Alasan!?

209 8 0
                                    

Jangan Lupa Vot komen dan Share guys!!

_________________________________

Sara terus menginjak gas di kakinya dengan tekanan sedang menuju kantor, dan tak butuh waktu lama gadis berambut hitam itu pun akhirnya tiba. Ya jakarta tidak lagi macet karena pandemi. Hari ini pemerintah resmi mengumumkan bahwa virus sidah masuk indonesia hanya saja belum ada langkah apa pun, karena buktinya sara masih harus bekerja.

Setelah mematikan mesin dan memasang masker sara pun turun, sama sepertinya semua orang di sini juga mulai memakai masker dan sepertinya Gani cukup gesit dalam bergerak karena di lobby sudah terdapat dua garis untuk merah yang memisahkan jalan keluar dan masuk. Tidak seperti biasanya, dengan langkah santai, Sara menekan tombol lift khusus petinggi. Yaa,. Mengingat dirinya sekarang memiliki jabatan yang cukup tinggi dari karyawan biasa. Sara tidak ingin berdesak desakan di tengah rumor virus.

" Selamat pagi mba Sara " sapa Nindy saat pintu lift mulai terbuka.

" Pagi nindy?! " Balas Sara menunjukan senyum hangat.

" Oh iya mba, siang ini saya akan mengantar mba ke lokasi untuk melihat bahan matrial yang sudah ada di sana"

" Tunggu--? Maksudnya melihat matrial ??" Tanya Sara tidak mengerti "

" Oh, karena mba saat ini adalah bagian keuangan project jadi mba juga akan meninjau langsung bahan atau barang yang bersangkutan dengan pembangunan kita kali ini " terang Nindy seadanya.

" Jadi maksudnya aku ikut kerja di lapangan juga? "

" Yap., Benar sekali mba " sahut nindy sopan.

Mendengar kata kerja lapangan pun Sara hanya bisa menghela nafas pendek karena untuk pertama kalinya ia harus bekerja di bawah terik matahari langsung.

" Nin-- um apa setiap bagian keuangan project selalu ikut kerja di lapangan!?" Tanya Sara to the point.

Alih alih mengiyakan Nindy malah mengulum senyum penuh arti jujur saja, Nindy sendiri pun cukup heran saat Gani menghubunginya dan meminta ia memberitahu Sara bahwa sara harus bekerja di luar. Karena selain baru pertama kali, biasanya Gani tak suka bekerja dengan perempuan saat sedang mengerjakan project penting.

Entah apa maksud dan tujuan Gani melakukan hal itu, namun y,. Nindy tidak bisa bertanya kenapa dan apa maksud sang bos besarnya.

" Sampai saat ini sepertinya Mba Sara adalah yang pertama " jelas Nindy .

" Pertama??? Jadi maksudnya sebelum ini, gak ada!?" Tanya Sara tak percaya.

" Yaa mba, belum ada "

" Iissshhh Ga--- " gerutu Sara namun ia segera menutup mulutnya, karena Sara tidak ingin semua orang tahu bahwa dirinya adalah mantan tunangan Gani.

" Oke nin, nanti kabarin aja jam berapa berangkatnya " ucap Sara seraya keluar dari lift.

Obrolan mereka pun terhenti saat Sara sampai di ruangannya.
Dengan langkah gontai sara membuka pintu kaca yang memisahkan lorong dengan ruangannya. Sara kembali terdiam memikirkan maksud dan tujuan Gani yang malah membuat mereka terus bertemu bahkan berdekatan di saat sara berfikir bahwa semua ini akan jauh lebih mudah karena mereka akan bekerja secara terpisah.

Namun angan tetaplah angan karena di sini Gani yang memiliki kendali. Sara bahkan tak bisa menolak demi kesejahteraan hidupnya. Di sisi lain Sara juga cemas, ia takut Gani sengaja melakukan ini untuk balas dendam karena ia sudah menyakiti dan meninggalkan nya begitu saja.
Tapi tetap saja, Sara melakukan semua ini karena alasan yang kuat dan itu adalah karena Gani sendiri. Pria batu tanpa indra perasa yang selalu bersikap sesuka hati, perempuan mana pun pasti akan memilih untuk berfikir sejuta kali sebelum memutuskan untuk menikahi pria seperti itu. Dan bicara soal pernikahan, Sara tidak ingin menjadi korban kegagalan rumah tangga. Dengan memaksakan hubungan mereka yang tak pernah membuat Sara merasa Bahagia.

Jam berlalu dengan cepat, hingga tak terasa Jarum hitam sudah menunjuk kearah angka 2 dan sara mulai membereskan barang barangnya, setelah menerima pesan dari Nindy, kini jidat Sara mulai mengenyit.

Nindy ; Mba sara, siang ini Mba akan pergi sama Pak Gani :)

Tulis Nindy di dalam pesannya.

Sara pun membulat kan matanya setelah menerima pesan nindy yang menyebutkan nama Gani lagi. Padahal jam 11 tadi Nindy bilang mereka akan pergi bersama dan Gani sedang ada meeting di kejaksaan.

" What The--" geram Sara kesal
Entah apa yang Gani lakukan dengan memutuskan untuk pergi bersama sama.

" Gimana kita bisa move on kalo kaya gini ceritanya " erang Sara prutrasi.

Dengan enggan Sara pun keluar dari ruang kerjanya, dan tepat saat sara menekan pintu lift kini sara meihat sosok Gani yang hendak turun juga. Entah kapan pria itu datang hingga tau tau dirinya sudah akan pergi.
Wajah Sara terada meremang seketika, ia tidak tahu harus masuk atau menunggu lift selanjutnya. Tatapan Gani bahkan terasa dingin dan hampir membuat seluruh tubuh sara membeku.

" Gak mau masuk? " Tanya Gani dengan nada ketusnya.

Sara pun terpaksa melangkahkan kakinya hingga kini keduanya pun berakhir berdua di dalam. Sunyi dan mencekam, sepertinya hanya itu yang bisa sara ungkap kan saat mereka sedang berdua. Tidak ada suara atau pun kehangatan meski dahulu kedua nya adalah sepasang kekasih yang sangat dekat.

" Kamu udah makan? " Tanya Gani tiba tiba. Entah jin mana yang merasuki pria tanpa indra perasa itu.

Sara yang terkejut mendengar pertanyaan Gani hanya bisa terdiam tanpa tahu harus menjawab apa.

Pintu lift terbuka, akhirnya sara bisa menghela nafas lega karena ia melihat sosok nindy yang mengulum senyum ke arah mereka.

" Semuanya sudah siap di mobil pak " terang Nindy seraya mengikuti langkah Gani.

" Oke, kirimkan semua dokumen yang saya minta sore ini, karena malem udah mau saya kerjain " pinta Gani dengan nada santai namun tegas.

Sara bisa melihat perubahan sikap Gani yang sangat berbeda, saat bicara dengan nindy, dan entah kenapa Sara merasa dadanya sesak melihat adegan itu. Belum lagi melihat wajah nindy yang selalu tersenyum manis di depan Gani, sara yakin siapa pun akan luluh jika terus fi berikan senyuman semanis itu oleh seorany gadis cantik seperti nindy.

" Baik pak, ah ya Saya juga sudah memesan meja di restoran sesuai yang bapak ingin "

" Untuk dua orang? "

" Yaa "

" Oke good joob nin! Kalau gitu saya pergi dulu " ucap Gani sebelum ia masuk kedalam mobilnya.

" Gani booking meja!? Berdua? Tapi buat siapa?  " Batin Sara sembari ikut masuk kedalam mobil.

" Apa Gani udah punya pacar baru? Baguslah! Artinya kami bisa melanjutkan hidup "  sekali lagi Sara mencoba menepis rasa sesak di dadanya karena menerka nerka siapa orang yang sedang dekat dengan gani atau siapa kekasih gani saat ini

°°°°°

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G A R A ( C L B K )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang