First Day

562 28 5
                                    

Hari ini,

Hari pertama mereka--para murid Bardan Muse School--memasuki semester genap.

Hari upacara.

Hari, dimana sang kepala sekolah memberi nasihat kepada anak-anak didiknya, memberi ceramahan, dan lain sebagainya.

BMS--Bardan Muse School--memang sekolah yang tidak hanya ada SMAnya saja, tetapi juga memiliki SMP. Dan jangan lupa juga tentang lapangan luas yang mematikan.

"Topi? Siap.

Tas? Siap.

Buku pelajaran? Siap.

Sepatu? Siap.

Seragam sekolah? Siap." gumam Sam seraya menunjuk-nunjuk barang-barang yang dikatakannya tadi.

"Udah lah siap. Jalan deh." ia memasukkan barang-barang tersebut ke dalam tas, lalu menutup tasnya dan jalan ke ruang tamu.

"Ma! Karena ini upacara, aku ga usah makan ya ma!" teriak Sam.

"Kenapa? Aneh deh kamu. Kalau upacara, malahan makan yang banyak supaya ga pingsan, panas-panasan."

"Biarin aja. Oh iya, aku juga dianter sama Alex. Pak Tono ga usah nganter, ya ma."

Mama mengangguk.

*7 menit kemudian*

"Lama banget sih lu Lex." kata Sam seraya membuka pintu depan mobil Alex.

Alex? Bawa mobil? Kacau. Sam mungkin lupa kalau Alex tidak bisa mengendarai mobil.

"Mau tau gara-gara apa? Coba liat belakang." kata si pengendera-tidak-bisa-menyetir-mobil.

Sam menengok belakang dan... Mendapati kakaknya Alex. Axen. Axender Nico Pratama.

"Who--" kata Sam, masih menengok ke belakang, dengan kening yang mengkerut.

"Are you?" lanjut Axen.

"Is asking!" lanjut Sam. Dan ia pun tertawa.

"Yaaay! Malu gue mah Xen!" kata Alex meneriaki kakaknya.

"Heh Lex. Jalan! Hari ini upacara! Lu mau dihukum?"

"Kalo dihukumnya bareng lu sih, gue mau." Alex pun memajukan bibirnya. Layaknya anak kecil minta dicium.

"Najis." Sam memalingkan wajahnya ke arah jendela di sebelah kanannya.

Sebenarnya ia senang. Senang sekali. Sam selalu ingin diperlakukan seperti itu oleh Alex. Sam ingin mempunyai hubungan yang lebih dari sahabat dengan Alex.

Hening.

"Eh. Sam." panggil Axen.

"Iya? Apaan Prat?" jawab Sam.

"Hah? Ga enak amat dipanggil Prat."

"Apaan kak Axen? Puas?"

"Belom. Eh! Panggil gue--" perkataannya dipotong oleh...

"Mbah dukun." Alex.

"Eh gue mau ngasih tau ke lu Sam!" lanjut Axen.

"Ngasih tau apa?" jawab Sam.

"Jadi gua dikacangin? Ok! Keluar lu semua, dari mobil gue." canda Alex. Yang sepertinya masih tidak dihiraukan.

"Alex. Ga. Bisa. Nyetir. Mobil." lanjut Axen.

"HAH?! SERIUS LO KAK! ALEX! BERHENTI SEKARANG! GUE GA MAU KENA BEN--"

"Aaa!" teriak seseorang dari arah depan mobil Alex.

Only HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang