Hi, Assalamualaikum.
Ingat yaa ini hanya cerita fiksi. Ambil yang bermanfaat dan buang yang tidak memberikan kalian manfaat.
Happy reading❤
.
.
.
TKG||Part enam
'Tertolak'Aku bisa memelukmu, bisa juga meluluhkan hati ibumu. Tapi sainganku berat. Antara rosario dan arah kiblat
___________________________________
Setelah acara bujuk membujuk kemaren, hari ini Syakila berniat untuk mengajak Xavier bertemu abi nya. Iya. Langsung hari ini. Tidak perlu waktu satu minggu kan?
Setelah bell pulang sekolah berbunyi Syakila langsung bergegas menuju parkiran, menghampiri Xavier yang semoga saja masih di sana. Hari ini mereka tidak ada janji untuk pulang bersama jadi takut-takut Xavier sudah pergi.
Tapi nasib baik masih berpihak pada Syakila, sesampainya di parkiran mobil Syakila melihat Xavier yang baru saja membuka pintu mobilnya.
"Xavi!" teriak Syakila sebelum Xavier benar-benar masuk ke dalam mobil dan keluar dari area sekolah. Karena jarak Syakila dan mobil Xavier cukup jauh.
Xavier berbalik, menutup kembali pintu mobil nya.
"Jangan lari-lari, La." tegur Xavier. Entah harus berapa kali Xavier menegur gadis ini agar berhenti berlari-lari seperti sekarang ini.
"Maaf." Xavier mendengus. Selalu saja seperti itu. Berapa kali pun Xavier menegur Syakila hanya akan membalasnya dengan terkekeh, tersenyum, atau bergumam kata maaf yang tidak niat.
Xavier memilih abai, bertanya kenapa gadisnya ini berlari dan berteriak seperti tadi lebih penting.
"Kenapa?"
"Pulang bareng?" Xavier mengangguk. Ia tak memiliki janji atau kesibukan lain hari ini. Jadi bebas.
"Boleh, ayo." Xavier langsung menggandeng tangan Syakila, menuntun gadis itu untuk memutari mobil dan duduk di kursi penumpang. Setelah memastikan Syakila nyaman di posisinya Xavier ikut masuk dan mulai melajukan mobilnya keluar gerbang sekolah.
"Mau jalan dulu?"
Syakila menggeleng. "Langsung pulang, kamu ikut ke rumah aku." Xavier mengernyit bingung, tumben sekali. Biasanya jika Xavier ingin berkunjung atau sekedar mampir ke sana selalu ditolak mentah-mentah oleh gadisnya.
"Ngapain?"
"Ketemu abi."
"Sekarang?"
"Iya, Abi minta ketemu kamu."
"Abi tau kita pacaran?" Syakila mengangguk.
"Kamu cerita?" kali ini Syakila menggeleng. Menyenderkan punggungnya pada sandaran mobil.
"Terus?"
"Kamu inget cowok yang ketemu kita di mall beberapa hari lalu?"
"Inget." jawab Xavier cepat. Ingatannya tak seburuk itu.
"Dia calon suaminya kak Ifa."
"Kak Ifa kakak kamu?" Syakila kembali mengangguk. Terlalu malas untuk sekedar mengeluarkan suara untuk saat ini.
"Cowok itu bukannya gus?"
Syakila menatap Xavier. Heran tentu saja, bagaimana laki-laki ini bisa tahu?
"Kamu tau dia?"
Xavier mengangguk samar. "Temen sekelas aku banyak yang ngomongin dia."
"Ohh." Syakila manggut-manggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih, gus
Teen FictionFollow dulu sebelum baca! .... "Pasien atas nama Syifa Aliman Alaydrus dinyatakan telah meninggal dunia, waktu kematian pukul 22.03" Deg! .... "Bagaimana kalau ... Syakila menggantikan Syifa?" "HAH?!"