#4

1.8K 224 96
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.
.

***

3rd Person POV

Semilir angin terasa menusuk malam ini. Aroma tanah basah memenuhi setiap rongga paru-paru. Mengisi kekosongan dengan kenangan yang pernah dilalui. Kanvas kelabu terlukis sempurna pada ruang luas terbentang diatas bumi. Gumpalan kapas merapat hitam; menyembunyikan keindahan lautan perhiasan dari dunia. Rembulan turut serta mengurung diri. Tidak memberikan kesempatan untuk membagikan setetes cahaya kepada daratan.

Air mata membasahi sebagian bentala. Menyelinap melewati dedaunan dengan tenang. Kendati demikian, langit sedang bersedih. Raungan menyedihkan terdengar pilu; tak sanggup menahan rasa sakit yang tersimpan. Laki-laki itu tersenyum tipis. Langit mengetahui gemuruh isi hati laki-laki itu.

Memori akan kenangan bersama masih melekat jelas dalam ingatan. Kerinduan mendalam terlukis pada wajah tampan laki-laki tersebut. Bola mata permata cerah itu kini meredup. Hanyut dalam pikiran akan sang kasih. Seseorang yang berani mendekati disaat makhluk lain memilih untuk memujanya. Sungguh berani gadis itu, begitulah pikirnya. Kurva bibir mengukir lengkungan. Ingatan akan pertemuan pertama dengan gadis itu juga berawal dari tangisan malam.

Orla | Tensei Shitara Slime Datta Ken | Rimuru Tempest X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang