Chapter 27🦋

97 14 34
                                    

Cuma mau bilang dikit lagi Paradilla tamat🙂

Makasih ya udah baca Paradilla🙂

Icrutt pengen buru-buru namatin karena cerita Paradilla ini dulunya memang cuma 25 part tapi karena dirombak ulang jadi 30 part wkwkwk.

Icrutt juga mau fokus sama cerita sebelah, boleh kalian mampir kok siapa tau suka gitu kan😭, judulnya yang Sky High, hehe maap promosi.

Yaudah ya sampai situ aja, jangan lupa vote dan tinggalin komentarnya ya❤️

••••••••••••

"GUE MAU BICARA SAMA ELO!!" teriak Meyta dengan nafas terengah-rengah.

Meyta memandang Reinhard dan Akash. "Pliss, gue gak bakal ngapa-ngapain Dilla," mohon Meyta sambil menyatukan kedua tangannya.

Mendengar itu Dilla mendekati Meyta tapi Reinhard menahannya. "Ngapain sih, Dill. Udah pulang aja. Biarin aja dia."

Dilla menggelengkan kepalanya. Entah kenapa Dilla ingin mendengarkan penjelasan cewek itu. Dilla bisa melihat pancaran ketulusan di matanya.

Meyta tersenyum ketika Dilla mau mendengarnya. Tanpa basa-basi Meyta langsung memeluk Dilla.

Meyta menangis disela-sela pelukannya, Dilla mengernyit heran, kenapa tiba-tiba cewek ini menangis?

"Lo kenapa?" tanya Dilla bingung.

Meyta melepaskan pelukannya. "Maaf gue udah salah." Meyta menundukkan kepalanya.

Dilla menghela napasnya. "Gue gak bisa maafin lo gitu aja. Setelah apa yang udah lo perbuat ke gue bisa merusak masa depan gue. Untungnya itu tidak terjadi. Gue agak trauma."

Meyta mengangguk paham. "Maaf, gue gak ada maksud untuk merusak masa depan lo. Gue cuma nyuruh dua cowok itu untuk nyekap lo. Tapi memang pada dasarnya mereka yang nafsu sama lo," jelas Meyta jujur. "tapi gue gak bakal ngebiarin mereka berbuat kaya gitu ke elo. Makanya gue kesel saat mereka ngatain lo jalang. Hanya gue yang boleh ngatain lo seperti itu," lanjut Meyta.

Dilla mengernyitkan dahinya bingung. "Maksud lo?"

"Gue suka sama lo, Dill," ungkap Meyta tersenyum manis.

Dilla membulatkan matanya. "Hah?" Dilla menutup mulutnya tidak percaya.

Reinhard, Akash dan Savira bertanya-tanya apa yang Dilla dan Meyta bicarakan. Mereka sangat penasaran dengan raut wajah Dilla yang terkejut itu.

Meyta mengangguk. "Gue udah suka sama elo saat pertemuan pertama kita," ungkap Meyta membuat Dilla mual.

Dilla memegang perutnya, rasanya sangat mual. Dilla ingin muntah sekarang juga.

"Maaf gue memang seorang penyuka sesama jenis. Selama ini banyak yang gak tahu tentang gue. Mereka taunya gue anak polos yang selalu menghindar dari kerumunan. Gue mempunyai kelainan ini sejak kecil akibat pertengkaran orang tua gue. Gue jadi benci sama cowok, gue gak pernah mempunyai perasaan sama sekali terhadap cowok."

"Yang lo nyium Reinhard?" tanya Dilla heran.

Meyta tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue cuma ingin memutuskan hubungan kalian. Karena gue suka sama lo kak Dilla. Gue terlalu terobsesi sama lo, gue selalu panjang foto lu di kamar gue. Gue pengagum rahasia lo."

Meyta menghela napasnya. "Semakin hari, rasa suka itu makin bertambah. Yang tadinya gue cuma jadi pengagum rahasia, kian lama gue pengen milikin elo. Tapi cara gue beda, gue nunjukin cara biar lo benci gue, supaya lo selalu membicarakan gue. Itu membuat gue senang."

PARADILLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang