"3, 2, 1! Mulai!" Teriak Senkuu sebagai pembuka pertarungan resmi antara ketua keamanan institut ilmu pengetahuan, Kohaku dan ketua mafia, Shishio Tsukasa.
Keduanya saling berjalan memutar dengan waspada, tatapan tajam bagai petir memandang satu sama lain. Jika dilihat dari sisi penonton keberadaan mereka bagaikan binatang buas yang memperebutkan wilayah. Senkuu tersenyum miring, kejadian seperti ini menandakan bahwa perseteruan dahulu sudah menjadi masa lalu, dan seakan tidak pernah terjadi. Dari sudut pandangnya sekarang adalah kesungguhan Kohaku yang ingin melampaui Tsukasa. Dan dengan begitu dunia akan damai untuk Sementara waktu.
Perlahan dan pasti Kohaku memasang kuda-kuda karate kemudian menyerang dengan sekali lompatan. Tangan kanan terkepal dan melayang ke depan menuju pelipis lawan, namun Tsukasa dapat menangkisnya mengingat ia bukan termasuk orang baru dalam hal seperti ini. Pukulan demi pukulan terus dilayangkan tanpa jeda, namun tak berarti bagi pria besar itu.
Kohaku tersenyum, menghentak kaki dan melompat sembari meluruskan kakinya yang terangkat kearah pelipis Tsukasa. Tsukasa menepis dengan tangan kanan, memegang kaki Kohaku dan melemparnya ke samping setelah itu mundur selangkah kebelakang. Kohaku mendarat dengan tangan dan beratraksi layaknya pesenam professional, melompat kebelakang seperti bergulirnya roda dengan tangan dan kaki sampai berdiri dengan sempurna.
Atraksi Kohaku memicuh banyak pria dan wanita disana yang berdecak kagum akan keeleganannya dalam mengantisipasi serangan Tsukasa. "Kohaku-samaaa" begitulah yang terdengar.
Senyum miring terlukis diwajah Tsukasa membuat ketampanannya bertambah hingga membuat beberapa wanita menjerit saking senangnya. Jika semula semua karyawan mendukung Kohaku maka sekarang beberapa karyawan wanita dengan berani menyemangati Tsukasa karena terpengaruh dengan kegagahannya seperti pangeran berkuda putih di buku dongeng.
Senkuu mendecak dan alisnya menurun. 'Dasar Sok!' batinnya bergetar
Matanya terus menatap kedalam lapangan, ia bertemu pandang dengan prianya, sekilas Tsukasa tersenyum lembut kearahnya dan mengucapkan beberapa kata tanpa suara. Mengerti dengan sandi itu, Senkuu bertambah kesal dibuatnya, alisnya semakin turun dan pipinya agak sedikit mengembung seperti mengunyah permen.
"Hei, Aku masih tidak mengerti dengan apa yang kau rencanakan sekarang?" Tanya Chrome dengan putus asa, kemudian lanjutnya, "Apa kepalaku masih akan baik-baik saja?" Air mata sudah membanjiri pipinya seperti sungai sekarang. Senkuu mengalihkan pandangan sesaat.
"Aaa tentu saja. Ini adalah langkah untuk mencegah masalah."
"Maksudku apa hubungannya dengan membuat mereka beradu sekarang. Bukankah jika ketahuan Kokuyo-sama masalahnya akan lebih rumit lagi? Apalagi Kokuyo-sama itu penyayang anak!" Chrome kemudian menutup wajahnya kebawah. "Dilihat bagaimana pun sudah pasti aku yang akan kena nantinya."
Senkuu tersenyum senang. "Chrome, bagaimana menurutmu ketika Kohaku ingin melakukan suatu hal dan kau memperingatinya?"
"Huh? kau masih bertanya hal yang sudah jelas, tentu saja dia akan memukulku. Dia kan Gorila." jawab Chrome, beberapa detik kemudian ia pun menyadari apa yang diucapkannya. "Oh begitu. Kohaku kan orang yang keras kepala, apalagi dia kan gila bertarung, jadi kau ingin memberi Kohaku kesempatan bertarung dengan Tsukasa. Tapi.." jeda Chrome
"Aku hanya memberi kesempatan namun bukan sekarang. Kohaku akan punya kesempatan lain dan dengan persyaratan yang lebih baik dan adil. Setelah itu semua akan beres dan kembali ke hari yang damai." sambung Senkuu
"Persyaratan?"
"Kokuyo-sama tidak akan setuju jika anak perempuannya dalam bahaya kan? jadi kita tinggal membuat persyaratan dengan izin Kokuyo-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukasa x Senkuu
FanfictionFanfiction Dr. Stone Karakter milik Riichiro Inagaki Author Fanfic: Sunflower Pairing : Tsukasa x Senkuu Aku nulis cerita ini karena aku suka pair Tsukasa x Senkuu, jadi bagi yang gak suka dengan cerita BL, MENDING JANGAN DIBUKA DAN JANGAN DIBACA. ...