๖.

323 42 2
                                    

Giselle menghela nafas, ia sedang didalam toilet. Menatap wajahnya di pantulan cermin, dan merapikan rambutnya yan sedikit berantakan.

"huhh, jangan deg degan dong."

Haechan dan Giselle sedang ada di kantor tempat kerja sama antara perusahaan nya dengan yang lain.

Seharusnya yang pergi Sajangnim Lee dan Manager Lee tapi karna Sajangnim Lee sedang sibuk dikarenakan ibunya sakit, yang pergi hanya Haechan (Manager Lee) dan juga dengan Sekretaris Sajangnim Lee .. Sayang sekali, sekretaris itu sakit dan tidak bisa hadir.

Haechan menyuruh Lia menggantikan, tapi Lia menyuruh Giselle yang mengganti dirinya. Karna, Ia ingin Giselle juga pergi ke kantor lain tak hanya di kantor tempat kerjanya, Lia sudah bosan hanya untuk ikut kemana Haechan.

Kini gantian Giselle yang akan menjadi Lia, mengikuti kemana Haechan akan pergi ke luar.

"dengar dengar lo ga dengar."

"hah?" Giselle menoleh kearah lelaki yang baru bicara, Giselle baru saja keluar dari toilet.

Lelaki itu terkekeh,"kan, bener lo ga denger."

"hum? maksudnya?"

"daritadi gue manggil lo dari luar pintu sini, tapi lo ga keluar."

"ohh, maaf. ada apa emangnya?"

"nama gue Jongho, gue sebagai sekretaris Sajangnim Hwang disini, karna Manager lo sama Sajangnim gue lagi berdiskusi, jadi kerja gue cuman bawa lo keliling kantor."

"eh tapi nanti—"

"gapa-pa Sajangnim Hwang yang nyuruh gue bawa lo keliling kantor dan diizinkan oleh Haechan. Biasanya Lia yang kesini, tapi karna lo baru kan makanya diajak keliling, kali aja lo kepincut sama kantor sini."

Giselle hanya mengangguk, ah dia kira dia akan ikut serta dalam Rapat ternyata dia hanya menemani saja.

***

"gimana? bagus ga kantornya?"

"lumayan, sama juga."

Haechan mengangguk, kedua nya sedang makan disalah satu restoran yang dekat dengan Perusahaan Hwang.  Setelah pulang dari sana, Haechan memilih untuk singgah dahulu.

"tapi manajer Lee, kenapa saya ga ikut rapat tadi?"

Haechan mengunyah makanannya, matanya menatap wajah Giselle yang juga menatapnya.

"Hwang mintanya gitu, kan emang harusnya yang pergi saya dan Sajangnim Lee .. Kamu, cuman buat nemenin saya kesana."

Giselle hanya mengangguk kecil, sedikit kecewa karna ia tak ikut serta.

"jangan sedih gitu, kerja kita udah selesai. Mau kemana? Bioskop?"

"kenapa ke Bioskop?"

"Kerja kita udah habis buat hari ini, daripada langsung pulang kerumah kita jalan dulu, ya?"

Giselle tersenyum lebar, "ayok! boleh tapi kan ya?"

"boleh kok, jadi mau kemana?"

---

"HUAAAAAAA!!"

Giselle dan Haechan tertawa melihat seorang anak kecil yang berteriak kegirangan. bukannya ikut bermain, keduanya malah melihat saja.

"Giselle gaada niatan mau main?"

Giselle menoleh kearah Haechan,"hm, main?" Giselle menggeleng,"maaf, tapi saya make baju kantor. Ribet."

Haechan terkekeh geli,"tadi diajak ke bioskop gamau."

"bosen," Giselle mencari tempat duduk setelah mendapatkan benda itu, dirinya duduk dan menatap anak anak kecil bermain disana.

Bukannya mendekat, Haechan malah pergi dari sana membuat Giselle keheranan. Tapi, Giselle lelah terlalu malas untuk bergerak.

Tak lama, Haechan kembali datang membawa cotton candy dan dua cup coffe.

kek cerita sebelah wkwkwk

Giselle tersenyum kecil, menerima coffe yang diberi Haechan."terima kasih."

"gue disuruh buat keluar negri buat ngurus bisnis disana, lo mau ikut?"

"eh? tapi kan, gue cuman Staff .. Bukan sekretaris."

Haechan tertawa kecil,"ga juga, lo bisa ikut kalo lo mau."

"bi-biasanya siapa yang ikut?"

"Felix sama Chani, gantian. Tapi ya gitu, sama mereka ga seru. Felix petakilan banget, semua mau di telusuri. Kalo Chani, pendiem banget.. Dibawa kesana kesini dia cuman ngangguk doang. Nah, enaknya bawa si Lia, tapi alih alih ngajak udah ditolak duluan sama laki nya, kalo Lia itu orangnya bisa dibawa ke tengah, dia bisa menjelaskan, dia bisa berkenalan, bahasa nya bagus."

Giselle mengangguk,"tapi, saya kan sama juga dengan Chani. Pendiam."

Haechan terdiam sejenak, tersenyum kecil."iya lo emang pendiam, tapi lo harus meluaskan diri. Masa lo gitu gitu aja, di kantor sini aja.. kapan berkembangnya, lo?"

Giselle menatap wajah Haechan,"bisa, saya pikirkan dulu?"

Haechan terkekeh geli,"pikirin aja, lagian ga kita berdua. Bagian manager administrasi, bagian manajer lain juga ikut, dan ada wanita nya juga."

Giselle tersenyum,"iya, saya pasti mikirin dulu."

"gue ngajak lo juga ada alasannya si, biar bisa lebih dekat sama, lo." dan Haechan berdiri , berlalu pergi dari Giselle.

Giselle tersenyum malu, menyelipkan rambutnya di telinga nya.

"hei, ayok. gamau, pulang?"

"oh-i-iya!" Giselle berlarian kecil mengejar Haechan yang  cukup jauh.












ciahhhh benih benih cinta dimulai gan.

oh ya, ga penting bgt si tapi aku suka emot ini ; 🎐🎍🎏🎋💮💗🌼🍀🍶🍳🍹 🍰🍨☕🍭🍙🍜🍥🍢🍲🍛🏮💢💫 ❄🍁 🍤🍣🍚🍛🍘

hehe, thank you-!

 ๕. Hy, Manager ; Haechan - Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang