9. Ini Sepi

8 0 0
                                    

Berada di tengah ruang yang berantakan menyesakan, memandang jadwal yang pernah tersusun namun tak kunjung terusaikan, meja belajar dan meja rias yang kini fungsinya sama saja, tumpukan baju yang hanya berpindah dari sisi kasur satu ke sisi kasur lain, mangkuk dan gelas bekas makan yang bergeletakan, baju sekali pakai yang selalu berkumpul di gantungan, helm bekas berpergian yang disimpan dibawah meja, karpet setengah gelar, keresek - keresek bekas belanja diujung ruangan, buku - buku bekas belajar walau masih saja belum bisa belajar dengan produktif dan terminal panjang untuk meng-charge handphone.

Aku pernah dengar rapih atau tidaknya ruangan dipengaruhi oleh kesehatan mentalmu, mungkin sederhananya begini "Jika mood mu baik ruangan itu akan rapih, namun Jika mood mu jelek ruangan itu akan seperti kapal pecah" itu hanya mood tidak terbayang jika kesehatan mentalmu jelek, ruangan itu bisa berhari - hari seperti kapal pecah mungkin jika digambarkan dengan kapal ya kapal itu akan segera tenggelam.

Berdasarkan pengalaman,  jika kamu sedang tidak baik - baik saja sebagaimanapun kamu merapihkan ruanganmu tetap saja ruangan itu akan kembali berantakan, jadi saranku lebih baik rapihkan dulu mood atau kesehatan mentalmu jika sudah membaik aku tidak berbohong ruangan itu akan rapih serapih mungkin bahkan kamu bisa sampai seharian mempercantik ruangan itu.

Kamu pasti paham ruangan apa yang aku maksud, ruangan yang kamu pakai untuk mencari inspirasi, mengeluarkan emosi, memikirkan banyak hal walau hanya halusinasi, dan menyimpan rahasia - rahasia yang hanya diketahui seorang diri, dan masih banyak lagi.

Kadang di ruangan itu kamu hanya ingin sendiri dan tak ingin siapapun masuk bahkan sampai diberi tanda "Dilarang Masuk" di depan pintu, tapi kadang ruangan itu seperti ruangan party yang kamu persilahkan untuk siapapun masuk. Ruangan itu sederhana tapi ia bisa menciptakan keramaian juga kesepian yang mengerikan.

Siapa sangka? Sepi tak selamanya tenang, ia kadang memang semengerikan itu kita harus bisa membedakan mana hal yang tenang dan mana hal yang membuat kita terlalu menaruh diri pada halusinasi. Terlebur dalam halusinasi bisa membuat kamu tak mau bicara dengan orang lain dan hanya fokus pada apa yang ada dipikiranmu kemudian ingin membawa halusinasi itu pada dunia nyata itu akan baik - baik saja jika yang kamu pikirkan masih batas wajar dan masuk akal namun jika tidak ya sudah dikatakan itu akan mengerikan. Namun sejatinya yang mengerikan dari banyak diam diruangan untuk kita semua adalah malas.

Cahaya dan udara pagi diruangan itu membuat tenang, kau hirup udaranya kau nikmati cahayanya kau dengar burung dengan siulannya kau cium aroma atmosfer dipagi hari itu secara gratis, harusnya kita bersyukur kan masih bisa menikmati pagi sederhana yang menyenangkan. Saat itulah mood - mood baik muncul setelah itu jangan ambil handphonemu, langsung saja pandangi ruanganmu rapihkah atau berantakan? Tidak usah menunggu tidak akan ada orang menganggu kamu sedang berteman dengan sepi diruangan itu jadi bergeraklah rapihkan ruangan itu, sepi membantumu menyelesaikannya.

Ruangan itu tempat segala rasa, jika yang kau rasa itu sepi maka gunakan sisi baik darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tutur LogikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang