Giselle menghela nafas, menetralkan nafas gugup nya. Kini dirinya sedang duduk di ruang tunggu salah satu Kantor terbesar di kota nya."Aeri Uchinaga?"
Giselle tersontak kaget, Giselle berdiri dan mengangguk.
"Mari masuk, ini bagian anda."
Giselle mengangguk lagi, tanpa berbicara lagi. Keduanya masuk kedalam ruang.
"Tunggu sebentar disini, saya tinggal pergi dulu."
"ya, terima kasih."
Giselle menunggu sebentar lagi, sebelum bos besar panggil.
"Aeri Uchinaga?"
Giselle berdiri, berjalan mendekat ke meja besar dan duduk di kursi itu.
"Anda baru bekerja apa sudah berpengalaman?"
"saya sempat bermagang di salah satu kantor bawahan Sajangnim, apakah itu pengalaman?"
"baiklah, saya rasa anda cukup bisa. Saya percaya sama anda, jadi anda harus berusaha membaik, ya?"
"baik, Sajangnim."
"Sekretaris Ahn!"
Yujin berlari kecil, berdiri di sebelah Giselle. "Ya, Sajangnim?"
"antar dia di manager Lee, biar dia yang mengurus."
"Aeri, ayo?"
Yujin membawa Giselle ke dalam ruangan manager Lee, sebelum masuk Yujin sempat mengetuk meminta izin sebelumnya.
"Manager Lee, Sajangnim menyuruh saya untuk membawa dia ke dalam pegawai manager Lee."
"ah, ya. Terima kasih, saya akan mengurusnya."
Yujin mengangguk, Yujin berbalik badan dan melangkah pergi dari ruangan.
"Siapa nama anda?"
"Aeri Uchinaga, eum.. Lebih sering di panggil Giselle."
Manager Lee terkekeh, "saya Lee Donghyuck, biasa di panggil manager Haechan. Jadi, anda sudah berpengalaman sebelumnya?" tanya Haechan seraya melihat kertas milik Giselle.
"Saya hanya bermagang, setelah itu saya melamar kerja di kantor ini."
Haechan mengangguk, kepalanya mengangguk menatap Giselle. "Baiklah, anda cukup bagus masa magang." Haechan berdiri, meletakkan kacamatanya di atas meja.
"mari, saya antarkan ke meja anda."
Giselle mengangguk, mengikuti jalan kemana Haechan pergi. Eits, ternyata di depan ruangan nya.
"meja kamu disini, di sebelah kamu ada manusia kok. Dan juga, di belakangnya."
"kita ada teman baru nih." ucap Felix, yang duduk di belakang Meja Giselle.
"Lix, urusin aja kerja lo." kata Chani membuat Felix mendengus kesal.
"baik manager, terima kasih."
Haechan kembali masuk kedalam ruangannya.
Giselle duduk di kursi yang sekarang adalah miliknya, dia tersenyum melihat meja yang ada di depannya ini.
Menyentuh setiap barang di mejanya. Tersenyum lebar, betapa rapinya dan juga bersih.
"hei."
Giselle tersontak kaget, menoleh ke sebelahnya. "i-iya?"
"nama lo siapa nih? Hihi, nama gue Choi Jisu, biasa di panggil Lia."
Giselle tersenyum,"Aeri Uchinaga, biasa di panggil Giselle."
"gue Felix Lee!!"
Chani dengan cepat memukul bahu Felix, "gananyain lo, udah diem kerjain berkas berkas ini."
Felix menatap Chani dengan kesal, "gue juga mo kenalan, kenapa sii."
"nanti." kata Chani melototkan matanya.
Lia menggeleng kan kepalanya, "mereka emang gitu, suka aneh."
"sama aja kek Soobin." celetuk Felix.
Lia berdiri melangkahkan kakinya menepuk bahu kiri Felix dengan bertubi tubi.
Felix mengelak, mendorong pelan Lia. "sakit anjir!"
"lo tuh, Soobin gasama dengan kalian. Jangan di sama samain-!"
Lia kembali duduk di atas kursinya, menatap komputernya dan kembali mengotak atik komputer itu.
Giselle juga, dirinya menatap layar komputer. Melihat tugas yang di beri Haechan lewat E-mail.
"eum, Lia. Ini maksudnya apa?"
Lia menoleh, melihat isi komputer. "ah, yang ini.." Lia berbalik menghadap komputer dan mengotak atik sesuatu.
"udah gue kirim ke E-mail lo, tinggal baca aja."
Giselle mengangguk,"kalo yang ini?"
***
"Permisi!"
"ya, masuk lah."
"Maaf, manager Lee. Saya, mau menanyakan tentang ini."
Walaupun baru masuk, Giselle sudah di beri banyak tugas. Itu, membuat Giselle sedikit bingung.
Tapi, namanya juga kerja.
Haechan dan Giselle saling berbicara di dalam ruangan itu, Haechan membahas Giselle memahami. Keduanya sangat lengkap saat ini.
Lia dan Felix terkekeh geli,"kayaknya tugas kita ga cuman ngerjain berkas berkas, tapi tugas kita nyatuin Haechan sama Giselle."
Felix mengangguk semangat,"bener banget! Kapan lagi coba Haechan dekat sama wanita karna hatinya? Haechan kan orang nya sibuk banget."
"tau tuh, padahal ga ada yang dia kerjain." Lia dan Felix tertawa pelan.
Chani yang melihat keduanya menghela nafas, kedua tangannya bergerak menarik kerah baju belakang Lia dan Felix.
"kerja kerja, kalian disini kerja bukan ngurusin cinta orang."
Lia dan Felix menatap wajah Chani kesal, "belom juga, kan kalo udah cinta kita gaperlu tolongin lagi." kata Lia memanyunkan bibirnya.
"itu bibir gue cium juga."
Ketiga dari mereka menoleh, menatap wajah yang baru saja berbicara di depan pintu.
"Soobin?" sapa Lia girang dan berlari memeluk Soobin.
Felix juga mau ikut, tapi lagi lagi kerah bajunya di tarik dengan Chani.
"bisa kerja, ga?"
***
Giselle tersenyum, memikirkan kejadian tadi saat dirinya bersama Haechan di dalam ruangan.
"Manager Haechan baik, ya?"
Lia menoleh, terkekeh geli."iya baik banget, coba deketin dia Sel."
"hm? gue?"
"iya, soalnya Haechan susah buat disuru kencan buta. Kerjaan nya cuman ngurus ini itu, bahkan berkas yang udah gapenting lagi tetep dia lakuin. Jadi, gue dengan semangat minta lo deketin Haechan, kali aja dia kepincut sama lo."
"tapi, gue kan ga suka sama dia."
Felix tertawa,"bukan ga suka, tapi belum. Tungguin aja, kemarin ada karyawan yang kerja sebagai pembersih disini. Dia kepincut sama Haechan, gatahan sama kelakuan Haechan yang baik banget sama dia, akhirnya karyawan pembersih itu berhenti."
"berhenti suka?"
"berhenti kerja dan berhenti suka." jawab Chani, tapi matanya tetap fokus dengan kerjanya.
Giselle mengangguk paham, dirinya berpikir.
Apakah ia harus mulai menyukai Haechan atau tetap fokus dengan kerjanya disini?
"coba aja, kalo gabisa berarti lo sama dia ga jodoh."
YEAYYY-!!
💛
KAMU SEDANG MEMBACA
๕. Hy, Manager ; Haechan - Giselle
RomanceTentang Giselle yang diterima kerja di kantor, tapi dirinya malah kepincut sama atasannya, manager Lee. eum, gimana ya kira kira Giselle mencoba dekat? mencoba menarik hati Haechan? hihi, ayo baca-! #10 -AeriUchinaga {170721} #9 -Chani {210721} #3...