prolog.

17 6 2
                                    

Hay guys, btw aku nulis ini di malam tahun baru 2022 jam 00.32. Gak nyangka sekarang udah taun baru lagi aja.

tolong bantu aku buat promosiin cerita ini ke temen temen atau kenalan kalian yang mungkin butuh saran buat baca cerita ya...
Makasih 😘❤️✨

•ө••ө••ө•

Seorang art muda berjalan menaiki tangga tangga di dalam ruma yang terdiri dari tiga lantai, panggil saja dia mekar.

Dengan mengenakan seragam pelayan serta masker di wajahnya perempuan itu kini sudah berada di lantai dua rumah majikannya dengan membawa senampan susu hangat yang akan ia berikan pada nona kecil rumah ini.

Tok
Tok
Tok

Mekar mengetuk pintu kamar nona kecilnya. "Permisi saya pelayanan yang mengantarkan susu." Ujarnya dengan suara lembut.

Tak lama pintupun terbuka memperlihatkan seorang anak berusia empat tahun dengan paras cantik bak boneka barbie.

"Bibi ayo masuk" anak kecil yang kerap di panggil Alena itu mempersilahkan mekar masuk ke kamarnya.

Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah nuansa kamar yang serba berwarna baby blue yang terlihat serta seorang wanita cantik yang merupakan nyonya rumah mewah ini.

"Mekar kamu sakit ya?, Kenapa pake masker?" Tanya wanita cantik itu. Mekar tak menjawab pertanyaan majikannya, dirinya hanya menundukkan kepalanya sejenak lalu kembali menatap ke arah sang majikan kecilnya.

"Ini susu hangat untuk nona" mekar memberikan susu itu dengan mata yang sengaja ia pelototkan pada Alena. Alena yang adalah gadis kecil tentu saja takut melihat itu.

Hannah- ibu Alena yang melihat itu merasa kesal pada pembantunya satu ini. "mata kamu kenapa?" Ujarnya menatap wajah mekar.

Di balik maskernya mekar menyunggingkan sebelah bibirnya, "tidak apa apa nyo.nya" perempuan itu menjawab dengan menekan Kata terakhirnya.

Hannah yang geram kemudian mengusir mekar dari kamar putrinya. Buru buru ia merebut nampan dari mekar lalu menyimpannya di antara nakas dan menyuruh mekar keluar.

BRAK!

Pintu kamar di banting mekar dengan kencang kala ia menutup pintu. Hannah menghela nafas pelan, entah apa yang terjadi dengan art-nya itu.

sebuah tangan kecil hinggap leher Hannah, ternyata itu putri kecilnya. "Bunda bibi kenapa?"

"Bunda gak tau" perempuan itu menatap lembut ke arah Alena "udah mendingan kamu minum aja susunya terus langsung tidur ya" Hannah kemudian mengusap lembut kepala Alena.

Gadis kecil itu mengangguk lalu meminum segelas susu hangat itu hingga tandas. "Pintarnya anak bunda" lagi lagi hannah mengusap sayang kepala anaknya dengan menampilkan senyuman lembut khas seorang ibu.

Belum kunjung hingga satu menit senyuman itu terukir indah di bibir Hannah, senyumnya langsung tergantikan dengan mimik wajah panik dikarenakan darah segar yang tiba tiba dimuntahkan keluar oleh alena dari mulutnya.

"Alena?!"

•••|♡ (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠) ♡|•••
.....

Sampai sini dulu guys untuk plorognya...
Di bab bab yang akan datang nantinya di antara kalian mungkin akan ada yang bertanya tanya tentang "sesuatu" (⁠◕⁠દ⁠◕⁠) hoho

Dan prolog ini yang akan menjawabnya...

Jangan lupa mampir ke bab satu👋😘...
Papay...

1/24  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang