Mitsuki berusaha untuk menghindar dari setiap gerakan Another. Meski sulit, Mitsuki tetap berusaha.
Tepat lima menit setelah ia datang, Soraru and kawan-kawan segera membantu Mitsuki. Ya, walau Amatsuki agak kaget dengan kehadiran Mitsuki.
BUGH
Satu Another berhasil di kalahkan oleh Soraru. Mitsuki merasa beruntung mereka datang tepat waktu, kalau terlambat saja, mungkin ia sudah menjadi daging.
"Arigatou. Aku terbantu. Jika kalian tidak datang, mungkin saja aku sudah menjadi daging yang dimakan oleh Another," ucap Mitsuki sambil membungkuk.
"Akan lebih baik jika kau menjadi daging saja," kata Soraru dengan wajah datarnya.
'Ucapan nya duh... Pedes amat kek si setan putih' inner Mitsuki.
'Nah ini lagi si Nagi ama si rambut lumutan kemana dah?' tanyanya dalam batin.
"Mitsuki-san," ujar Amatsuki berhasil menyadarkan Mitsuki dari lamunannya.
"Dimana Silvana?" tanya Amatsuki. Matanya menatap Mitsuki curiga.
"Aku menyuruhnya untuk mencari si Nagi dan bocah lumutan," jawab Mitsuki minta di gaplok Yamato.
Amatsuki dan yang lainnya mengangguk mengerti.
.
.
.
.
.
"... Ri-Risru?" tanya Silvana ketakutan saat melihat keadaan Risru yang sedikit menyeramkan, itu menurut Silvana.Risru kini berbalik ke belakang sambil tersenyum puas. Kedua tangannya penuh dengan cairan berwarna merah yang tak lain adalah darah.
"Ara~~ Silvana-chan apa kau ingin juga merasakan rasanya. Ini sangat nikmat loh" Risru menjilati setiap jari yang ada di kedua tangannya, tak lupa ia juga menjilati noda darah yang sedikit menempel di wajah Silvana. Membuat Silvana berkeringat dingin karena ketakutan.
"Eeh~~ ada apa? Apa kau takut? Padahal menurut ku ini sama sekali tidak menakutkan," lanjut Risru saat memperhatikan Silvana yang berjalan mundur dan ketakutan.
.
.
.
.
.
"Ayem back!" teriak Senra saat masuk ke dalam rumah Mafu dan mendapatkan jitakan Urata yang tengah kebingungan.Baru saja satu langkah menginjak lantai rumahnya, seseorang langsung datang dan menendang nya hingga menabrak dinding.
"Senra sialan! Dimana lo sembunyikan kitab itu?!" teriak Yukina bikin Urata kaget. Sedangkan Sakata b aja. Wajar, Sakata kan udah tahu apa hubungan antara Senra dan Mafu.
"Yukina-chan kau tega sekali. Aku datang bukan nya di sapa baik-baik dan di bikinin teh malah di tendang," balas Senra yang ajaib nya masih bisa hidup dari tendangan maut Yukina.
"Bodo emangnya gue peduli apa. Sekarang juga kasih tahu dimana kitab itu!" ancam Yukina sambil menunjuk wajah Senra mengunakan pedang yang masih berada di tangan nya.
"O-y santuy aja okay? Kitab nya ada di atas lemari yang berada di halaman belakang" Senra memilih memberitahu dimana letak kitab tersebut.
"Sakata ambil kitabnya"
"Siap bos!" Sakata segera menuju tempat yang Senra katakan. Untung Sakata tinggi, jadi gak susah buat ambil nya. Kalau Urata, udah pasti susah kan dia pendek//Author kena sleding Urat//"Senra jelaskan!" ucap Urata dan Shima bersamaan. Okay, sekarang kita beralih kembali ke Universitas Tensho
"Woy! Lumutan, jeung Nagi gue cariin kemana nyatanya di sini ya!" kata Mitsuki kagak nyantai sambil gebrak pintu. Buat tuh dua mahluk kaget.
"Eh ada bebeb" seketika Mitsuki muntah pelangi. "Ogah gua jadi bebeb lu! Mending jadi bebeb nya Nagi saja." Mitsuki, tidak sadarkah kamu jika perkataan mu itu dapat membuat seorang Nagi merona-rona karena akhirnya kau notice dan di saat bersamaan juga membuat suara 'kreek' dari Yamato. Mitsuki yang akhirnya sadar dari maksud ucapannya langsung saja menutupi wajahnya dengan punggung kedua tangannya. Malu? Pastinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
~Tensho University~
Mystery / Thriller~Selamat datang di Universitas Tensho~ Disini, kalian akan di suguhi pemandangan yang indah. Kalian pun akan tinggal di asrama yang mewah, tapi bisakah kalian bertahan?? {Anime crossover x Utaite Fanfiction}