1

14 8 10
                                    

Pagi hari seorang gadis yang sangat manis masih mengukir peta disebuah pulau kapuk, kemudian tiba-tiba alarm berdering sangat kencang membuat gadis manis tersebut kaget dan langsung terbangun.

"WHATTTTTT?!" Ucap Raquel.
"Hari ini gue kan harus ppdb online, kok bunda gak bangunin gue si kan jadi telat njir" batin Raquel dengan kesal.

Kemudian Raqel buru-buru turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Tak perlu berlama-lama Raqel mebagi waktu untuk bersiap-siap, dia pun langsung turun kebawah dan menyapa keluarga Adgard.

"Morning yah, bund" Ucap Raqel pada kedua orang tuanya.

"Morning too sayang" Jawab Ayah dan Bunda bersama-sama.

"Kok baru bangun si qel?" Ucap Bunda Vera sambil tertawa cekikikan karena melihat sang anak kesal terlambat mengikuti PPDB online.

"Ihhhhhhhh bunda! aaaaaa kesel bgt knp ga bangunin Raqel sii, kan jadinya telat ikut zoom online hari ini" saut Raqel dengan wajah merah padam.

"Ya bukan salah bunda lah, toh biar kamu bisa bagi waktu kalau misal nanti udah mulai sekolah seperti sediakala. Ga usah lebay ya qel" jawab Bunda Vera.

"Tapi kan bund-" ucap Raqel terpotong.

"Sudah-sudah, kenapa malah pada ribut ibu sama anak sama aja. Udah mending kita sarapan" ucap Ayah Alden.

"Iya Ayah" jawab kedua wanita tersebut.

Mereka pun melanjutkan sarapan dengan tenang dan damai, tidak ada yang boleh bicara ketika makan karena itu merupakan kesepakatan dari keluarga Adgard yang sudah turun temurun terbuat.

"Ayah pergi ke kantor dulu ya bund, qel" ucap Ayah lalu berdiri dari tempatnya.

"Jangan marahan lagi, damai kenapa emng gak capek gitu saling adu mulut tiap hari. Ayah yang denger aja capek" sambung Ayah Alden.

"Itu loh yah anakmu klo dibilangin suka ngeyel" saut Bunda Vera sambil membersihkan tempat makan.

"Ih kok gue lagi si bund, ini nih yah istri Ayah yang cantik jelita yang ngajak Raqel adu mulut tiap hari kan jadinya kesel" jawab Raqel tak terima.

"Apasi emng bener lo kan" ucap Bunda Vera sewot.

"Ih bunda gausah pake bahasa lo gue napa kek abg aja si" saut Raqel kesel.

"Ya biarin orang gue masih abg yaw" ucap Bunda Vera santai.

Ayah Alden yang mendengar perdebatan kecil ini terkadang cape, lucu, senang bercampur aduk karena kedua wanitanya ini adalah pengisi warna dalam hidupnya. Tapi Ayah Alden juga CAPEKKK ya manteman.

"Kan mulai lagi, udah lah mending Ayah berangkat ke kantor" putus Ayah Alden karena capek mendengar perdebatan yang tiada henti.

"Ya udah kita damai aja deh ya bund, kasian Ayah capek kayaknya kalo liat kita setiap hari selalu adu mulut" ucap Raqel mengalah.

"Iya qel, takutnya Ayahmu tertekan" ucap Bunda Vera

"Astagfirullah baru sadar mereka!! Sabarkan hamba-Mu ini ya Allah" batin Ayah Alden.

"Nah, gitu dong daritadi kek gue kan capek" ucap Ayah sambil tersenyum.

"Eh ada apa gerangan sama kedua orang tua saya" saut Raqel dramastis.

"Ga usah alay lo" jawab kedua orang tua Raqel sambil tertawa.

"Yasudah Ayah berangkat ya wanita-wanita hebat ayah, Assalamualaikum" pamit Ayah Alden.

"Waalaikumsalam yah, hati-hati dijalan" jawab Bunda dan Raqel sambil menyalimi tangan Ayah.

Kemudian setelah Ayah berangkat, Bunda dan Raqel berkutat dengan pekerjaanya masing-masing. Bunda yang pergi ke dapur untuk membuat aneka macam kue dan Raqel pergi ke kamar untuk mengikuti PPDB online.

.

.

.

.

Hai readers ku tercitahhh❣
CERITA INI MURNI IMAJINASI SAYA YA MANTEMAN!!! DONT PLAGIAT!!!

#staysafe ya kalian
#jangan lupa voment ya gais

SweetGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang