Setelah beberapa hari berlalu, tibalah waktu dimana Flo akan menentukan pilihan yang akan mempengaruhi masa depannya. Banyak yang telah dilakukan Flo sebelum akhirnya ia menjatuhkan sebuah pilihan. Ia tak hentinya meminta petunjuk dan kemantapan hati melalui sholat istikharah dan bertanya kepada orang-orang yang lebih mengerti hal seperti ini contohnya bertanya kepada Ustadzah Maryam.
Malam ini akan menjadi saksi dari ikhtiar yang ia lakukan untuk keputusan terbaik yang akan ia sampaikan. Berhubung, Flo hanyalah anak tunggal dari keluarganya. Kedua orangtuanya telah berada di ruang keluarga dan Flo pun telah hadir di tengah-tengah mereka.
"Emmmm....ma, pa ada yang Flo ingin sampaikan kepada kalian"
"Iya nak, ada apa?" Tanya mamanya.
"Masalah perjodohan yang beberapa hari lalu papa dan mama bicarakan ke Flo"
"Jadi, gimana keputusan kamu Flo?" Tanya papanya.
"Dari beberapa pertimbangan dan ikhtiar yang Flo lakukan untuk memutuskan hal ini, Bismillah Flo udah punya keputusan dan semoga keputusan Flo ini adalah yang terbaik"
"Iya nak, kami berdua akan menerima semua keputusan kamu. Diluar dari kamu menerima atau menolaknya, kami yakin keputusanmu sudah yang terbaik karena yang akan menjalaninya kamu bukan kita" Ucap mamanya dengan kelembutan.
"Makasih ma, pa sudah memberikan kebebasan kepada Flo untuk menentukan hal besar seperti ini. Jadi, keputusan Flo adalah......"
Kedua orangtuanya terdiam dan menunggu jawaban yang akan diucapkan anaknya tersebut. Walaupun jauh di lubuk hati mereka berharap agar anaknya menerima perjodohan ini.
"Jadi apa Flo?"tanya papanya yang sangat menunggu jawaban dari putrinya itu.
"Duhhhh...ma, pa jangan tegang gitu dong, santai. Heheheh" katanya untuk meredakan ketegangan diantara keduanya.
"Jadi, jawabannya adalah InsyaAllah Flo menerima perjodohan ini dengan ikhlas"
"Alhamdulillah" ucap keduanya secara bersamaan yang diikuti rasa bahagia.
Keduanya pun langsung memeluk Flo dan menyalurkan rasa bahagianya dengan meneteskan air mata. Tetesan air mata itu adalah bukti bahwa harapan mereka bisa diwujudkan oleh Putri satu-satunya dan rasa bahagia yang tergambar jelas dengan senyuman yang terukir di wajah kedua orangtuanya.
"Mama sama papa bahagia banget mendengar keputusan kamu ini nak. Papa yakin pria itu adalah jodoh terbaik yang Allah berikan untukmu. Selain itu, pria yang akan menjadi calon suami mu adalah anak dari teman papa. Walaupun kami juga belum pernah melihat calonmu itu tapi kata papanya dia tampan seperti papanya " kata papanya.
"Iya pa, ma. Flo percaya dengan pilihan mama dan papa"
"Iya sayang. Kalau begitu papa akan mengabari pihak laki-laki segera biar pertunangannya bisa secepatnya"
"Iya pa. Kalau begitu Flo ke kamar dulu soalnya ada yang Flo harus kerjakan"
"Iya sayang" balas mamanya.
Kemudian pamit dari keduanya, Flo langsung berjalan menuju kamarnya untuk menelpon Aletta perihal keputusannya itu.
Aletta calling....
"Assalamualaikum letta"
"Waalaikumussalam, Flo. Ada apa nih? "
"Ada yang baru nih, mau tau nggak?"
"Apaan tuh, sepertinya ada kabar terbaru nih"

KAMU SEDANG MEMBACA
Flo dan Zen (END)
Teen FictionDisaat senang-senangnya menikmati masa-masa SMA yang akan berakhir beberapa bulan lagi, Flory zanetta zaveer harus menerima kenyataan bahwa dia akan dijodohkan dengan orang yang ia tidak kenal. Zen Arkana Mahendra, adalah orang yang akan dijodohkan...