5. COWOK SIALAN

16 11 0
                                    

📌maaf banget kalau di cerita ini ada yang ga nyambung, ini juga penulisan pertama aku hihi

- - - - -

Saat ini sudah waktu nya istirahat, murid-murid pun berhamburan keluar kelas. Tapi berbeda dengan Maudy yang malah berdiam diri di dalam kelas. Tak ada minat sama sekali untuk berkeliling di sekolah barunya itu.

Kini Alma sedang membujuk Maudy untuk ikut dengan dirinya ke kantin, "Oh astaga!Ayolah Maudy, kita ke kantin."

Maudy memutar bola matanya malas, tak ada niatan untuk membalas perkataan Alma. "Maudy! Lo ga lapar apa gimana sih? Perut gue kerocongan nih."

Alma terus-terusan membujuk gadis itu agar ikut bersamanya ke kantin, ia juga berniat untuk mengajak Maudy berkeliling, mengingat Maudy yang baru menjadi Murid SMA ini.

"Oke, fine! Kita ke kantin, tapi lo diam ga usah nyerocos terus! Telinga gue sakit dengar nya." Baiklah sekarang Maudy menyetujui untuk ikut ke kantin bersama Alma.

Dengan antusias nya Alma berjalan bersama Maudy menuju kantin, yang sudah padat para manusia-manusia akhir zaman.

"See, lo lihat! Gue malas ke kantin tu begini nih, padat nya kantin gara-gara calon-calon ahli kubur." Mereka berjalan ke salah satu warung kantin dan memesan makanan.

"Teh San, saya sama Maudy pesannya mie ayam, terus minum nya es teh ya teh." Dan mendapat anggukan oleh teteh kantin tersebut, nama nya teh Santi.

Kini mereka berdua sedang mencari tempat untuk duduk, tak lama kemudian terdengar sahutan memanggil nama Maudy.

"Maudy! Sini." Teriak seseorang itu memanggil ke arahnya.

Maudy dan Alma mencari keberadaan orang tersebut. Tepat sekali! Farel lah yang memanggil dirinya.

Mereka menghampiri Farel yang sedang duduk bersama para lelaki yang Maudy tak kenal siapa. Tapi.. tunggu! Itu seperti..

"Heh! Perok, ngapain lo bisa di sini." Suara Alma mengalihkan perhatian mereka.

Orang yang di sebutnya perok itu menyahut, "lo yang apaan, datang-datang nyerocos." Balas orang tersebut.

"Dek, sini! kenalin nih." Farel menyuruh Maudy untuk duduk di sebelahnya dan di angguki oleh Maudy.

"Jadi, Aa' dulu punya teman lama, nah! Ini orang nya, nama dia Gerald." Sembari menunjuk orang yang di maksud.

Maudy menoleh ke arah Gerald dengan senyuman singkat. Kemudian ia menatap orang di sebelah Gerald dengan tatapan permusuhan.

"Lo! Lo yang bikin es krim gue jatuh!" Tunjuk Maudy pada orang tersebut dengan suara yang nyaring.

"Es krim doang, kek anak kecil lo." Sahut orang itu.

Maudy mendengar sahutan itu, semakin membara dan ingin sekali menyayat kulit manusia di hadapannya ini. "Heh cowok sialan! Lo kira gue beli ga pakai uang? Lo kira pakai daun hah?"

Farel mengelus kepala adik nya agar tidak melakukan hal aneh nantinya, apalagi mereka disini masih tercatat sebagai murid baru, "sayang, udah ya, lagian Cakra ga sengaja waktu itu kan."

"Ga sengaja mata lo Rel! Kalo dia ga sengaja, ya minta maaf dong." Timpal Maudy dengan emosi yang sudah membara.

Alma yang memperhatikan Maudy dari tadi, menarik Maudy untuk pisah tempat duduk saja, di khawatirkan cowok yang di sebut Cakra itu masuk rumah sakit, bisa saja kan Maudy lepas kendali dan memukul cowok itu babak belur.

"Maudy, lo tenang ya. Nih minum dulu es teh lo." Alma memberi es teh itu tepat di hadapan Maudy yang masih emosi.

Maudy mengambil es teh itu, dan di teguk nya hingga tandas. "Lo haus banget kek nya, gara-gara cowok tadi pasti, menguras tenaga dan fikiran."

Hingga lah makanan mereka berdua datang dan kedua nya menghabiskan makanan itu agar segera balik ke kelas. Maudy sangat amat panas jika harus berada di kantin itu lama-lama.

🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️

NAKSIR TETANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang