karena aku ibu meninggal. Bodoh kan? Iya, aku juga sependapat dengan itu.

  Tapi yang kusyukuri adalah Elldan, kakak ketiga pemilik tubuh ini tak ikut-ikutan bodoh seperti para manusia ogeb (baca : Duke dan kedua anaknya). Dia adalah realisasi dari kata kakak yang penyayang, baik hati, dan rajin menabung, dan yang penting, dia tampan dan tidak pelit, hehe\(°o°)/

  Oh lupa, satu lagi, kakakku tercinta itu termasuk dalam kategori posesif. Biasanya setiap pagi dia akan masuk ke kamarku, tanpa ijin.

Brak

"Asha, apakah adik kakak tercinta sudah bangun? Ayo kita sarapan bersama."

Nah kan, baru aja dibilang. Langsung datang orangnya.

Aku menghela napas pelan.
"Kak Ell, tak bisakah kakak mengetuk pintu dulu sebelum masuk, huh, hampir setiap pagi kakak membuatku hampir jantungan."

Tanpa menjawab protesanku,Elldan langsung duduk di tepi ranjang,tepat di depanku.
"Hm, kulihat kau masih baik-baik saja, ayo"kata Elldan acuh dan menarik-narik tangan kecilku.

"Untuk kesekian kali, aku bilang 'tidak' kak. Aku akan makan di sini." Ujarku pelan dan tegas. Memang, selama aku bangun di dunia ini, aku tak pernah lagi bersikap seperti Eleasha yang dulu.

  Elldan lagi-lagi menghela napas, mendengar jawaban dari adik satu-satunya itu. Entah kenapa, semenjak bangun dari koma, adiknya seperti sengaja menjauh dari ayah dan kedua kakaknya.
"Ayah, Kevin dan Arlan tidak ada dirumah.Mereka sedang mengerjakan urusan diluar. Jadi ayo kita sarapan di ruang makan."

"Benarkah? hanya kita berdua?"tanyaku memastikan. Elldan menganggukan kepalanya, dan beranjak dari posisinya.
"Bersiaplah, kakak akan menunggumu."

  Yah, dan setelah itu, aku hanya mengikuti kakakku ke ruang makan, dan benar saja, disana sepi. Hanya ada pelayan yang berjejer di belakang kursi.
Aku menghembuskan napas lega, dan mulai menikmati sarapanku dengan tenang.

                           »«»«»«»«

  Tak terasa, sudah sebulan aku disini. Dan selama itu, aku tak pernah menemui ayah dan kedua kakakku. Biasanya aku hanya bertemu dan berbincang dengan Elldan. Jujur ,aku malas berusaha mengakrabkan diri dengan orang di dalam mansion ini. Dan sebuah kebetulan, aku hanya akrab dengan Elldan dan Lia.

[Tuan, sudah saatnya anda melaksanakan misi.]

"Misi apa? apakah ada hadiahnya?"

[Tuan bisa pergi ke ruang kerja Duke untuk mengetahui misinya. Hal ini juga untuk melatih sihir master, juga mengendalikan mana yang ada di dalam tubuh master. ]

Yah, kalian tidak salah baca. Memang, di dunia ini sihir adalah hal biasa. Namun biasanya hanya bangsawan yang memilikinya, sedangkan rakyat biasa tidak. Jikalau punya, itupun mereka hanya memiliki 1 element. Dan selama 3 Minggu ini, aku di suruh untuk melatih sihirku, itu pun karna dipaksa Ken.

The Villainess ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang