Bab.1

9 5 0
                                    

Halo semua,, jumpa lagi sama aku di cerita kali ini.

Jangan lupa vote sebelum baca dan tinggalkan komentar ❤️✨

Happy reading.....
(☞^o^) ☞

BRAK....

Sebuah kertas yang di lempar dengan kasar berhasil mendarat di wajah alena seorang gadis cantik yang saat ini tengah menahan isak tangisnya di hadapan ayahnya.

"KAMU SEBUT ITU NILAI?, HAH?!" bentak ayah alena

"KALO NILAI KAMU AJA MASIH SEGITU, APA YANG MAU DI BANGGAIN DARI KAMU?!" Ujarnya lagi sambil menunjuk nunjuk wajah alena dengan tangannya.

"Dengerin ya, papa itu udah cape cape cariin sekolah yang bagus buat kamu, supaya kamu bisa menjadi lulusan sekolah terbaik!. Tapi ini?, Nilai kamu aja begini!. Percuma juga kamu lulus dari sekolah yang bagus!" Ujar dirga-ayah alena dengan tajam. Telunjuk pria itu tak kunjung menyingkir dari hadapan wajah alena,

Alena merunduk, merunduk sambil terus terisak. sakit rasanya saat ayahnya sendiri memarahinya bahkan sampai menunjuk nunjuk dirinya seperti itu.

"Pokoknya papa gak mau tau, besok pagi kamu harus minta ujian ulang sama guru kamu. Dan kamu, kamu harus dapat nilai yang sempurna kali ini." Tajam Dirga.

Alena menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah keluar sana, papa gak mau liat kamu sebelum kamu bawa hasil yang memuaskan." Ujarnya

Alena berjalan mengambil kertas ulangannya tadi dan pergi keluar dari ruangan ayahnya.

Alen pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai atas rumah mewahnya.

Setelah sampai alena meringkukkan tubuhnya di bawah selimut tebalnya,dan menangis tersedu sedu di sana sambil memeluk dirinya sendiri dengan begitu erat.

"Mama" ucap alena yang hanya mampu ia katakan dalam hati.

"Lena cape." Batinnya lagi, kemudian terlelap tidur dengan mata yang basah dan perasaan yang gundah.

...✏️...

Seorang siswa perempuan ber-nametag Alena H.A di dada kirinya kini tengah duduk di bangkunya sambil menulis sebuah surat permohonan untuk di berikan kepada salah satu gurunya, guna memperbaiki nilainya yang menurutnya masih tidak cukup.

"Dor!" Seseorang datang dengan mengejutkan dan menepuk pundak alena dengan sangat keras hingga alena terlonjak kaget.

Alena menatap orang yang mengagetkannya itu dengan tajam. Sementara sang empu yang di tatap hanya menyengir tak berdosa.
"Lagi bikin apa?, Pokus banget kayanya." Ujar Rangga-- lalaki yang kini mendudukan tubuhnya di Samping alena dengan nada yang hangat.

Dengan buru buru alena menyembunyikan tulisannya tadi ke dalam tasnya, yang tentu membuat rangga jadi penasaran dan curiga.

"Lo bikin apa alena?" Datar rangga, matanya menatap tajam pada kertas yang alena masukan kedalam tas nya.

Alena menggelengkan kepala seakan memberi jawaban 'bukan apa apa' pada rangga.

Rangga menghela nafas pasrah, "oh iya, ulangan matematika kemarin lo dapet nilai berapa?" Tanya rangga.

1/24  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang