BLUE | 3

12 2 0
                                    

GAK ada yang DM Jaemin sampai saat ini.


Padahal Jaemin pikir bakal langsung dapat respon dari 'Caca yang ilang gelang' tapi nyatanya nihil. Ditunggu seharian yang DM malah Renjun ngirimin postan kucing atau Haechan bagi link streaming haram. Bukan yang bersangkutan.


Harusnya kalau memang sepenting itu, Caca pasti udah DM Jaemin kan? Bukannya dua gadis di Mcd kemaren bilang kalau Caca nyari gelang ini sampai ketemu?


Jaemin menggembungkan pipi. Malas berpikir lebih jauh di hari libur begini. Apalagi hari ini benar-benar free. Ga ada kegiatan kampus entah apa itu yang terjadwal hari ini.


Jaemin mengarahkan mobilnya memasuki perkarangan toko bunga. Setelah parkir dengan benar, ia turun.


Karna hari ini jadwalnya kosong, Jaemin berencana mengunjungi makam sekali lagi. Tentunya ia tidak bisa pergi dengan tangan kosong. Makanya Jaemin berhenti dulu di toko bunga.


"Selamat datang." sambut pegawai toko di pintu depan. Jaemin tersenyum lalu berjalan menuju jajaran bunga.


Otomatis tangan Jaemin meraih sepuluh tangkai bunga marigold. Warna kuning yang dipancarkan kelopak bunga tersebut adalah favorit Jaemin.


Langkah Jaemin berlanjut. Kali ini ia berhenti tepat di depan pot bunga hyacinth. Bunga dengan warna kelopak ungu ini juga salah satu favorit Jaemin. Bentuknya yang khas menjadi daya tarik sendiri.


Masing-masing sepuluh tangkai dan setelahnya Jaemin menuju meja kasir.


"Jangan merasa terlalu bersalah, Kak." celetuk pegawai toko yang sedang membungkus rangkaian bunga milik Jaemin.


Jaemin membulatkan mata, tapi tidak menjawab. Ia hanya membalas perkataan itu dengan senyuman tipis. Dan berlalu keluar toko setelah menerima pesanannya.












"HARI ini jadwal ku kosong. Kamu gak nyangka, kan?"


Jemari Jaemin bergerak menggeser sisa-sisa bunga kering di atas tanah. Selanjutnya ia meletakan rangkaian bunga kuning dan ungu yang dibelinya di atas tanah tersebut.


"Hari ini fotografi gak ngumpul, aku juga lagi gak ikut kepanitiaan, terus tugas kuliah juga udah beres. Bosen banget ya hari ini?" ujar Jaemin. Matanya menatap ukiran nama pada nisan. "Makanya aku kesini. Biar gak bosan-bosan banget di kosan."


Angin berhembus tipis, mengibarkan poni Jaemin yang mulai panjang. "Tadinya mau pulang, tapi nanggung gak sih?" lanjutnya sambil terkekeh.


Jaemin menunduk, menarik napas sebelum kembali berceloteh. "Kemaren pas aku ke kampus nganter jas labnya Sunwoo, aku nabrak cewek. Terus gelangnya cewek itu jatuh. Aku udah nyoba ngembaliin tapi sampe sekarang gelangnya masih di aku."


Jaemin merogoh saku celananya. Lalu menarik keluar gelang manik berwarna putih-pink. "Nih gelangnya. Cakep ya? Padahal gelangnya cantik gini tapi yang punya gak nyariin." gerutu Jaemin.


"Sebenernya aku tau sih siapa yang kehilangan. Namanya Caca. Tapi aku gak tau Caca tuh yang mana orangnya." sambung Jaemin kembali bercerita.


"Lagian kalau dia ngerasa kehilangan harusnya dia dong yang kontak aku duluan? Terus aku juga udah ngumumin di base! Iya gak?" entah mengapa Jaemin menceritakannya dengan berapi-api. Terlalu terbawa suasana.


Ia menghela napas. Memeluk lututnya, membiarkan wajahnya tenggelam disana. Cukup lama Jaemin merebahkan kepalanya. Sebelum akhirnya ia mendongak, merogoh hapenya yang berbunyi.


BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang