p r i m e r o

214 24 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"cas"

...

"cas!"

....

tiga kali panggilan tetap tidak ada sahutan, lucasnya masih asik mendengarkan musik dari band favoritnya menggunakan headphone sambil memejamkan mata, ekornya juga sesekali bergoyang, sampai panggilan yang ke emp-

"lucas!" tangan mungil itu bergerak menampar pipi pemuda yang bernama lucas dan sukses membuat tanda merah bercap tangan di pipi tirusnya.

"hehe maaf, habisnya kamu di panggil ga nyahut nyahut" sambil menggaruk tengkuknya canggung.
lucas mengangguk memaklumi.

"kenapa manggil?" tanya nya sambil setia mengelusi pipinya yang terasa panas.

"ngg itu, di panggil bunda, ga tau di suruh ngapain" menunjuk ke arah dapur, tempat bundanya berdiri sekarang

"okay" lalu berlalu menuju tempat bunda menunggunya, setelah sampai-

"kenapa bun?"

"tolong beliin gas dong nak, ibun mau masak, maid lagi pada pulang kampung ibun yang suruh mereka libur terus ayah lagi istirahat di kamar, hehe, tolong ya nak" mengeluarkan uang yang ada di saku celana nya.

"udah bun itu aja?" sambil menerima uangnya dan memasukinya ke kantung celana.

"udah kok cas, tolong ya" tersenyum manis dan mengusap surai rambutnya.

jari lucas membentuk tanda "ok" ia mengambil kunci motor dan masker kemudian kembali lagi ke depan untuk membeli gas suruhan bunda tersayangnya.

lucasnya mah nurut aja kalau di suruh apa apa, karena dia manusia serigala yang tergolong pintar dan jinak, jadi dia di latih untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

sesekali ia juga menyapa beberapa tetangganya dengan ramah.

bundanya tentu saja bangga, dan kadang juga dia di mintai tolong oleh bundanya, bunda jae juga tidak memaksa, lagi pula tujuannya agar lucas semakin pintar dan mandiri.

dan memang kodratnya manusia serigala harus menurut kepada tuannya.

"ikuuuttt:(" lucas menoleh dan mendapati pemuda mungil manis sedikit errr .. cantik(?) tengah menggelendotinya.

lucas menggeleng pelan,

"kamu di rumah aja, sebentar doang kok" kata nya sambil mengelusi punggung lawan bicaranya yang di ketahui namanya, mark.

"tapi aku mau ikut:(" ucapnya dengan nada memelas.

lucas menghela napas mengahadapi bocah yang seumuran dengannya namun perawakannya jauh berbeda walaupun sama sama berumur 17 tahun.

"jangan mark, nanti di omelin ayah, kamu disini aja ya? nanti aku beliin es krim, okay?"

mendengar kata es krim membuat matanya berbinar.

i will do - ( lumark ) On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang