8

273 44 3
                                    

∆][Happy Reading][∆

Hari ini cuacanya mendung, mungkin akan turun hujan sebentar lagi.
Tapi seorang Namja sedang mencari taksi, tapi nihil.
Tidak ada satupun taksi yang mau berhenti.
"Ahh aku harus bagaimana ini?"
Panik Namja itu.

Tanpa banyak pikir lagi, ia mulai berlari diatas trotoar, untuk pergi ke halte bus.
Siapa tau ia mendapatkan tumpangan.

Hari ini ia kuliah pagi.
Siapa lagi kalau bukan Choi Beomgyu.
Sedari tadi ia kepanikan karena tak mendapat satupun taksi.

Cukup jauh halte bus dari rumahnya, ia tak henti-hentinya berlari menuju halte.
Tapi klakson mobil menghentikan langkahnya.

Disebelah Beomgyu terdapat mobil hitam yang sedang berhenti.
Beomgyu menatap mobil itu curiga, ia was was dengan mobil disebelahnya itu.
Bagaimana kalau Beomgyu diculik?

Tapi tak berselang lama, kaca mobil disebelah perlahan terbuka.
Beomgyu memincingkan matanya kala ia mengenal seseorang yang ada didalam mobil itu.

"Masuklah, aku akan mengantarmu"
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Beomgyu pun memasuki mobil itu.
Ia akan terlambat jika menolak tawaran seseorang itu.

"Beomgyu-ya aku sudah bilang kemarin, bahwa kau bisa menghubungiku untuk diantar kekampus"
Ucap Jimin.
Bukannya tidak mau, tapi Beomgyu tidak mau merepotkan Jimin.

"Aku tidak mau merepotkan mu Hyung"

"Oh ayolah.......aku sudah bilang anggap aku ini sebagai kakakmu. Aku dengan senang hati mengantarmu"

"Kalau kau merasa tidak enak, bagaimana kalau aku yang akan terus mengantarmu pergi kuliah? Kebetulan kantorku dan kampusmu satu arah"
Imbuh Jimin, Beomgyu nampak berpikir sejenak.
Apakah ia harus menerimanya? Lagi pula Jimin tidak keberatan bukan?

"Baiklah, terima kasih atas tawarannya Hyung"
Jimin akhirnya tersenyum manis pada Beomgyu.
Jika bisa, Jimin ingin sekali menjadi kakak kandung Beomgyu.

"Baiklah kalau begitu"
Jimin kembali fokus menyetir, sedangkan Beomgyu menyenderkan kepalanya dikaca.
Ia masih memikirkan Yeonjun, dari kemarin sang kakak tidak ada kabar sama sekali.

Bahkan sekarang pun Yeonjun belum juga pulang.
Ia sedikit merasa khawatir dengan kondisi kakaknya.
Beomgyu sudah menghubungi Yeonjun ratusan kali, tapi nomor Yeonjun tidak tersambung.

Tapi______tunggu.
Beomgyu yang baru ingat pun kembali menegakkan badannya lalu ia menatap kearah Jimin.
Mungkin Jimin tau dimana keberadaan kakaknya.

"Hyung"
Panggil Beomgyu pada Jimin, yang dipanggil menoleh sekejap lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah depan.

"Aku tidak tau dimana keberadaan hyungmu itu beomgyu-ya"
Beomgyu dibuat mematung oleh Jimin, apa Jimin bisa membaca pikiran seseorang? Pikir Beomgyu.

Jimin seakan-akan tau kemana arah pembicaraan Beomgyu dengan sekali tengok.
"Kenapa?"
Tanya Jimin yang heran melihat Beomgyu seperti itu.

"Jadi kau tidak tau ya Hyung? Aku kira kau tau"
Ucap Beomgyu dengan raut wajah sendu.
Jimin jadi tidak tega melihat nya begitu.

"Kalau kau ingin tau, tanyakan saja pada Jungkook, kau tentu sudah mengenalnya kan?"
Oh dari mana Jimin tau?
Jimin serba tau. Pikir Beomgyu.

[✓] Psycho •YeonGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang