🌻21

1.4K 136 42
                                    


~~~~ Happy Reading ~~~~







Taehyung masih duduk termenung dimeja kerjanya sejak pagi tadi ketika dia sampai dikantor itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung masih duduk termenung dimeja kerjanya sejak pagi tadi ketika dia sampai dikantor itu. Memikirkan semua yang telah dilakukannya, apakah merupakan keputusan yang tepat. Hubungannya dengan Lisa akhirnya sudah membaik, itukan yang diharapkan. Bahkan semalam mereka sudah kembali tidur bersama. Pagi hari juga diawali dengan manis bersama-sama seperti biasanya, jelas tak ada keraguan apapun saat bersama Lisa. Tapi ketika tubuhnya kembali menginjakkan diri ke kantor, otaknya memutar semua memory tujuan utamanya menikahi Lisa. Dipermudah saja, harusnya urusannya sudah selesai bukan? Rencana dari tujuan utamanya menikahi Lisa sudah tercapai dengan sangat mulus dan lancar. Habat bukan, seorang Kim Taehyung memang sangat bisa diandalkan. Sudah dipastikan pujian selangit dari sang ayah akan dia dapatkan, ah sudah biasa. Harusnya Taehyung sudah bisa melanggang santai bukan, harusnya dia sudah bisa memulai kembali kehidupan "normal" nya bukan, harusnya dia merasa lega dengan semuanya bukan. Tapi kenapa malah bertindak bodoh mempertahankan Lisa.

Taehyung mengacak kasar rambutnya, dia tak ingin melepas Lisa. Apakah keputusannya tepat, karena membanyangkan Lisa pergi dan tak ada lagi bersamanya membuat Taehyung merasa sangat gusar.

Apa-apaan ini? Apa aku sudah jatuh cinta pada Lisa. Tidak mungkin, aku hanya tak ingin kehilangan apa yang jadi milikku. Benar begitu bukan, seperti biasa aku selalu mendapat apa yang ku inginkan, termasuk Lisa. Dia milikku, mainanku. Dan aku masih ingin memilikinya maka aku tak akan melepasnya apalagi orang lain ikut-ikut memegangnya. Ego Taehyung membatin.

"Hai Tae, dari tadi aku mengetuk pintu tapi tak kau sahut sama sekali, sedang sibuk apa kau?" siapa lagi kalau bukan Jimin, rekan kerja yang sudah jadi sahabat dekatnya itu yang tiba-tiba masuk keruangan Taehyung memecah lamunan sang empunya ruangan.

"Tak ada, aku sedang tidak melakukan apapun" jawab Taehyung malas dengan menyandarkan kepalanya disandaran kursi kerjanya. Berusaha merilekskan pikirannya.

"Sepertinya ada yang sedang kau pikirkan? Apa kau memiliki masalah Tae? Kau bisa bercerita padaku, siapa tau ada yang bisa aku bantu" seperti biasa Jimin yang berhati angelic memberikan perhatiannya pada sang sahabat.

"Tak ada apa-apa Jim, kau sendiri ada perlu apa keruanganku?" balik tanya Taehyung.

"Hanya mengingatkanmu kalau siang ini kita ada meeting dengan presdir Kim mengenai produksi terbaru" terang Jimin.

Seperti mengingat sesuatu hal yang sangat penting karena telah terlupakan, tiba-tiba Tarhyung bangkit dari singgasana kerjanya dan bergegas keluar dari ruangannya, mengabaikan seruan Jimin yang terheran dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Selamat pagi ayah,apa aku mengganggu?" tanya Taehyung yang sudah masuk keruangan kerja sang ayah presdir Kim.

"Ah Taehyung, masuklah. Kau tak mengganggu sama sekali, memangnya apa ada yang ingin kau bicarakan dengan ayah, sepertinya penting sekali?" tanya Kim Hyun Bin pada anak kesayangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DASTENY (taelice) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang