"Jeno kamu dengerin mama gak"
"Aku capek ma. Stop ngatur aku, aku udah dewasa"
Yuni menggeleng. "Kamu anak tunggal mama. Tolong dengerin mama, jauhin dia"
Jeno menarik nafasnya lalu menghembuskan dengan kasar.
"Dia gak baik buat kamu. Coba kamu liat mamanya, dia gak bisa jadi ibu yang baik gimana dia mau ngajarin anaknya"
"Terus menurut mama yang baik itu siapa? Nesa'kan. Ma aku itu cintanya sama Zea, bukan mamanya"
"Tapi tetep aja, No"
"Nesa juga belom tentu baik buat aku ma. Tolong izinin aku buat nyusulin dia"
Yuni segera menggeleng cepat untuk melarang sang anak pergi. "Setidaknya keluarga Nesa jelas asal usulnya. Gak kayak keluarga dia"
"Itu semua bukan salah Zea" bantah Jeno lalu bersiap meninggalkan sang mama. "Terserah mama mau ngebolehin atau gak, yang pasti aku bakal tetep pergi"
"Jeno! No! Dengerin mama dulu" perempuan itu menarik tangan anaknya agar berhenti.
"Pikirin sekolah kamu, sebentar lagi kamu bakal lulus jadi jangan gegabah"
"Aku udah minta izin sama papa" bantahnya lalu kembali terduduk.
Yuni tampak frustasi melihat remaja didepannya itu. "O-oke mama bolehin kamu ke Jakarta. Tapi setelah kamu lulus sekalian nunggu papa kamu selesai dinas disini"
"Mama gak bohong?" Mamanya menggeleng berusaha meyakinkan. "Aku pegang omongan mama"
Setelah melihat anaknya menjauh ia segera menyandarkan kepalanya disandaran sofa.
"Aku gak bakalan ngasih celah anak itu buat ketemu Zea. Sedikitpun gak akan" monolognya sambil menatap kepergian Jeno.
🌱🌱🌱
Didalam kamar ia mengambil ponselnya untuk segera menelpon sahabatnya yang berada di Jakarta.
"Hallo Rel. Gimana, lo udah ketemu sama cewek yang namanya Zea?"
"Sorry banget No. Gue belom ketemu sama dia. Gue masih sibuk futsal"
"Its okay. Gue minta tolong banget ya Rel jagain dia, cuma lo yang gue percaya"
"Thanks udah percaya sama gue, besok pagi gue usahain nyari dia. Btw dia yang sering lo ceritain ke gue itu?"
"Iya"
"Nyokap masih nentang?"
"Ya gitu. Dari dulu nyokap selalu ngatur gue, bersyukur banget lo punya orang tua gak posesif"
"Ah sama aja. Kalo gitu udah dulu ya No, gue mau latihan futsal"
"Oke-oke thanks ya udah mau bantu"
Setelah memutuskan sambungan teleponnya Jeno meletakkan handphone tadi dan mengambil poto polaroid yang sudah lama ia simpan didalam dompet.
Senyumannya mengembang tatkala mengingat momen saat bersama gadis itu.
🌱🌱🌱
Jangan lupa vote and coment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙅𝙪𝙨𝙩 𝙁𝙧𝙞𝙚𝙣𝙙
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENGHARGAI PENULIS] [DAN JANGAN LUPA COMENT BIAR AKU MAKIN SEMANGAT] ft.. NaJaemin -------------------------------------------------------------- ♥️♥️♥️♥️ ...