1.

8 2 0
                                        

Setelah selesai membersihkan piring yang berserakan itu, Seo Yun berniat ingin bersih-bersih saja, ia beranjak ke belakang untuk mengambil alat untuk bersih-bersih. Sekarang tangan Seo Yun di penuhi dengan penyapu, pengepel, ember dan kemoceng, ia mulai melakukan aktivitas bersih-bersihnya dengan telaten hingga selesai.

****

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 15.00 dan Seo Yun sudah selesai dengan semua pekerjaannya yaitu di mulai dari membersihkan rumah dan memasak makanan siang untuk Jungkook walaupun ia tau masakannya tidak akan di sentuh oleh sang tuan kejam itu.

“Duh capek banget,” keluh Seo Yun dan duduk bersandar di sofa.

Cukup lama Seo Yun duduk sehingga tak terasa matanya perlahan-lahan di landa rasa kantuk, mata ranum itu tertutup sedikit demi sedikit sehingga ia tak terasa, Seo Yun sudah terlelap dengan sempurna ke alam mimpi.

Tak jauh waktu setelah Seo Yun tertidur, suara deru mesin mobil terdengar di luar sana, bisa di tebak bahwa itu adalah mobil Jungkook, dan benar saja itu adalah Jungkook yang baru saja pulang dari kantor, laki-laki itu melangkah memasuki rumah dan tak sengaja netranya menangkap sesosok gadis yang tak lain adalah Seo Yun sedang tertidur lelap di atas sofa. Ia berhenti sejenak dan menatap Seo Yun dengan tatapan yang sulit di artikan, setelah lama menatap Seo Yun, Jungkook kembali menatap sekeliling rumahnya yang tampak bersih dan kinclong, apa mungkin Seo Yun yang membersihkannya? itulah yang ada dipikiran Jungkook.

Apa mungkin gadis manja itu yang membersihkannya?’ batin Jungkook.

Tiba-tiba terlintas ide yang sangat tidak masuk akal di otak Jungkook, laki-laki itu melangkah dengan cepat menuju ke belakang, tak lama kemudian laki-laki itu kembali lagi dengan tong sampah yang berada di tangannya, ia tersenyum devil dan membalikan tong sampah itu sehingga sampah-sampah yang berada di dalamnya berserakan di lantai yang sebelumnya sudah bersih.

“Aku bakal buat kamu nggak betah di rumah ini! dan buat kamu agar minta pisah!” ucap Jungkook sambil menendang sampah-sampah itu sehingga semakin berserakan di mana-mana.

“Mungkin ini belum seberapa,” gumam Jungkook dan berjalan menuju ke kamarnya.

****

Sesampainya di kamar, ia langsung pergi ke kamar mandi dulu untuk membersihkan dirinya yang sudah terasa sangat lengket sekali, sesampainya di kamar mandi, ia memulai ritual mandinya. Tak butuh waktu lama, akhirnya laki-laki itu sudah keluar dengan handuk yang meliliti tubuhnya sebatas pinggang, bau harum menyeruak memenuhi kamar yang bernuansa biru dongker itu, Jungkook berjalan ke arah ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Jungkook keluar kamar lagi untuk menjalankan rencana selanjutnya yang telah ia rancang, laki-laki itu keluar dari kamar dengan tersenyum licik. Jungkook berjalan ke arah kolam renang, sesampainya di sana ia melihat dedaunan yang mungkin sudah Seo Yun bersihkan dan akan di buang nanti sore.

“Kita mulai,” ucap Jungkook dengan seringaian kecil.

Byur!

Jungkook menumpahkan dedaunan itu ke dalam kolam renang, sebenarnya dedaunan itu akan Seo Yun buang nanti setelah ia bangun, tapi sayangnya daun itu kembali lagi ke tempat sebelumnya di saat Jungkook menceburkan dedaunan itu ke dalam kolam.

“Mampus!” Jungkook terkekeh sinis dan berlalu pergi dari tempat itu.

Prang!

Seo Yun terbangun paksa dari tidurnya ketika mendengar suara pecahan yang sangat nyaring, Seo Yun menatap takut-takut ke arah Jungkook yang sedang memasang wajah merah padam.

“K-kenapa kamu lempar gelas ke lantai?” tanya Seo Yun dengan takut-takut ketika melihat beling gelas kaca itu berserakan.

“Kamu yang kenapa?!” bentak Jungkook dengan emosi.

“A-aku kenapa?” bukannya menjawab Seo Yun malah balik bertanya.

“Kamu liat ini apaan ha?! kenapa sampah-sampah berserakan kek gini?!” tanya Jungkook dengan nada membentak.

Seo Yun membelalakkan matanya dengan sempurna di kala melihat ruang yang semula bersih menjadi seperti kapal pecah saja, Seo Yun rasa tadinya bersih tapi kenapa sekarang seperti banjir bandang.

“Tadi nggak kek gini kok, aku udah bersihin tapi kenapa jad--"

“Alah alasan! emang susahnya gini ni kalo nikah sama anak manja, apa-apa nggak bisa, biasanya cuma nyusahin orang aja!” potong Jungkook cepat.

“Aku bukan anak manja!” bantah Seo Yun tak terima.

“Buktinya kamu manja, apa-apa nggak bisa” ejek Jungkook membuat Seo Yun terpancing emosi.

“Kamu yang manja!” bentak Seo Yun dengan lantang.

Plak!

Plak!

Dua tamparan mendarat dengan sempurna di kedua pipi Seo Yun membuat gadis itu tersungkur dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya, Seo Yun menggigit bibirnya dengan kuat agar bisa menahan Isak tangisnya yang sebentar lagi akan pecah.

Jungkook berjongkok ke arah Seo Yun dan mencengkeram kuat dagu gadis itu membuat Seo Yun meringis kesakitan.

“K-kak lepasin, s-sakit,” rintih Seo Yun.

Seakan tuli Jungkook semakin kuat mencengkram dagu Seo Yun sehingga kuku-kukunya membuat dagu mulus gadis itu mengeluarkan darah segar.

“Ini belum seberapa, makanya jangan macem-macem,” bisik Jungkook dengan nada yang sangat mencengkam.

“I-iya, maaf,” cicit Seo Yun.

“Bersihin semua kawasan di rumah ini mulai dari ruangan ini sampai ujung, kalo sampai aku liat ini belum bersih, cambuk menunggu,” Jungkook menekankan Kalimat akhir ucapanya itu.

Jungkook melepaskan cengkeramannya dengan kasar dan berlalu pergi meninggalkan Seo Yun yang mulai terisak, air mata gadis itu tak berhenti membasahi kedua pipinya, ia tak menyangka bahwa hidupnya berubah drastis seperti ini.

“Kamu kuat Seo Yun, suatu saat Jungkook pasti bisa berubah,” ucap Seo Yun menyemangati dirinya sendiri agar tak mudah putus asa.

Gadis itu bangkit dan mulai membersihkan sampah-sampah yang sengaja di buang sembarangan oleh Jungkook, sedangkan laki-laki itu tengah enak-enakan istirahat di dalam kamar.

Setelah selesai membersihkan sampah itu, Seo Yun memulai kembali membersihkan ruangan itu yang tadi sebenarnya sudah ia bersihkan.

30 menit sudah Seo Yun selesai membersihkan seluruh ruangan di dalam rumah itu dan kini tinggal membersihkan kolam renang, Seo Yun berjalan ke arah kolam renang dan beberapa kali mengusap keringat yang menetes di dahinya, hari sudah semakin gelap akan tetapi pekerjaannya belum juga selesai.

Sesampainya di kolam renang, Seo Yun membulatkan matanya, apa-apaan ini? kenapa daun-daun yang sudah Seo Yun bersihkan malah berserakan kembali di atas air, apakah ini akal-akalan Jungkook untuk mengerjai Seo Yun, sungguh Seo Yun sangat kesal tapi mau bagaimana lagi, ia tidak mau mendapatkan tamparan seperti tadi lagi.

Seo Yun dengan sabar mulai membersihkan daun-daun yang berserakan itu, sedangkan Jungkook tengah tersenyum devil sambil memperhatikan gerak-gerik Seo Yun dari atas balkon kamar, Melihat Seo Yun menderita adalah kebahagiaan tersendiri bagi Jungkook.

“Aku harus buat dia makin tersiksa berada di rumah ini,” ucap Jungkook.

#voment💞

My Husband Cruel CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang