7. Berbeda

16 0 0
                                    

Karena ujian telah berakhir, hari hari terakhir seperti ini sangat menyenangkan untuk siswa siswi, terkecuali bagi mereka yang dapat remidi.
Pagi ini kelas X Mipa 4 sedang gaduh gaduhnya berebut jawaban remidi.

"WOY JAK! JANGAN GITU DONG! GUE DULUAN YG BILANG KE DITA, KALAU GUE MAU PINJEM!!!" teriak Galih menyapa indera telinga Adel.

Jaka yang diteriakin pun bersikap tak acuh, ia lalu segera menyalin jawaban milik kekasihnya. Galih yang merasa kesal pun memukul pantat Jaka.

"ANJ-" ucapan Jaka tertahan kala melihat Dita melototinya saat kedapatan dirinya hendak berkata kasar.

"Nggak beb, maksud aku tadi-" ucapan jaka terpotong
"Cih beb beb bebi babi muka lo Jak, jibang bucin." potong Galih mengejek.

"Bacot!"

"Jaka!" ucapan Dita kembali terdengar

"Nah loh ngakak gue, Jaka jadi ada yang nge handle gini, kalau nggak kuat bilang Jak, biar gue gantiin posisi lo, enak juga ada yang merhatiin." kata Galih santai, sambil menulis jawaban.

"Babi lo" ucap Jaka pelan.

"Oiya del, nggak remidi lo?" tanya Galih tiba tiba.

Adel yang namanya dipanggil menoleh.

"Menurut lo?" tanyanya pada Galih.

"Fisika loh ini, gila aja lo nggak remed!" ucap Galih.

"Yah begitulah" kata Adel sambil mengibaskan rambutnya.

"Anjir demi?!" tanya Jaka tak percaya. Gila aja fisikaa cui ini, waktu Jaka liat soalnya aja dah mules perutnya.

"Iri kan lo pada!" ucap Adel mengejek.

"Nggak juga, kenapa nggak omong sih del, tau gitu mending gue lihat jawaban lo aja!" ucap Galih kesal.

"Ya lo nggak nanya!" jawab Adel kesal.

Lalu Galih menghampiri meja Adel, Ia mengulurkan tangannya, meminta kertas jawaban Adel.

"Lihat del!" pintanya

Adel lalu memberikan kertasnya pada Galih, begitu melihat angkanya mata Galih langsung melotot.

Ia lalu memindahkan atensi nya pada Adel, Adel yang merasa dilihat pun menaikkan alisnya.

"Ini nilai lo?!" tanyanya, Adel pun menggangguk.

"Serius?" tanyanya lagi, Adel menggangguk lagi.

"Anjir, asem, Adel mirip pig, males gue, nilai lo cuman 40 anjir!" ucap Galih tak santai.

"Ya kenapaa emang?? kata Bu Warti yang remed yang nilainya under 40 kok, jangan iri deh lo!" jawab Adel ngegas.

"Gajadi dah gue lihat, sama aja anjir, nilai gue 39, cuman beda sebiji doang, shit!" ucap Galih kesal, kata kata kasar terus keluar dari mulutnya.

Adel yang melihatnya tertawa ngakak.

Ah iya, Adel tiba tiba teringat hadiah gelang itu. Adel dapet dari siapa ya? Setaunya Azka tidak mengikuti organisasi apapun, atau jangan jangan Adel punya secret admirer?

Lalu ia menggeleng gelengkan kepalanya, imposible banget sih.

Hari ini hari jumat besok terima rapot lalu libur, sungguh Adel tak sabar untuk rebahan 24/7 di kasurnya.

Merasa bosan, ia lalu keluar kelas, menuju kantin sendirian. Kila sedang ada urusan, jadi ia pergi sendirian.

Saat melewati koridor, ia melihat siluet seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADANUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang